AUW TJOEI LAN SEBAGAI REPRESENTASI PERJUANGAN TRIPLE DISCRIMINATION SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Jihan Jauhar Nafisah

Abstract


Abstract. This article describes the ethnic Chinese as a minority who had to go through various discriminations, especially violence against women, thus giving birth to a new female figure, namely Auw Tjoei Lan during the national movement. The researcher hopes that this figure can inspire multicultural-based history learning in schools. So that students can understand that the Indonesian struggle is not only carried out by men. Many women have contributed to achieving the unity of Indonesia. In addition, the concept of women's emancipation tends to only apply to indigenous women such as Raden Ajeng Kartini and Dewi Sartika. Whereas ethnic Chinese are also part of Indonesian society and are involved in Indonesia's independence efforts. The formulation of the problem in the study of this article is "How is Auw Tjoei Lan's efforts in fighting for three discriminations in the history of the movement in Indonesia?". The process of this study uses the historical method with data sources in the study of literature. The result of this study is that Auw Tjoei Lan played a very important role during the movement in Indonesia. Auw Tjoei Lan has a high social awareness in an effort to fight for discrimination in Indonesia, especially for women.

 

Abstrak. Artikel ini memaparkan mengenai etnis Tionghoa sebagai minoritas yang harus melalui berbagai diskriminasi khususnya kekerasan pada perempuan sehingga melahirkan seorang tokoh perempuan baru yakni bernama Auw Tjoei Lan pada masa pergerakan nasional. Peneliti berharap tokoh ini dapat menginspirasi pembelajaran sejarah berbasis multicultural di sekolah. Sehingga siswa dapat memahami bahwa perjuangan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Banyak perempuan yang berjasa dalam mencapai persatuan Indonesia. Selain itu konsep emansipasi wanita cenderung hanya dinobatkan pada perempuan pribumi saja seperti Raden Ajeng Kartini, dan Dewi Sartika. Padahal etnis Tionghoa juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia dan ikut terlibat dalam upaya kemerdekaan Indonesia. Rumusan masalah pada kajian artikel ini adalah “Bagaimana upaya Auw Tjoei Lan dalam memperjuangkan triple discrimination pada sejarah pergerakan di Indonesia?”. Proses kajian ini menggunakan metode historis dengan sumber data secara studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah Auw Tjoei Lan berperan sangat penting pada masa pergerakan di Indonesia. Auw Tjoei Lan memiliki kesadaran sosial yang tinggi dalam upaya memperjuangkan diskriminasi di Indonesia khususnya bagi kalangan perempuan.

 


Keywords


chinese; women; Auw Tjoei Lan; gender; emancipation; feminism; tionghoa; perempuan; Auw Tjoei Lan; gender; emansipasi; feminisme

References


Anggraeni, S. (2022). Kekerasan Terhadap Perempuan Etnis Tionghoa dalam Kerusuhan Mei 1998 di Surabaya. Avatara E-Journal Pendidikan Sejarah, 12(01). -. doi: -

Amar, S. (2017). Perjuangan Gender dalam Kajian Sejarah Wanita Indonesia Pada Abad XIX. Fajar Historia Journal of Historical Science and education, 01(02), 105-119. doi: -

Fadli, Y. (2017). Islam, Perempuan dan Politik: Argumentasi Keterlibatan Perempuan dalam Politik di Indonesia Pasca Reformasi. Journal of Government & Civil Society, 01(01), 41-63. doi: -

Fatimah, S. (2007). Perempuan dan Kekerasan Pada Masa Orde baru. Demokrasi, 06(02), -. doi: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jd/article/view/1140/975

Hikmawati, C. L. (2017). Operasi Berlapis Etnis Tionghoa: Pemerkosaan Massal Terhadap Perempuan Etnis Tionghoa dalam Tragedi Mei 1998 di Jakarta. Jurnal Politik, 02(02), 337-362. doi: -

Ilyasin, dkk. (2019). Persepsi Siswa Etnis Tionghoa Terhadap Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Pergerakan Nasional di SMA Kristen Wonosobo. Indonesian Journal of History Education, 07(01), 67-78. doi: -

Saputra, D. R. (2018). Perempuan Khonghucu dalam Kitab Suci di Shu. Jakarta: Matakin Penerbit.

Salim, C. dkk. (2009). Kristalisasi Persepsi Terhadap Pribumi Pada Perempuan Tradisional Tionghoa: Sebuah Life History. Anima Indonesian Psychological Journal, 24(02), 142-161. doi: -

Thamrin, M.Y. (2019). Roemah Piatoe Ati Soetji, Filantropi Istri kapitan Cina di Betawi. [Online]. Dapat diakses di: https://nationalgeographic.grid.id/read/131766267/roemah-piatoe-ati-soetji-filantropi-istri-kapitan-cina-di-betawi?page=all

Pradita, S.M. (2020). Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia Abad 19-20. Tinjauan Historis Peran Perempuan dalam Pendidikan Bangsa. Chronologia Journal History of Education, 02(01), 65-78. doi: https://doi.org/10.22236/jhe.v2i2.6060

Rahayu, T.R. dkk. (2016). Konflik China Jawa di Pekalongan. Journal of Indonesian History, 05(01), 35-42. doi: -

Titulanita, F. dkk. (2015). Glodok’s Market Riot: Case Studies of Ethnic Tionghoa At Sub District Glodok District Taman Sari Jakarta Barat 1998-2000. Publika Budaya, 01(03), 10-19. doi: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PB/article/view/1533/1254

Suryaningtyas, A. & Weningtyastuti, R. (2018). Eksistensi dan Strereotip Etnis Tionghoa dalam Kehidupan Sosial Masyarakat. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 42(03), 235-240. doi: https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/mediainformasi/article/view/2232/1083

Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/harkat.v18i2.26441

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender