Deaf Children Spiritual Intelligence in Selebar District Bengkulu, Indonesia

Triyani Pujiastuti, Ayu Andeka, Honeza Amelia Cintika, Refsi Anisa Fa’ati

Abstract


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecerdasan spiritual pada anak tunarungu, di mana seorang anak tunarungu dipandang dalam masyarakat tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan, tidak mampu menghadapi suatu hal yang dilematis, tidak memiliki kesadaran diri yang tinggi, tidak mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan serta tidak mampu berpikir holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Dengan jumlah informan 5 orang, yang berjenis kelamin perempuan, dan berusia 20 - 25 tahun, teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menyebutkandiloihat dari 4 aspek kecerdasan spiritual adalah pada aspek kemampuan bersikap fleksibel 4 informan mampu untuk bersikap adaptif aktif dan satu informan lagi belum mampu dengan selalu memilih lingkungan yang cocok saja dengannya. Kelima orang mampu bersikap positif ketika dihadapkan pada kondisi yang dilematis. Pada aspek kesadaran diri yang tinggi semua informan mampu menyikapi hal yang bernilai dalam hidup dan mampu menganalisis kejadian berdasarkan keyakinannya. Aspek kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, semua informan sudah mampu menjadikan kejadian buruk sebagai motivasi dan bisa memotivasi diri ketika menghadapi masalah.  Kemudian pada aspek terakhir yakni berfikir holistik, 4 informan sudah mampu memahami keterkaitan peristiwa yang dihadapi dan mampu mengambil hikmahnya sedangkan satu informan belum mampu melakukannya.

Abstract: This study aims to analyze spiritual intelligence in deaf children, where a deaf child is seen in society as unable to adapt to the environment, unable to face a dilemmatic thing, not having high self-awareness, unable to face  and utilize suffering and unable to think holistically. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. The informant selection technique uses purposive sampling techniques. With the number of informants of 5 people, who are female, and aged 20 - 25 years, data collection techniques use observation and interviews with data analysis using  the Miles and Huberman models. The results of this study stated that of the 4 aspects of spiritual intelligence is in the aspect of the ability to be flexible, 4 informants are able to be actively adaptive and one more informant has not been able to always choose an environment that suits them. All five people are able to be positive when faced with dilemmatic conditions. In the aspect of high self-awareness, all informants are able to respond to things of value in life and are able to analyze events based on their beliefs. In terms of the ability to face and take advantage of suffering, all informants have been able to make bad events as motivation and can motivate themselves when facing problems. Then in the last aspect, namely holistic thinking, 4 informants have been able to understand the relationship between the events faced and are able to take their wisdom while one informant has not been able to do so.


Keywords


anak tunarungu; kecerdasan spiritual; dan zohar dan marshall; deaf children; spiritual intelligence; zohar and marshall

References


Badan Pusat Stastitik Bengkulu. (2022). Banyaknya Desa Kelurahan Menurut Keberadaan Penyandang Cacat. Tersedia pada: https://bengkulu.bps.go.id/statictable/2022/08/30/1529/banyaknya-desa kelurahan-menurut-keberadaan-penyandang-cacat.html.

Elsa, S. O. (2022). Strategi Pembinaan Spiritualitas Mualaf Di Lembaga Mualaf Center Malang. Jurnal Penyuluhan Agama (JPA), 9(2), 147-168.

Evitasari, I. A. G. S., Widiasavitri, P. N., & Herdiyanto, Y. K. (2015). Proses penerimaan diri remaja tunarungu berprestasi. Jurnal Psikologi Udayana, 2(2), 138-150.

El Fiah, R. (2014). Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual anak usia dini implikasi bimbingannya. KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 1(2), 85-92.

Haliza, N., Kuntarto, E., & Kusmana, A. (2020). Pemerolehan Bahasa Anak Berkebutuhan Khusus (Tunarungu) Dalam Memahami Bahasa. Jurnal Metabasa, 2(1), 35-41.

Hawa, M. (2020). Analisis Tokoh Dan Aspek Spiritual Quotientnovel Hati Suhitakarya Khilma Anis. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 629-634.

Hidayat, A. (2020). Fleksibilitas Dakwah (Perspektif Sirah Nabi Dalam Kitab Ḥayātuṣ Ṣaḥābah). Jurnal Holistic al-hadis,6(2), 1-11.

Irawan, V. W. (2019). Peranan Kecerdasan Spiritual. Munaqasyah Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran, 1(1), 33-47.

Juherna, E., Purwanti, E., & Utami, Y. S. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter Pada Disabilitas Anak Tunarungu. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 04(1), 12-19.

Kinanti, R. D., Effendi, D. I., & Mujib, A. (2019). Peranan Bimbingan Keagamaan dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Remaja. Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling dan Psikoterapi Islam, 7(3), 249-270.

Kurniati, S. (2015). Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual (Sq) Dengan Perilaku Koping Siswa Tunarungu Sekolah Luar Biasa (Slb) Negeri Ungaran. 1-65.

Lubis, R. R. (2018). Optimalisasi Kecerdasan Spiritual Anak. Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 1(1), 1-18.

Maryani, I. (2021). Bimbingan Agama Dalam Membangun Konsep Diri Positif Anggota Majelis Ta’lim Nurul Iman Pada Masa Pandemi Di Pekon Kotabatu Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. 1-57.

Nofiaturrahmah, F. (2018). Problematika Anak Tunarungu Dan Cara Mengatasinya. QUALITY, 6(1), 1-15.

Putrie, A. N. Hubungan spiritualitas terhadap harga diri orang tua yang memiliki anak dengan sindrom down di potads (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).

Riladzyania, R. (2020). Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Tunanetra (Studi Deskriptif pada Siswa Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Nasional Lebak Bulus Pertanian Jakarta Selatan.) (Doctoral dissertation, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta).

Rahmanea, T., & Anggraeni, L. K. (2019). Peningkatan motivasi komunikasi oral bagi siswa SLB Tunarungu dengan ruang kelas berkonsep Tipografi Interaktif & Natural. Jurnal Sains dan Seni ITS, 7(2), 144-149.

Rohmatika, V. S. (2018). Inferioritas (Rendah Diri) pada Tunarungu. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dalan.

Sakti, M. N. (2019). Urgensi Kecerdasan Spiritual Terhadap Agresivitas Mahasiswa. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 4(2), 175-184.

Sastrawinata, H. (2011). Pengaruh kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial terhadap kinerja auditor pada kap di kota Palembang. Sosialita, 1(2), 1-19.

Septiani, D., Meiyani, N., & Assjari, M. (2010). Pengembangan komunikasi verbal pada anak tunarungu. Jassi Anakku, 9(2), 124-130.

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dab R & D. Bandung: ALFABETA .

Triyani, F. A., Dwidiyanti, M., & Suerni, T. (2019). Gambaran Terapi Spiritual Pada Pasien Skizofrenia : Literatur Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, a Volume 2(1), 19-24.

Ulfah, A. A. (2017). Penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) ditinjau dari tingkat kecerdasan spiritual orang tua di MILB Budi Asih Semarang.

Yusuf, M. (2021). Pendidikan Holistik Menurut Para Ahli. 1-8.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jpa.v10i1.30841

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.