FITOREMEDIASI DENGAN WETLAND SYSTEM MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes), GENJER (Limnocharis flava), DAN SEMANGGI (Marsilea crenata) UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK
Abstract
Abstrak
Semakin banyaknya pemukiman yang dibangun di bantaran sungai di Yogyakarta membuat sungai tercemar limbah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes), genjer (Limnocharis flava), dan semanggi (Marsilea crenata) sebagai fitoremediator dengan wetland system dalam pengolahan air limbah domestik. Tahap pelaksanaan penelitian fitoremediasi diawali dengan pengukuran parameter air limbah yaitu pH, suhu, DO, BOD, dan TDS. Setelah itu, dilakukan aklimatisasi tanaman pada reaktor yang berisi air dan wetland selama 1 minggu. Terdapat empat perlakuan (P1, P2, P3, dan P4) yang digunakan, yaitu P1: air limbah + wetland (sebagai kontrol), P2: air limbah + wetland + 1 eceng gondok, P3: air limbah + wetland + 1 genjer, P4: air limbah + wetland + 1 semanggi. Terdapat 2x pengulangan selama masa retensi 12 hari, 2 variasi pengenceran yaitu 10x dan 100x. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman genjer mampu meningkatkan kadar DO sebesar 50% dan menurunkan kadar BOD sebesar 78%, serta tanaman semanggi mampu menurunkan kadar TDS sebesar 41,4%. Angka ini mencerminkan bahwa penggunaan tanaman-tanaman tersebut memiliki potensi besar dalam membantu pemurnian air.
Abstract
The increasing number of settlements built along the river banks in Yogyakarta resulted in household waste entering the river. This study aims at determining the effectiveness of water hyacinth (Eichhornia crassipes), genjer (Limnocharis flava), and clover (Marsilea crenata) as phytoremediators, in a wetland system. Firstly, wastewater parameters such as pH, temperature, DO, BOD, and TDS are measured. After that, plants were acclimatized in the reactors containing water and substrate derived from a wetland for 7 days. There were four treatments applied in this research (P1, P2, P3, and P4), P1: wastewater + wetland (as control), P2: wastewater + wetland + 1 water hyacinth, P3: wastewater + wetland + 1 genjer, P4: wetland water + wetland + 1 clover. Each treatment was replicated twice during the 12 days retention period, and 2 variations of dilution of 10x and 100x. The results indicated that genjer plant was capable of increasing the DO level by 50% and lowering the BOD level by 78%, and the clover plant was able to decrease the TDS level by 41.4%. Those results reveal that the use of the plants has huge potential in helping water purification.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustira, R., Lubis, K. S., & Jamilah. (2013). Kajian karekteristik kimia air, fisika air dan debit sungai pada kawasan DAS Padang akibat pembuangan limbah tapioka. Jurnal Online Agroteknologi, 1(3), 617-618.
Alaert, S. S. S. (1994). Metoda penelitian air. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
APHA. (1999). Standard methods for the examination of water and wastewater. America: American Public Health Association, American Water Works Association, Water Environment Federation.
Azis, H. (2013). Analisis kualitas perairan untuk pemanfaatan Pantai Boe sebagai tempat wisata pemandian pada musim barat di Desa Mappakalompo Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar (Skripsi). Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Boguski, T. K. (2006). Understanding units of measurement. (2006, October). Retrieved from https://cfpub.epa.gov.
Botkin, D. B., & Edward, A. K. (2011). Environmental science, earth as a living planet. United State of America: John Wiley and Sons, Inc.
Cunningham, W., & Mary, C. (2010). Principle of environmental science. New York: The McGraw-Hill Companies.
Enger, E. D., & Bradley, F. S. (2009). Environmental science, a study of interrelationships. New York: The McGraw-Hill Companies.
Etim, E. E. (2012). Phytoremediation and its mechanisms: a review. International Journal of Environment and Bioenergy, 2(3), 120-136.
Favas, P. J. C., Joao, P., Mayank, V., Rohan, D., & Manoj, S. P. (2014). Phytoremediation of soils contaminated with metals and metalloids at mining areas: potential of native flora. (2014). Retrieved from http://creative commons.org/licenses/by/3.0.
HACH Company. (2007). MPN dilutions guidelines, serial dilutions method. USA: Hach Company/ Hach Lange GmbH.
Kamarudzaman, A. N., Mohd, A. H. Z., Roslaili, A. A., & Mohd, F. A. J. (2011). Study the accumulation of nutrients and heavy metals in the plant tissues of Limnocharis flava planted in both vertical and horizontal subsurface flow constructed wetland. In (Ed.), . International Conference on Environment and Industrial Innovation IPCBEE Vo.12. Singapore.
Irwan, M., Alianto., & Yori, T. T. (2017). Kondisi fisik kimia air sungai yang bermuara di Teluk Sawaibu Kabupaten Manokwari. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 1(1), 86.
Kementerian Kesehatan. (2015). Ringkasan eksekutif data dan informasi kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Kementerian Kesehatan.
Mardianto, W., Apriani, I., & Hayati, R. (2014). Pengolahan limbah cair rumah makan menggunakan sistem kombinasi ABR dan wetland dengan sistem kontinu. Jurnal Mahasiswa Teknik Lingkungan UNTAN, 1(1), 3.
Moosavi, S. G., & Mohamd, J. S. (2013). Phytoremediation: a review. Journal Advance in Agriculture and Biology, 1(1), 5-11.
Mutijo., Kusriatmi., Suryono., Gita, O., Fitri, P. A., & Nurita. (2016). Analisis informasi statistik pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah-Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta.
Nurhayati, A. Y., Hariadi, Y. C., & Lestari, P. (2015). Early detection of lead stress on Marsilea crenata using biolectricity measurement. Elsevier Procedia Environmental Sciences, 28(2015), 57-66.
Patty, S. I. (2013). Distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di Perairan Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3), 150.
Rai, P. K., & Singh, M. M. (2016). Eichhornia crassipes as a potential phytoremediation agent and an important biosource for Asia Pasific Region. Article of Environmental Skeptics and Critics, 5(1), 12-19.
Ratnani, R. D., Indah, H., & Laili, K. (2010). Pemanfaatan eceng gondok (Eichornia crassipes) untuk menurunkan kandungan COD (chemical oxygen demand), pH, bau, dan warna pada limbah cair tahu (Laporan Penelitian Terapan). Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim, Semarang.
Salmin. (2005). Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan okigen biologi (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Jurnal Oseana (Majalah Ilmiah Semi Populer), XX(3), 21-26.
Scannell, P. W., & Laura, L. J. (2001). Effects of total dissolved solids on aquatic organisms. Alaska: Alaska Department of Fish and Game Restoration.
Silalahi, J. (2010). Analisis kualitas air dan hubunganya dengan keanekaragaman vegetasi akuatik di Perairan Balige Danau Toba (Pascasarjana Tesis). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sitompul, D. F., Mumu, S., & Kancitra, P. (2013). Pengolahan limbah cair Hotel Aston Braga City Walk dengan proses fitoremediasi menggunakan tumbuhan eceng gondok. Jurnal Institut Teknologi Nasional, 1(2), 10.
Stephanie. (2012). Water quality parameters and indicators. New South Wales: Namoi Catchment Management Authority, Water Watch New South Wales.
Syuhaida, A. W. A., Norkhotijah, S. I. S., Pravena, S. M., & Awang, S. (2014). The comparison of phytoremediation abilities of water mimosa and water hyacinth. ARPN Journal of Science and Technology, 4(12), 728. ISSN: 2225-7217.
Taner, C. C., & Vivian, C. K. (1997). Guidelines for constructed wetland treatment of farm dairy wastewaters in New Zealand. NIWA Science and Technology Series, (48), 42.
Wijayanto, N., & Nurunnajah. (2012). Intensitas cahaya, suhu, kelambaban, dan perakaran lateral mahoni (Swietenia macrophylla King.) di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika, 03(01), 8-13.
Wirawan, W. A., Ruslan, W., & Liliya, D. S. (2014). Pengolahan limbah cair domestik menggunakan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dengan teknik tanam hidroponik sistem DFT (deep flow technique). Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 1(2), 68.
DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v12i1.7792 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a CC-BY- SA.
Indexed By:
  Â