PEMAHAMAN KEAGAMAAN UMAT DAN RELEVANSINYA TERHADAP PLURALISME AGAMA PADA MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Karmawan Karmawan

Abstract


This study aims to find the religious understanding of the people and their  levance to religious pluralism in the people of the city of Tangerang. The results show that the people of Tangerang City appreciate and accept both religious pluralism and pluralism in society, and support the creation of inter-religious harmony. This condition was encouraged by the significant role of the Tangerang City government, and the office of the Ministry of Religion of the City of Tangerang which gave serious attention to improving and fostering inter-religious harmony. The role of institutions and religious leaders as well as community pillars becomes strong in strengthening and realizing inter-religious harmony. With the role of these related parties, making Tangerang City a harmonious city with various religions and cultures.


Keywords


Religious understanding, Religious pluralism, Tangerang city

References


A. M. A Jabiri. (n.d.). Takwin al-’akl al-’araby. Beirut: Markaz Dirasat al-Wahdah al- ’Arabiyah.

A.A. Yewangoe. (2006). Agama dan Kerukunan. Jakarta: PT. Gunung Mulia.

Ahmd Jainuri, dkk. (2003). Terorisme dan Fundamentalis Agama. Malang: Bayumedia.

Anis Malik Thoha. (2005). Tren Pluralism Agama: Tinjauan Kritis. Jakarta: Perspektif.

Bauto, L. M. (2016). Perspektif Agama dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu injauan Sosiologi Agama). Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), 11–25.

Djamaluddin Ancok. (2001). Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Elizabeth K. Notingham. (1997). Agama dan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Peersada.

Fadilah, A. (2020). Islam Indonesia: Diskursus Islam Politik Vis-a-Vis Islam Kultural Dari Pra-Kemerdekaan Hingga Era Reformasi. Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 1(2), 118–130. https://doi.org/10.15408/ushuluna.v1i2.15340

Fikri, H. K. (2018). Agama dalam Eksistensi Pemahaman Tradisionalis Masyarakat Indonesia: Upaya Membedah Agama Perspektif Tradisional Ektrem dan Antisipasi Konflik Bermotif Agama. SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, 1(1), 49–60. https://doi.org/10.20414/sangkep.v1i1.604

Furnivall. (1967). Netherlands India : A Studi of Plural Economy. Cambridges: Universty Press.

Hendar Riyadi. (2014). Melampaui Pluralisme (Etika Al-Qur’an Tentang Keragamaan Agama). Jakarta: Pustaka Firdaus.

Hery Noer Aly dan Munzier Suparta. (2000). Watak Pendidikan Islam Insani. Jakarta: Friska Agung.

Iis Giarti. (2009). Agama, Masyarakat dan Budaya. Semarang: UNESA.

Jalaludin. (1996). Psikologi Agama (1st ed.). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

M. Imaarah. (1991). Ma’alim al-manhaj al-islamy. Kairo: Dar al-Syuruq.

Masduki, H. (2016). Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Perspektif Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Dimensi, 9(1), 15–23.

Muhammad Amin Suma. (2001). Pluralisme Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Naim, N. dan A. S. (2008). Pendidikan Multikultural Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasruddin Razak. (1984). Dienul Islam. Bandung: Al-Ma’arif.

Rifa’i, M. (2018). Kajian Masyarakat Beragama Perspektif Pendekatan Sosiologis. Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 23–35. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v2i1.246

Shonhaji. (2012). Agama Sebagai Perekat Social Pada Masyarakat Multikultural. Al-Adyan, 7(2), 1–19.

Talib, A. A. (2015). Pluralisme Sebagai Keniscayaan Dalam Membangun. Makassar: UIN Alaudin Press.

Wibisono, M. Y. (2017). Agama, Kekerasan dan Pluralisme Dalam Islam. Jurnal Kalam, 9(2), 187.

Yazid bin Abdul Qadir Jawas. (2006). Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (3rd ed.). Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i.

Yusron Razak dan Ervan Nurtawab. (2007). Antropologi Agama,. Jakarta: UIN Press.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/kordinat.v21i1.27663

Refbacks

  • There are currently no refbacks.