POTRET BIAS GENDER DALAM LIRIK LAGU KEKE BUKAN BONEKA

Riski Nabilla Ghandi

Abstract


Abstract. The lyrics of the song reflect the expression that the writer wants to express. In this case, the song by Rahmawati Kekeyi Putri Cantika entitled “Keke Bukan Boneka” has lyrics with an implied message of gender equality. The lyrics are an important part of the song because they will be the messages received by the listeners. The results showed that the song Keke Bukan Boneka with the theme of romance has a gender bias interpretation in it. The reason is that the women in the song are described as having role inequalities based on gender aspects. The female figure in the song is told to experience oppression and helplessness in front of men, while in the chorus of the song it is described that this woman is fighting back with the lyrics, 'I am not a doll'. The method in this study is a virtual ethnographic method that allows the author to obtain data by digital exploration of the research topic. This will increase the access of researchers' sources to relevant digital phenomena as research sources. The purpose of this study is to find out the portrait of gender bias in the lyrics of the song Keke Bukan Boneka. This is because this song contains an element of gender inequality which leaves a message that women are not male dolls.


 Abstrak. Lirik lagu mencerminkan ekspresi yang hendak diungkapkan oleh penulisnya. Dalam hal ini lagu Rahmawati Kekeyi Putri Cantika yang berjudul “Keke Bukan Boneka” memiliki lirik dengan pesan kesetaraan gender secara tersirat. Lirik menjadi hal penting dalam lagu yang akan menjadi pesan-pesan yang diterima oleh para pendengarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu “Keke Bukan Boneka” yang bertemakan percintaan memiliki interpretasi bias gender di dalamnya. Pasalnya wanita yang ada dalam lagu tersebut digambarkan mengalami ketidaksetaraan peran yang didasarkan atas aspek gender. Sosok wanita dalam lagu tersebut diceritakan mengalami penindasan dan ketidakberdayaan dihadapan pria sementara pada bagian chorus lagu digambarkan bahwa wanita ini melakukan perlawanan dengan liriknya yakni ‘Aku Bukan Boneka’. Metode dalam penelitian ini yaitu metode etnografi virtual yang memungkinkan penulis untuk mendapatkan data dengan penjelajahan secara digital mengenai topik penelitian. Hal ini akan menambah akses sumber peneliti terhadap fenomena digital yang relevan dijadikan sumber penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potret bias gender dalam lirik lagu “Keke Bukan Boneka”. Hal tersebut karena dalam lagu ini mengandung unsur ketimpangan gender yang meninggalkan pesan bahwa wanita bukanlah boneka laki-laki.

 


Keywords


lirik lagu; bias gender; kesetaraan gender; lirik lagu; bias gender; kesetaraan gender

References


Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, & Sitorus, A. V. Y. (2016). Dampak Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Sosio Informa. https://doi.org/10.33007/inf.v2i1.190

Dwija, I. W. (2014). Potret Perempuan dalam lagu Pop Bali (Suatu Cerminan Ketidaksetaraan Gender). LAMPUHYANG, 5(2), 25–39. https://doi.org/10.47730/jurnallampuhyang.v5i2.162

Ida, R. (2018). Etnografi Virtual Sebagai Teknik Pengumpulan Data dan Metode Penelitian. The Journal of Society and Media, 2(2), 130–145.

Intan, T. (2020). Narasi Percintaan Dan Kesetaraan Gender Dalam Lirik Lagu-Lagu Tulus. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 10(2), 159–172. https://doi.org/10.15548/jk.v10i2.311

Kurniasari, N. D. (2009). Potret Perempuan Dalam Lirik Lagu. Jurnal Komunikasi, 3(1), 25–33. https://doi.org/10.21107/ilkom.v3i1.144

Musixmatch.com. (n.d.). Lirik Lagu Keke Bukan Boneka.

Mustikawati, C. (2015). Pemahaman emansipasi wanita. Jurnal Kajian Komunikasi 3.1, 65–70.

rahmawati kekeyi putri cantikka. (2020). KEKE BUKAN BONEKA. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=2cgMU8qLLIE&t=63s

Rifan, T. Y. (2020). Dakwah Digital: Studi Etnografi Virtual Akun Instagram @Edhnx (Skripsi, IAIN Purwokerto). IAIN Purwokerto. Retrieved from http://repository.iainpurwokerto.ac.id/8062/

Rinata, A. R., & Dewi, S. I. (2019). Fanatisme Penggemar Kpop Dalam Bermedia Sosial Di Instagram. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), 13–23. https://doi.org/10.14710/interaksi.8.2.13-21

Setiawan, A. (2020). Perempuan Bermusik. SOLOPOS, 4–4.

Susanto, N. H. (2015). Tantangan Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Budaya Patriarki. Muwazah: Jurnal Kajian Gender, 7(2), 120–130.

Wibowo, D. E. (2012). Peran Ganda Perempuan Dan Kesetaraan Gender. MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender, 3(1). Retrieved from http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/6


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/harkat.v17i1.20909

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender