MEMBANGUN KEPEKAAN BUDAYA: TANTANGAN DAN PELUANG DALAM KONSELING MULTIKULTURAL

Inayah Nursyamsiah, Sugandi Miharja, Muhammad Asro

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya kepekaan budaya serta mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam proses konseling multikultural. Menggunakan metode kualitatif studi kepustakaan dengan menganalisis literatur yang relevan dengan triangulasi sumber untuk mengidentifikasi definisi, komponen, tantangan dan peluang terkait kepekaan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepekaan budaya meruapakan aspek yang krusial dalam konseling multikultural namun konselor menghadapi tantangan seperti bias dan stereotip serta hambatan komunikasi mempengaruhi hubungan terapeutik antara konselor dan konseli selain itu memberikan peluang untuk dapat mengembangkan profesionalitas konseli melalui pelatihan dan pemakaian teknologi diera digital, kolaborasi dan pengembangan konseling yang responsive budaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa membangun kepekaan budaya sangat penting untuk meningkatkan efektivitas konseling multikultural. Dengan demikian, rekomendasi untuk praktik konseling yang lebih inklusif dan responsif terhadap keragaman budaya disarankan, sehingga konselor dapat memberikan layanan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan klien dari berbagai latar belakang.

Keywords


Kepekaan Budaya, Multikultural, Peluang, Tantangan

References


Annisa, Y., Darusman, & Hidayat, R. (2024). PELATIHAN KETERAMPILAN DIGITAL SEBAGAI INSTRUMEN PENINGKATAN SMART PEOPLE DAN SMART LIVING DI. 5(2), 204–222. https://doi.org/10.15408/jko.v5i2.42053

Arif, D. B. (2018). Pengembangan Kebajikan Kewargaan (Civic Virtue) dalam Masyarakat Multikultural Indonesia: Peran Pendidikan Kewarganegaraan. Journal Civics & Social Studies, 1(1). https://doi.org/10.31980/2655-7304.V1I1.75

Brown, J.D., Understanding Research in Second Language Learning, New York: Cambridge University Press, 1988, hlm. 55;

Brown, D., & Srebalus, D. J. (2003). Introduction to the counseling profession (3rd ed.). Allyn & Bacon.

Corey, G. (2013). Theory and practice of counseling and psychotherapy (9th ed.). USA: Brooks/Cole, Cengage Learning.

Damanik, F. H. S. (2024). Kehidupan Multikultural di Kota Medan: Dinamika, Tantangan, dan Peluang. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 8(1), 60–67. https://doi.org/10.30743/mkd.v8i1.8503

Hayden Davis, A. M. (2006). Multicultural Counseling Competencies Of School Counselors. Georgia: The University Of Georgia.

Kartikasari, W. A., Suhaili, N., & Netrawati, N. (2023). Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 7(1), 49. https://doi.org/10.23916/082370011

Mufrihah, A. (2014). Implikasi Prinsip Bimbingan Dan Konseling Terhadap Kompetensi Multikultural Konselor. Jurnal Pelopor Pendidikan, 7(1), 73–86. Retrieved from pendidikan-5/ http://www.stkippgrismp.ac.id/jurnal-pelopor

Nabila, N. H. P. (2023). Problematika Stigma Buruk Dan Intoleransi Anak “Punk.” Jurnal Kommunity Online, 3(2), 165–176. https://doi.org/10.15408/jko.v3i2.30992

Novianty, F. (2019). Pembinaan Masyarakat Multikultural Dalam Meningkatkan Kerukunaan Antar Umat Beragama. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), 226. https://doi.org/10.31571/PKN.V3I2.1444

Nugraha, C. C., Noor, E. T., & Mustofa, T. (2021). Menanamkan Sikap Toleransi pada Masyarakat Multikultural dalam Persfektif Tafsir Al-Azhar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 745–751. https://doi.org/10.33487/EDUMASPUL.V5I2.1799

Nuzliah, Multicultural Counseling, Jurnal Edukasi Vol 2, Nomor 2, Juli 2016.

Panggabean, Rizal, & Ihsan Ali Fauzi. (2010). Dari Riset Perang ke Riset Bina-Damai: Mengapresiasi Sumbangan Abu-Nimer” dalam Muhammed Abu-Nimer. Nirkekerasan dan Bina-Damai dalam Islam: Teori dan Praktik. Jakarta Pustaka Alvabet

Pedersen, P. (1991). Multiculturalism as a generic approach to counseling. Journal of

Counseling and Development: Special Issue on Multiculturalism as a Fourth Force,

(1), 6-12.

Sanyata, S. (2006). Perspektif Nilai Dalam Konseling : Membangun Interaksi Efektif Antara Konselor – Klien. Paradigma, 1(2).

Sari, A. F. (2023). Karakteristik Kepribadian Konselor Ideal Dalam Konseling Multikultural. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 5(2), 252–266. https://doi.org/10.32332/jbpi.v5i2.7958

Setiawan, I. (2022). Kompetensi Konselor Multikultural: Esensi Dalam Mengimpelementasikan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling, 155–165. Retrieved http://conference.um.ac.id/index.php/bk/article/view/2877%0Ahttp://conference.um.ac.id/index.php/bk/article/download/2877/1501

Sue, Derald Wing; Sue, D. (2008). Counseling the Culturally Diverse Theory and Practice. In Counseling and Values (Fifth Edit). https://doi.org/10.1002/j.2161-007X.1982.tb00436.x

Sugiyono. (2013). Metode Penelititian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (19th ed.). ALFABETA.

Totok, T. (2018). Peneguhan Masyarakat Multikultural Indonesia Melalui Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan. JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL, 10(1), 21. https://doi.org/10.24114/JUPIIS.V10I1.8340

Yulianti, Y., Hatijah, E. R., Faradila, S. A., & Husna, N. (2024). Tantangan dan peluang profesi guru BK di era digital. Menara Ilmu, 18(2), 1–7. https://doi.org/10.31869/mi.v18i2.5333


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jko.v6i1.43414

Refbacks

  • There are currently no refbacks.