ANTI-COLONIAL MESSAGES IN AHMAD SANUSI’S TAFSIR MALJA’ AL THALIBIN AND TAMSIYAT AL MUSLIMIN

Lutfi Lutfi

Abstract


Abstract. This research examines two tafsir works of Ahmad Sanusi Malja’ al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (in Sundanese) and Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami Robbil Alamin (Indonesian Bahasa), exploring the messages of anti-colonialism related to justice. This research employs Hermeneutics for the analysis of Sanusi’s messages. This approach provides understanding the social, political, cultural context of the production of the text. This study shows that tafsir has been an inspiration, medium, and tool to shape anti colonial awareness among Sundanese people particularly in Sukabumi region. The resistance is aimed at the Dutch colonial government as well as the religious bureaucrats well known as Pakauman Ulama. Among Sanusi’s criticism that he delivers in his tafsir is about an injustice act done by the colonial government in particular Pakauman Ulama on his isolation as they give support to the exile policy. Historical context of Sanusi’s isolation caused by the conflict between Sanusi and colonial government and the worry of the influence of Sanusi’s ideas of anticolonial sentiment among people. In the literature of tafsir studies so far, it is limited discussion on tafsir material on criticism or as medium of resistance.

 

Abstrak. Penelitian ini mengkaji dua karya tafsir Ahmad Sanusi Malja’ al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (dalam bahasa Sunda) dan Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami Robbil Alamin (Bahasa Indonesia), menggali pesan-pesan antikolonialisme yang berkaitan dengan keadilan. Penelitian ini menggunakan Hermeneutika untuk menganalisis pesan-pesan Sanusi. Pendekatan ini memberikan pemahaman konteks sosial, politik, budaya dari produksi teks. Kajian ini menunjukkan bahwa tafsir telah menjadi inspirasi, media, dan alat untuk membentuk kesadaran anti kolonial di kalangan masyarakat Sunda khususnya di wilayah Sukabumi. Perlawanan tersebut ditujukan kepada pemerintah kolonial Belanda serta para birokrat agama yang dikenal dengan sebutan Pakauman Ulama. Di antara kritik Sanusi yang ia sampaikan dalam tafsirnya adalah tentang tindakan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial khususnya Pakauman Ulama atas pengucilannya karena mereka mendukung kebijakan pengasingan. Konteks historis keterasingan Sanusi yang disebabkan oleh konflik antara Sanusi dan pemerintah kolonial dan kekhawatiran pengaruh gagasan Sanusi tentang sentimen antikolonial di kalangan masyarakat. Dalam literatur kajian tafsir selama ini, pembahasan materi tafsir sebatas kritik atau sebagai media perlawanan.



Keywords


tafsir; anti-kolonial; ahmad sanusi; ulama; berjuang; tafsir; anti-colonial; ahmad sanusi; ulama; struggle

References


al-Zarkasyi, 1957. Al-Burhan Fi ‘Ulum al-Qur’an, al-Halabiy, Egypt.

Azyumardi Azra, 2013. “The Patani ‘Ulama’: Global and Regional Networks” dlm. Jory, P. (ed.). Ghost of The Past in Southern Thailand. NUS Press: Singapore.

Bakti, AMF 1993. Islam and Nation Formation in Indonesia, McGiII University Montreal.

Basri, Husen Hasan 2000. Warisan Intelektual Islam Indonesia: Telaah atas Tafsir Malja’ at-Talibin dan Tamsyiyyat al-Muslimin Karya Kyai Haji Ahmad Sanusi 1988-1950. Skripsi. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Boland, B. J. 1983. The struggle of islam in modern Indonesia, the Hague: Martinus Nijhoff, Leiden.

Bruinessen, M, V 1990. Kitab Kuning: books in arabic script used in the pesantren milieu, brill

Campanini, Massimo. 2011. The Quran: Modern Muslim Interpretation, Taylor and Francis

Darmawan, D. 2009. Ortodoksi Tafsir: Respons Ulama terhadap Tafsir Tamsjijjatoel-Moeslimien Karya K.H. Ahmad Sanusi, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.

Falah, M. 2009. Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim. Bandung: MSI Cabang Jawa Barat.

Iskandar, M. 1993. Kiyai Haji Ajengan Ahmad Sanusi.: PB PUI, Jakarta.

Iskandar, M. 2001. Para Pengemban Amanah: Pergulatan Pemikiran Kiai dan Ulama di Jawa Barat, 1900-1950. Mata Bangsa, Jakarta.

Laffan, M., 2011. The Making of Indonesian Islam: Orientalism and the Narration of a Sufi Past. Princeton University Press, New Jersey

Matin, UA 2009. ‘K.H. Ahmad Sanusi (1888-1950): his religio-intellectual discourse, and his work Collection’, Jurnal Lektur Keagamaan, vol. 7, No. 1, pp. 147-164.

Mawardi, Asep Mukhtar 2011.Haji Ahmad Sanusi dan Kiprahnya dalam Pergolakan Pemikiran Keislaman danPergerakan Kebangsaan di Sukabumi 1888-1950. Tesis. Semarang: Undip.

Nurtawwab, EN 2009, The Tradition of Writing Qur’anic Commentaries in Java and Sunda, Suhuf, Vol. 2, No. 2.

Ricklefs, M.C. 1993, A History of Modern Indonesia Since c.1300, MacMillan, London.

Rohmana, Jajang. A 2015. “Al-Qur’an wa al-Isti’mar: Radd ash-Syaikh al-Ḥajj Ahmad Sanusi (1888-1950) ‘Ala al-Isti’mar min Khilal Tafsir Malja’ aṭ-Ṭhalibin, Studia Islamika 22(1).

Saeed, Abdullah. 2005. Approaches to the Qur’an in Contemporary Indonesia, Qur’anic Studies Series. Oxford University Press in association with The Institute of Ismaili Studies.

Saleh, Munandi. 2016. KH. Ahmad Sanusi; Pemikiran dan Perjuangannya dalam Pergolakan Nasional, Jelajah Nusa, Tanggerang Selatan.

Sanusi, A 1931. Malja’ aṭ-Ṭalibin fi Tafsir Kalam Rabb al-‘Alamin. Batavia: Maṭba’ah Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah Harun bin ‘Ali Ibrahim, jilid 1.

Sanusi, A. 1934. Tafsir Tamsjijjatoel Moeslimien fi Tafsir Kalam Rab al-‘Alamin. Sukabumi: Masdoeki dan Al-Ittihad, nomor. 1-53.

Shiraishi, T. 1997, Zaman bergerak radikalisme rakyat di jawa 1912-1926, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Sipahoetar, A.M. 1946.Siapa? Lukisan tentang Pemimpin. Soekaboemi: Pertjetakan “Pemerintah”. KITLV.

Sulasman, 2012. ‘Kyai and Pesantren in the Islamic Historiography of Indonesia’, International Journal for Historical Studies,Volume 4, No. 1, pp. 67-81

Syamsuddin, Sahiron. 2009. Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an, Pesantren Nawasea Press, Yogyakarta.

Vlekke, Bernad, H. M., 2008. Nusantara: Sejarah Indonesia, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.

Zulaiha, Evi. 2017. “Tafsir Kontemporer: Metodologi, Paradigma dan Standar Validitasnya.” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2(1).


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/mimbar.v38i1.24185

Refbacks

  • There are currently no refbacks.