Analisis Sound Horeg di Jawa Timur: Perspektif Hadis dan Implikasi Medis terhadap Kebisingan dan Etika Sosial
Abstract
Sound horeg merupakan tradisi budaya khas Jawa Timur yang sering dijumpai dalam berbagai perayaan hiburan masyarakat. Namun, penggunaannya yang melibatkan suara keras dan bass berlebihan menimbulkan dampak negatif, baik secara medis maupun sosial. Dari sisi medis, paparan suara dengan intensitas lebih dari 85 desibel terbukti dapat menyebabkan gangguan pendengaran, stres, hipertensi, hingga gangguan tidur. Dari sisi keagamaan, studi terhadap hadis Nabi menunjukkan bahwa perilaku yang mengganggu kenyamanan orang lain, percampuran bebas antara laki-laki dan perempuan, pakaian tidak sopan, serta pengabaian ibadah adalah tindakan yang dilarang dalam Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur hadis dan analisis kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sound horeg masih banyak yang melanggar norma kesehatan dan agama, terutama dalam hal volume suara dan tata laksana acara. Namun demikian, tradisi ini tetap dapat dipertahankan dengan melakukan beberapa penyesuaian: seperti pengaturan lokasi di ruang terbuka, pemisahan jenis kelamin, penggunaan pakaian sopan, pengaturan jeda waktu ibadah, serta penyesuaian volume suara agar tidak melampaui ambang batas kesehatan. Pendekatan integratif ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan budaya dengan tetap menjunjung nilai-nilai agama dan kesehatan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fink, D. J. (2017). What Is a Safe Noise Level for the Public? American Journal Public Health, 107(1).
Heriyanto. (2018). Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa Data untuk Penelitian Kualitatif. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 2(3).
Ibn (sult{a>n) Muh{amad, ‘Alay. (1422). Marqa>h Al-Mafa>ti>h{ Sharh{ Mishka>h Al-Mas{a>bi>h{. Da>ru Al-Fikri.
Ibn ‘Abdi Al-Ha>di> Al-Tatuwi>, M., & ‘Abu> Al-H{asan. (t.t.). Kafa>yah Al-H{a>jah Fi> Sharh{ Sunan Ibnu Ma>jah. Da>r Al-ji>li.
Ibn Al-H{aja>j, M. (t.t.). S{ah{i>h{ Muslim. Da>r ‘Ih{ya>‘ Al-turath Al-‘Arabi>.
Ibn Al-H{usayn, ‘Abu> Al-Fad{li Zayn Al-Di>n ‘Abdi Al-Rah{i>m. (t.t.). T{arh{ Al-Tathri>b Fi> Sharh{ Al-Taqri>b. Da>r ‘Ih{ya>‘ Al-Tura>th Al-‘Arabi>.
Ibn ‘Isma>‘i>l ‘Abu> ‘Abdi Al-lhi Al-Bukha>ri> Al-Ja‘fi>, M. (1422). S{ah{i>h{ Al-bukha>ri>. Dar T{awqa Al-najah.
Ibn Yazi>d Al-Qazwi>ni>, ‘Ibnu Ma>jah ‘Abu> ‘Abdi Allah Muh{amad. (t.t.). Sunan Ibnu Ma>jah. Da>r ‘Ih{ya>‘ Al-kutub Al-‘arabiyah.
Lesgasevia, S. D. (2024). Analisis Hukum Terhadap Penggunaan Sound System Yang Melebihi Batas ( Sound Horeg ) [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Malang.
Mah{mu>d Ibn ‘Ah{mad Ibn Mu>sa>, ‘Abu> Muh{amad. (t.t.). ‘Amadah Al-Qa>ri>‘ Sharh{ S{ah{i>h{ Al-Bukha>ri>. Da>r ‘Ih{ya>‘iAl-tura>th Al-‘Arabi>.
Nasution, M. (2019). Ambang Batas Kebisingan Lingkungan Kerja Agar Tetap Sehat dan Semangat Dalam Bekerja. Buletin Utama Teknik, 15(1).
Riadie, S. A. (2020). Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Kalibrasi Bronstop Di Kota Banjarbaru [Skripsi]. Universitas Islam Kalimantan.
Sa’adah, M., Rahmayati, G. T., & Prasetiyo, Y. C. (2022). Strategi Dalam Menjaga Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Al ‘Adad: Jurnal Tadris Matematika, 1(2).
Safarudin, R., Zulfamanna, Kustati, M., & Sepriyanti, N. (2023). Penelitian Kualitatif. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(2).
World Health Organization. (2018). Noise Guidelines For The European Region. WHO Regional Office for Europe.
Yulianto, A. R. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Nonauditory Akibat Kebisingan Pada Musisi Rock. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(1).
DOI: https://doi.org/10.15408/quhas.v14i1.42872
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed By:
Â
Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal of Qur'an and Hadith Studies, P-ISSN: 2089-3434 | E-ISSN: 2252-7060