IMPLEMENTASI BUDAYA KERJA BERORIENTASI KEBUTUHAN ANAK UNTUK MENGOPTIMALKAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-6 TAHUN

Nur Syamsiyah

Abstract


Masyarakat Indonesia sebagian besar beranggapan bahwa bekerja menjadi sebuah kebutuhan dalam hidupnya. Bekerja pada dasarnya adalah suatu proses pencarian nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja adalah beratnya beban pekerjaan yang diberikan instansi, sehingga hampir semua waktu tersita untuk bekerja. Di Indonesia banyak terdapat kasus yang menimpa anak seperti kasus penelantaran, kekerasan, dan kasus perdagangan manusia. Hal ini salah satunya dipicu oleh kesibukan orang tua. Tumbuh kembang anak yang distimulasi oleh orang tua merupakan bagian dari usaha untuk menyiapkan generasi emas di masa mendatang. Hal ini disebabkan karena orang tua terutama ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Menyiapkan generasi emas dapat dilakukan dengan cara memberikan stimulasi perkembangan pada 1000 hari pertama setelah anak dilahirkan hingga anak berusia 6 tahun. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mensinergikan pekerjaan orang tua dengan proses tumbuh kembang anak dengan mengubah konsep budaya kerja berorientasi kebutuhan anak usia 0-6 tahun. Terciptanya budaya kerja ramah anak akan meningkatkan etos kerja dan produktivitas pegawai terutama kaum ibu.  Hal ini disebabkan karena kaum ibu meskipun tengah mengaktualisasikan dirinya di ruang publik namun  dapat tetap  mengontrol dan  berperan aktif untuk menstimulasi tumbuh kembang buah hatinya demi menyiapkan generasi emas di masa mendatang.


Keywords


Budaya kerja; Tumbuh Kembang Anak; Anak Usia Dini

Full Text: PDF

DOI: 10.15408/harkat.v15i1.10429

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender