Pendataan Jenis Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Cibodas untuk Materi Pelayanan Pendidikan
Abstract
Abstrak
Program Pelayanan Pendidikan Lingkungan (Pepeling) merupakan implementasi fungsi Kebun Raya Cibodas (KRC) dalam bidang pendidikan, di mana kegiatan yang dilakukan adalah menyelenggarakan penyuluhan dan penanaman tumbuhan untuk instansi binaan KRC di Kabupaten Cianjur. Untuk memperkaya informasi jenis tumbuhan dalam Pepeling, pendataan potensi dan informasi lainnya perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mendata jenis sekaligus potensi dari jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan dalam kegiatan Pepeling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, sedangkan potensi pemanfaatan jenis tumbuhan berdasarkan wawancara dan studi literatur. Berdasarkan hasil pengamatan, 106 jenis yang termasuk ke dalam 53 suku telah digunakan dalam kegiatan Pepeling. Tumbuhan tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk obat, tanaman hias, pangan dan bibit tanaman hutan. Informasi teknik perbanyakan disajikan secara singkat dalam makalah ini.
Abstract
Environmental education program (abbreviated in Bahasa as Pepeling) is the implementation of Cibodas Botanical Garden (CBG) for education, which the activities undertook are organizing counseling and planting for the target institutions of CBG. In order to enrich information about which plant that used for Pepeling, potential data and other information are needed. The aims of this study are to record of the plant species in CBG collection and their potential. Data was collected by a method of observation, while information of utilization was based on interviews and literature studies. The result showed that 106 species of 53 families have been used for the Pepeling activity, such as medicinal plants, ornamental plants, food and forest plants. Propagation information is shortly discussed in this paper.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
REFERENSI
Chaichana, J., Niwatananun, W., Vejabhikul, S., Somna, S., & Chansakaow, S. (2009). Volatile constituents and biological activities of Gardenia Jasminoides. Journal of Health Research, 23(3), 141-145.
Farjon, A. (2013). Agathis borneensis. The IUCN Red List of Threatened Species 2013: e.T202905A2757743. http://dx.doi .org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T 202905A2757743.en. Diakses tanggal 7 Maret 2017.
Handayani, A. (2015a). Keanekaragaman Lamiaceae berpotensi obat koleksi Taman Tumbuhan Obat Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(6), September 2015, 1324-1327.
Handayani, A. (2015b). Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat sekitar Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(6), September 2015, 1425-1432.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia I-IV. Jakarta: Sarana Wana Jaya. 2521 h.
Noridayu, A. R., Hii, Y. F., Faridah, A., Khozirah, S. and Lajis, N. (2011). Antioxidant and antiacetylcholinesterase activities of Pluchea indica Less. International Food Research Journal, 18(3), 925-929.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya.
Rahayu, S., Wawangningrum, H. & Garvita, R.V. (2015). Karakteristik morfologi dan perkembangan bunga Aeschynanthus tricolor Hook. (Gesneriaceae). Berita biologi, 14(3), 203-211.
Rahman, W. (2008). Kurang Data, status taksonomi, dan hybrid alami dalam konservasi Rhododendron spp. di Indonesia. Buletin Kebun Raya Indonesia, 11(2), 5-14.
Rahman, W. (2015). Kriteria penentuan spesies prioritas Rhododendron spp. terancam kepunahan untuk dikonservasi secara ex situ di Indonesia. Buletin Kebun Raya, 18(1), 31-40.
Rahman, W., & Juairiah, L. (2013). Evaluasi perkembangan dan pemanfaatan tanaman hias. Prosiding ekspose dan seminar pembangunan kebun raya daerah. Bogor, 25-26 November 2013.
Ramdhan, B., Chikmawati, T., & Waluyo, E. B. (2015). Ethnomedical herb from Cikondang indigenous village, district Bandung West Java Indonesia. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences (JBES), 277-288.
Rangheetha, R., Suganya, M., Sridharan, K., Sureshkumar, M., Vivekanandhan, G., Kalaiselvi, M., Bhuvaneshwari, V., & Amsaveni, R. (2016). Evaluation of phytochemical constituents of Hemigraphis alternata (Burm.f.) T. Anderson leaf extract. Der Pharmacia Lettre, 8 (6), 335-338.
Rivers, M. C. (2015). Magnolia sumatrana. The IUCN Red List of Threatened Species 2015: e.T66772941A66772945. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2015-2.RLTS.T66772941A66 772945.en. Diakses tanggal 7 Maret 2017.
Rugayah, Retnowati, A., Windadri, F. I., & Hidayat, A. (2004). Pengumpulan Data Taksonomi. Dalam Rugayah, Widjaja, E.A., & Praptiwi (eds), Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora (hlm. 5-42). Bogor: Puslit Biologi LIPI.
Setyawan, D. A. (2003). Keanekaragaman kandungan minyak atsiri rimpang temu-temuan (Curcuma). Biofarmasi, 1(2), 44-49.
Thomas, P. (2013). Dacrycarpus imbricatus. The IUCN Red List of Threatened Species 2013: e.T42445A2980614. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T42445A2980614.en. Diakes tanggal 2 Maret 2017.
Thomas, P. & Farjon, A. (2011). Taxus wallichiana. The IUCN Red List of Threatened Species 2011: e.T46171879A9730085. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2011-2.RLTS.T46171879 A9730085.en. Diakses tanggal 7 Maret 2017.
Van Steenis, C. G. G. J. (2006). Flora Pegunungan Jawa. Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Bogor, 259 h.
Widjaja, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahayoe, J. S., Ubaidah, R., Maryanto, I., Walujo, E. B., & Semiadi, G. (2014). Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta, 344 h.
World Conservation Monitoring Centre. (1998). Intsia bijuga. The IUCN Red List of Threatened Species 1998: e.T32310A9694485. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T32310 A9694485.en. Diakses tanggal 2 Maret 2017.
DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v10i2.5209 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a CC-BY- SA.
Indexed By:
  Â