Pohon Bermain Burung Cenderawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda) di Hutan Kampung Katan Distrik Obaa Kabupaten Mappi Provinsi Papua

Edoward Krisson Raunsay, Maik R Akobiarek, Paul Johan Kawatu, Tanta Tanta

Abstract


Abstrak

Pohon sebagai habitat bagi satwa tertentu merupakan hal pokok yang tidak dapat terpisahkan antara keduanya. Ketergantungan tersebut berkaitan erat dengan aktivitas apa yang akan dilakukannya. Aktivitas bermain bagi burung Cenderawasih kuning besar (Paradisae apoda) tidak dilakukan pada semua pohon, melainkan pada pohon-pohon tertentu. Penelitian ini dilakukan di hutan Kampung Katan Distrik Obaa Kabupaten Mappi pada bulan Oktober 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan yang ada di hutan Kampung Katan, sedangkan sampelnya adalah semua pohon sebagai tempat bermain burung Cenderawasih kuning besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies pohon bermain burung Cenderawasih kuning besar (Paradisaea apoda). Eksplorasi merupakan metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data di lapangan dan selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 pohon bermain bagi P. apoda yang terdiri dari 6 spesies pohon antara lain Adinandra forbesii, Adinandra milletir, Aralia bipinnata, Calophyllum euryphyllum, Flacourtia inermis Bl, dan Myristica sp. P. apoda melakukan aktivitas bermain pada pohon-pohon tertentu. P. apoda bermain pada tajuk bagian bawah, tengah hingga tinggi, dimana spesies jantan lebih dominan dibandingkan dengan betina, serta aktivitas yang dilakukan individu dan berpasangan.

Abstract

Trees as a habitat for certain animals are the main thing that can’t be separated between the two. This dependence is closely related to what activities will be carried out. Play activities for the great yellow bird of paradise (Paradisae nickname) is not performed on all trees, but on certain trees. This research was conducted in the village forest of Katan, Obaa District, Mappi Regency in October 2020. The population in this study were all plants in the forest of Kampung Katan, while the samples were all trees as a playground for the large yellow bird of paradise. This study aims to determine the species of tree playing the great yellow bird of paradise (Paradisaea nickname). Exploration is a research method used in collecting data in the field and will then be analyzed descriptively qualitatively. The results showed that there were 10 trees to play for P. apoda consisting of 6 species of trees, among othersAdinandra forbesii, Adinandra milletir, Aralia bipinnata, Calophyllum euryphyllum, Flacourtia inermis, and Myristica sp. P.apoda play activities on certain trees. P.apoda playing in the lower, middle to high canopy, where the male species is more dominant than the female, as well as activities carried out individually and in pairs.


Keywords


Mappi; Paradisaea apoda; Play; Trees; Bermain; Pohon

Full Text:

PDF

References


Abidondifu, D. F. (2020). Analisis populasi burung cenderawasih kuning kecil (Paradisaea minor jobiensis Rothschild, 1897) di Kampung Barawai Distrik Raimbawi Kabupaten Kepulauan Yapen Papua. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Cenderawasih, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jayapura, Indonesia.

AlHamid, H., Maturbolongs, L., & Wanggai, Y. (1993). Habitat, makanan dan bermain burung cendrawasih kecil (Paradisae minor minor Shaw) di Cagar Alam Pegunungan Arfak. Jurnal Penelitian Kehutanan Kehutanan, 1(2).

Alikodra, H. S. (2002). Pengelolaan satwaliar. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.

Arrijani. (2008). Struktur dan komposisi vegetasi zona montana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas, 9(2), 134-141.

Beehler, B. M. (1983). Frugivory and polygamy in bird of paradise: Molecular phylogenetics of Phyllanthaceae inferred from five genes (plastid atpB, matK, 3’ndhF, rbcL, and nuclear PHYC. Molecular Phylogenetics and Evolution, 36, 112-134.

Beehler, M. B., Thane, K. P., & Dale , A. Z. (1986). Bird of New Guinea. Bogor: Publitbang Biologi – LIPI. PT Ghalia Indonesia.

