The Utilization of Fallen Fruits as Raw Materials for Producing Liquid Organic Fertilizer in Bogor Botanic Gardens
Abstract
Abstrak
Bogor Botanic Garden is an area designated to conserve and protect many species of plants from Indonesia and other countries as well. Most plant collections belonged to plants that continuously producing fruits. Many of fallen fruits produced by different plant species still remained optimally unmanaged and unutilized. The objective of this study was to increase the value of fallen fruits by utilizing it as raw materials for producing organic liquid fertilizer (POC). The first step of this study was conducted by collecting data about the species of fruiting plants. Liquid organic fertilizer was produced using a semi-anaerobic fermentation system with adding an effective microorganism 4 (EM 4). The results showed that there were 19 trees from 15 species such as Parmentiera cereifera, Ficus racemosa, F. fistulosa, and Dillenia indica. The fertilizers are made with a variety of supporting materials to produce liquid organic fertilizer (type A) and liquid organic fertilizer (type B). The temperature and pH had the similar value pattern during the fermentation process. Liquid organic fertilizer (type B) has a C/N ratio of 37.65, higher than liquid organic fertilizer (type A) which is 27.23. In addition, the C-organic liquid organic fertilizers (type B) was higher than liquid organic fertilizers (type A). The C-organic and N, P, and K contents have not reached the minimum technical standard for organic fertilizers that regulated on Decree of the Minister of Agriculture Number 261/KPTS/SR.310/M/4/2019. Eventually, the optimization attempts to increase the C-organic and N, P, and K contents on liquid organic fertilizer will be subsequently required.
Abstract
Kebun Raya Bogor merupakan kawasan konservasi tumbuhan yang memiliki koleksi berbagai macam jenis tumbuhan yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri. Sebagian besar tumbuhan merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah setiap tahunnya. Selama ini buah dalam jumlah banyak yang jatuh dari pohonnya belum termanfaatkan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah limbah buah tersebut sebagai bahan dasar untuk pembuatan pupuk organik cair (POC). Studi awal dilakukan pendataan jenis tumbuhan yang berpotensi menghasilkan buah non-edible. Pembuatan POC dilakukan dengan sistem fermentasi semi-anaerobik menggunakan aktivator Effective Microorganism 4 (EM4). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 pohon dari 15 jenis tumbuhan di antaranya Parmentiera cereifera, Ficus racemosa, F. fistulosa, dan Dillenia indica. Pupuk organik cair dibuat dengan variasi bahan pendukung yang berbeda menghasilkan POC A dan POC B. Pola perubahan suhu dan pH pada saat proses fermentasi relatif sama untuk kedua jenis POC. POC B memiliki rasio C/N sebesar 37,65 lebih tinggi dibandingkan dengan POC A yang hanya sebesar 27,23. Selain itu, konsentrasi Corganik POC B yang lebih tinggi daripada POC A. Nilai C-organik dan N, P, K diketahui belum mencapai standar teknis minimal pupuk organik berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 sehingga diperlukan optimalisasi fermentasi lebih lanjut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alvi, B., Ariyanti, M., & Maxiselly, Y. (2018). Pemanfaatan beberapa jenis urin ternak sebagai pupuk organik cair dengan konsentrasi yang berbeda pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di pembibitan utama. Jurnal Kultivasi, 17(2), 622-627. doi: 10.24198/kultivasi.v17i2.16914.
Ariati, S. R., Astuti, R. S., Supriyatna, I., Yuswandi, A. Y., Setiawan, A., Saftaningsih, D., & Pribadi, D. O. (2019). An alphabetical list of plant species cultivated in the Bogor Botanic Garden. Bogor: Center for Plant Conservation Botanical Garden.
Bouallagui, H., Touhami, Y., Ben Cheikh, R., & Hamdi, M. (2005). Bioreactor performance in anaerobic digestion of fruit and vegetable wastes. Process Biochemistry, 40, 989-995. doi: 10.1016/j.procbio.2004.03.007.
Hadisuwito, S. (2012). Membuat pupuk organik cair. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Hartatik, W., Husnain, & Widowati, L. R. (2015). Peranan pupuk organik dalam peningkatan produktivitas tanah dan tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(2), 107-120. doi: 10.2018/jsdl.v9i2.6600.
Jalaluddin., Nasrul, Z. A., & Syafrina, R. (2016). Pengolahan sampah organik buah- buahan menjadi pupuk dengan menggunakan effektive mikroorganisme. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 5(1), 17-29. doi: 10.29103/jtku.v5i1.76.
Jamilah, J. (2014). Test of liquid organic fertilizer originated C. odorata and coconut fiber with various composition by length fermentation. Journal of Environmental Research and Development, 9(1), 1-6.
Jindo, K., Hernandez, T., Garcia, C., & Monedero, M. A. (2011). Influence of stability and origin of organic amendments on humification in semiarid soils. Soil Science Society of America Journal 75(6), 2178-2187. doi: 10.2136/sssaj2011.0094.
Jumirah, A., Jati, W. N., & Yulianti, L. I. M. (2018). Kualitas pupuk cair organik dengan kombinasi limbah ampas jamu dan limbah ikan. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 3(2), 53-61.
Kasmawan, G. A., Sutapa, G. N., & Yuliara, I. M. (2018). Pembuatan pupuk organik cair menggunakan teknologi komposting sederhana. Buletin Udayana Mangabdi, 17(2), 67-72. doi: 10.24843/BUM.2018.v17.i02.p11.
Kusriyanto, K., Mahdalena, M., & Hamidah, H. (2019). Uji pengaruh zat pengatur tumbuh (zpt) air kelapa dan pupuk organik cair (poc) urin kambing terhadap pertumbuhan setek bibit tanaman lada (Piper nigrum L) varietas Malonan 1. Agrifarm: Jurnal Ilmu Pertanian, 8(1), 27-31. doi: 10.24903/ajip.v8i1.528.
Komala, O., Dewi, S., & Rouland, I. D. (2012). Pengelolaan sampah organik menggunakan mikroorganisme. Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup, 12(2), 1-8. doi: 10.33751/ekol.v12i2.239.
Lestari, S., & Mukarlina, E. R. P. W. (2017). Pertumbuhan tanaman bayam kuning (Amaranthus blitum L.) dengan pemberian pupuk organik cair dari kulit kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.). Protobiont: Journal of Biological Sciences, 6(3), 201-206.
Manullang, R. R., Rusmini, R., & Daryono, D. (2018). Kombinasi mikroorganisme lokal sebagai bioaktivator kompos. Jurnal Hutan Tropis, 5(3), 259-266. doi: 10.20527/jht.v5i3.4793.
Marjenah., Kustiawan, W., Nurhiftiani, I., Sembiring, K. H. M., & Ediyono, R. P. (2017). Pemanfaatan limbah kulit buah-buahan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. ULIN: Jurnal Hutan Tropis, 1(2), 120-127. doi: 10.32522/u-jht.v1i2.800.
Marlinda. (2015). Pengaruh penambahan bioaktivator EM4 dan promi dalam pembuatan pupuk cair organik dari sampah organik rumah tangga. Konversi, 4(2), 1-6 doi: 10.20527/k.v4i2.263.
Megah, S. I., Dewi, D. S., & Wilany, E. (2018). Pemanfaatan limbah rumah tangga digunakan untuk obat dan kebersihan. Minda Baharu, 2(1), 50-58.
Meriatna., Suryati, S., & Fahri, A. (2018). Pengaruh waktu fermentasi dan volume bio aktivator EM4 (effective microorganisme) pada pembuatan pupuk organik cair (poc) dari limbah buah-buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13-29. doi: 10.29103/jtku.v7i1.1172.
Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan penambahan bioaktivator EM4 (effective microorganisms). Konversi, 5(2), 44-51. doi: 10.20527/k.v5i2.4766.
Peng, W., Ma, Q., Wang, Z., & Xie, Z. (2019). Research progress on comprehensive utilization of fruit and vegetable waste. E3S Web Conf. Volume 131, 2019 2nd International Conference on Biofilms (ChinaBiofilms 2019), 5. doi: 10.1051/e3sconf/201913101106.
Purnomo, E. A., Sutrisno, E., & Sumiyati, S. (2017). Pengaruh variasi C/N rasio terhadap produksi kompos dan kandungan kalium (K), pospat (P) dari batang pisang dengan kombinasi kotoran sapi dalam sistem vermicomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(2), 1-15.