Beehler, Pratt, T. K., & Zimberman, D. A. (2001). Burung burung di kawasan Papua. Bogor: Bogor (ID): LIPI Puslitbang Biologi.

Cita, K. D., Hernowo, J. B., & Masy'ud, B. (2019). Faktor-faktor penentu keberhasilan konservasi ex situ cendrawasih kecil (Paradisaea minor Shaw, 1809). Jurnal Buletin Plasma Nutfah, 25(1), 13-24.

Darmawan, M. P. (2006). Keanekaragaman jenis burung pada beberapa tipe habitat di hutan lindung Gunung Lumut, Kalimantan Timur (Skripsi sarjana). Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Indonesia.

Dendang, B., & Handayani, W. (2018). Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 4(1), 691-695.

Febrianti, S., Arifianto, T., & Adriansah, A. (2018, February 8-10). Keragaman jenis burung air di Kawasan Segara Anakan Kabupaten Cilacap. Paper presented at the Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia (KPPBI) 4, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/351871099_KONFERENSI_PENELITI_DAN_PEMERHATI_BURUNG_INDONESIA_4

Gilliard, E. T. (1969). Birds of paradise and bower birds. London (GB): Weidenfeld and Nicolson.

Hadinoto., Mulyadi, A., & Siregar, Y. I. (2012). Keanekaragaman jenis burung di Hutan Kota Pekan Baru. Jurnal Ilmu Lingkungan, 6(1), 25-42.

Himmah, I., Utami, S., & Baskoro, K. (2010). Struktur dan komposisi vegetasi habitat Julang Emas (Aceros undulatus) di Gunung Ungaran Jaya Tengah. Jurnal Sains & Matematika (JSM), 18(3), 104-110.

Jati, A. (1998). Kelimpahan dan distribusi jenis-jenis burung berdasarkan fragmentasi dan stratifikasi habitat Hutan Cagar Alam Langgaliru Sumba (Tesis master). Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.

Jumilawaty, E. (2006). Perilaku harian pecuk hitam (Phalacrocorax sulcirostris) saat musim berbiak di Suaka Marga Satwa Pulau Rambut Jakarta. Jurnal Biologi Sumatera, 1(1), 20-23.

Kamal, S. (2015). Spesies burung predator serangga di Kawasan Kopelma Darussalam. Paper presented at the Seminar Nasional Biotik, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Gedung B UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Indonesia. Retrieved from https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/article/view/2632/1890

Kuswanda, W. (2010). Pengaruh komposisi tumbuhan terhadap populasi burung di Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara. Jurnal Peneltian Hutan dan Konservasi Alam, 3(2), 193-213.

Latupapua, L. (2006). Kelimpahan dan sebaran burung cendrawasih (Paradiasea apoda) di Pulau Aru Kabupaten Kepulauan Aru Propinsi Maluku. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2018). Kajian biodiversity pada beberapa tipe gambut di Papua dan analisis manfaatnya bagi revegetasi dan revitalisasi ekonomi masyarakat lokal. Bogor: Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Magurran, A. E. (1988). Ecological diversity and its measurement. New Jersey: Princeton University Press.

Masy’ud, B. (1989). Teknik menangkarkan burung jalak di rumah. Bogor: IPB Press.

Maturbongs, J., Wamafma, K., Sanggenafa, A., Sahetapi, T., & Rumaikewi , H. (1994). Studi habitat dan populasi burung cenderawasih di Barawai Kawasan Penyangga Cagar Alam Pegunungan Yapen Tengah Kabupaten Yapen Waropen di Irian Jaya (Laporan penelitian). WWF.

Nasrudin, M., Nitibaskara, T. U., & Rusli, A. R. (2015). Keanekaragaman jenis burung di Taman Wisata Alam Gunung Pancar Provinsi Jawa Barat. Jurnal Nusa Sylva, 15(2), 8-17.

Rand, A. L., & Gilliard, E. T. (1967). Hand book of New Guinea bird. London: Weidenfeldcand Nicolson.

Raunsay, E. K. (2014). Peran masyarakat dalam pelestarian (Paradisea minor jobiensis Rothschild, 1897) di Barawai Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua (Tesis master). Sekolah Pascasarjana IPB Bogor, Bogor, Indonesia.

Raunsay, E. K., & Koirewoa, D. C. (2019). Pendidikan lingkungan hidup (PLH) sebagai upaya konservasi cenderawasih kuning kecil dengan partisipasi generasi muda di Kampung Barawai Distrik Raimbawi Kabupaten Kepulauan Yapen. Jurnal Pengabdian Papua, 3(2), 54-60.

Raunsay, E. K., Akobiarek , M., & Ruamba, M. Y. (2020). Distribusi vertikal (Asplenium nidus L.) di Kawasan Hutan Imbowiari Barawai Kepulauan Yapen Papua. Jurnal Sylva Lestari, 8(3), 390-399.

Raunsay, E. K. (2020). Pohon tempat beraktivitas burung cenderawasih (Paradisaea). Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(1), 133-139.

Raunsay, E. K. (2022). Habitat dan konservasi burung cenderawasih (Studi kasus melalui peran masyarakat Barawai. Bandung: Amerta Media.

Reed, J. M. (1999). The role of behavior in recent avian extinctions and endangerment. Conservation Biology, 13(2), 232-241.

Sari, D. P. (2015). Perilaku lek, perilaku harian, dan karakteristik habitat burung hibrida cendrawasih kuning besar (Paradisaea apoda) x cendrawasih raggiana (Paradisaea raggiana) di Taman Nasional Wasur Merauke, Papua (Tesis master). Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Indonesia.

Setio, P., Lekito, O. Y., & Ginting, Y. (1998). Habitat dan populasi burung cenderawasih kuning kecil (Paradisaea minor jobiensis Rothschild) serta pengelolaannya secara pradisional di Barawai Yapen Timu. Buletin Penelitian Kehutanan, 3(2), 44-58.

Soerianegara, I., & Indrawan, A. (1998). Ekologi hutan Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sundra, I. K. (2016). Metode dan teknik analisis flora dan fauna darat. Denpasar: Universitas Udayana.

Surya, D., Novarino, W., & Arbain, A. (2013). Jenis-jenis burung yang memanfaatkan Eurya acuminata DC di Kampus Universitas Andalas Limau Manis, Padang. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(2), 90-95.

Takandjandji, M., Kayat, & Njurumana, G. N. (2010). Perilaku burung bayan sumba (Eclectus roratus cornelia Bonaparte) di Penangkaran Hambala, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(4), 357-369.

Tanudimadja. (1978). School of environmental concervation management. Bogor.

Warmetan, H. (2012). Karakteristik habitat dan populasi burung cendrawasih kecil (Paradisaea minor jobiensis Rothschild) di Pulau Yapen Provinsi Papua (Tesis master). Program Studi Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia.

Warsito, H., & Yuliana, S. (2007). Keanekaragaman jenis burung di Numfor Barat: Beberapa catatan. Jurnal Penelitian dan Konservasi Alam, 553-560.

Wasaraka, Z. A., Raunsay, E. K., & Kameubun, K. B. (2019). Ketersediaan vegetasi bahan dasar pembuatan sarang burung cenderawasih kuning kecil di Kepulauan Yapen, Papua. Sylva Lestari, 7(2), 186-194.

Wiens, J. A. (1992). The ecology of bird communities vol. I. Cambridge: Foundations and patterns. Cambridge University Press.

Wisnubudi, G. (2009). Penggunaan strata vegetasi oleh burung di Kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Vis Vitalis, 2(2), 41-49.

Wisnubudi, G. (2013). Keanekaragaman dan kelimpahan burung untuk pengembangan wisata birdwatching di Taman Nasional Gunung Halimun (Tesis master). Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Indonesia.


Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a CC-BY- SA.

Indexed By:

/public/site/images/rachma/logo_moraref_75 /public/site/images/rachma/logo_google_scholar_75_01 /public/site/images/rachma/logo_isjd_120 /public/site/images/rachma/logo_garuda_75 /public/site/images/rachma/logo_crossref_120/public/site/images/rachma/logo_base_2_120 /public/site/images/rachma/neliti-blue_75   /public/site/images/rachma/dimensions-logo_120