Puspita, L., Effendi, Y., & Mar Ayunis. (2016). Pengaruh pemberian pupuk organik cair berbahan dasar air lindi dari TPA telaga punggur terhadap pertumbuhan morfometrik tanaman seledri (Apium graveolens L). JURNAL DIMENSI, 5(1), 21-27. doi: 10.33373/dms.v5.i1.21.
Putra, B. W. R. I. H., & Ratnawati, R. (2019). Pembuatan pupuk organik cair dari limbah buah dengan penambahan bioaktivator EM4. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 11(1), 44-56. doi: 10.20885/jstl.vol11.iss1.art4.
Ramadhan, B. W., Putra, I. H., & Ratnawati, R. (2019). Pemanfaatan limbah buah untuk pupuk organik cair dengan penambahan bioaktivator EM4. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 11(1), 44-56. doi: 10.20885/jstl.vol11.iss1.art4.
Ratrinia, P., Ruf, W., & Dewi, E. (2014). Pengaruh penggunaan Bioaktivator EM4 dan penambahan daun lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap spesifikasi pupuk organik cair rumput laut Eucheuma spinosum. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(3), 82-87.
Reinnoki, R., Rohim, W., & Priyanto, S. (2012). Ekstraksi fosfor dari limbah buah jengkol dan petai untuk pembuatan pupuk organik cair. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1(1), 495-501.
Rochyani, N., Rih, L. U., & Inka, D. (2020). Analisis hasil konversi eco enzyme menggunakan nenas (Ananas comosus) dan pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Redoks, 5(2), 135-140. doi: 10.31851/redoks.v5i2.5060.
Saraswati, R., & Praptana, R. H. (2017). Percepatan proses pengomposan aerobik menggunakan biodekomposer. Perspektif, 16(1), 44-57.
Sari, R. N., & Afdal, A. (2017). Karakteristik air lindi (leachate) di tempat pembuangan akhir sampah air dingin Kota Padang. Jurnal Fisika Unand, 6(1), 93-99. doi: 10.25077/jfu.6.1.93-99.2017.
Shaila, G., Tauhid, A., & Tustiyani, I. (2019). Pengaruh dosis urea dan pupuk organik cair asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 17(1), 35-44.
Simorangkir, C. A, Arry, P., Wisnu, E. M., & Elis, N. (2017). Pemberian pupuk urin kelinci (Leporidae) dan KNO3 pada pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi (Fragaria sp.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(5), 782-790.
Siswati, N. D, Herwindo, T., & Puguh, W. E. (2009). Kajian penambahan Effective Microorganisms (EM4) pada proses dekomposisi limbah padat industri kertas. Buana Sains, 9(1), 63-68.
Sitorus, M. R., Irmansyah, T., & Sitepu, F. E. T. (2015). Respon pertumbuhan bibit setek tanaman buah naga merah (Hylocereus costaricencis (Web) Britton & Ross) terhadap pemberian auksin alami dengan berbagai tingkat konsentrasi. Jurnal Agroteknologi, 3(4), 1557-1565.
Sundari, E., Sri, E., & Rinaldo, R. (2012, July 11). Pembuatan pupuk organik cair menggunakan bioaktivator Bioscb dan EM4. Paper presented at the Prosiding SNTK TOPI, Pekanbaru, Indonesia. Retrieved from https://www.academia.edu/15024896/Pembuatan_Pupuk_Organik_Cair_Menggunakan
Suwardiyono, S., Maharani, F., & Harianingsih, H. (2019). Pembuatan pupuk organik cair dari air rebusan olahan kedelai menggunakan effective mikroorganisme. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 4(2), 44-48. doi: 10.31942/inteka.v4i2.3024.
Tanti, N., Nurjannah, N., & Kalla, R. (2019). Pembuatan pupuk organik cair dengan cara aerob. ILTEK: Jurnal Teknologi, 14(2), 2053-2058. doi: 10.47398/iltek.v14i2.415.
Thoyib, N., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan penambahan bioaktivator Em4 (effective microorganisms). Jurnal Konversi UNLAM, 5(2), 5-12.
Widari, N. S., Agung, R., & Gosiyen, R. (2020). Optimalisasi pemakaian starter EM4 dan lamanya fermentasi pada pembuatan pupuk organik berbahan limbah cair industri tahu. Jurnal Teknik Kimia, 15(1), 1-7.
DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v15i1.16871 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a CC-BY- SA.
Indexed By:
  Â