KOMUNIKASI PARTISIPATIF DALAM PENGUATAN KETAHANAN SOSIAL MELALUI PROGRAM ‘KOIN KADEUDEUH’ DI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG

Ridwan Rustandi

Abstract


Komunikasi partisipatif berkaitan dengan upaya membangun proses pemberdayaan masyarakat secara dialogis, setara, dan jangka panjang. Sehingga, masyarakat menjadi agen aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi partisipatif sebagai penguatan ketahanan sosial yang dilakukan oleh Koneksi Anak Negeri melalui Program ‘Koin Kadeudeuh’ di masyarakat Pangalengan Kabupaten Bandung. Secara spesifik, penelitian diarahkan untuk menganalisis proses implementasi, pendekatan dan dampak proyek sosial ‘Koin Kadeudeuh’ dalam membangun resiliansi sosial. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan pemahaman mendalam tentang dinamika, dampak, dan signifikansi program Koin Kadeudeuh dalam konteks penguatan ketahanan sosial. Sementara analisis deskriptif dilakukan untuk menginterpretasikan data-data kualitatif melalui metode studi kasus yang memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap fenomena program Koin Kadeudeuh. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, Focus Group Discussion, Leaderless Group Discussion dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program ‘Koin Kadeudeuh’ dipandang sebagai inisiatif komunikasi partisipatif yang dilakukan melalui pendekatan bottom up. Pola komunikasi ini bersandar pada upaya membangun dialog, kesetaraan dan partisipasi jangka panjang dalam mewujudkan kolektivitas, konektivitas dan kohesivitas sosial. Komunikasi partisipatif dalam proyek sosial ini berdampak pada adanya penguatan norma, kepercayaan dan jaringan kemitraan sebagai modal sosial dalam mewujudkan kesadaran masyarakat sebagai agen aktif yang menciptakan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan sosial. Implikasi penelitian diharapkan memberikan kontribusi dalam merumuskan model komunikasi partisipatif dalam membangun resiliansi sosial masyarakat pedesaan.


Keywords


Koin Kadeudeuh, Koneksi Anak Negeri, Komunikasi Partisipatif, Resiliansi Sosial.

References


Adger, W. N. (2003). Social capital, collective action, and adaptation to climate change. Economic Geography, 79(4), 387-404.

Alwasilah, A. C., Suryadi, K., & Karyono, T. (2009). Etnopedagogi: Landasan praktek pendidikan dan pendidikan guru. Kiblat Buku Utama.

Chambers, R. (1994). The origins and practice of participatory rural appraisal. World Development, 22(7), 953-969.

Coleman, J. S. (1988). Social capital in the creation of human capital. American Journal of Sociology, 94, S95-S120.

Dutta, M. J. (2011). Communicating social change: Structure, culture, and agency. Routledge.

Dutta, M. J. (2020). Communication, culture and social change: Meaning, co-option and resistance. Springer Nature.

Ekadjati, E. S. (2014). Kebudayaan Sunda: Suatu pendekatan sejarah. Pustaka Jaya.

Figueroa, M. E., Kincaid, D. L., Rani, M., & Lewis, G. (2016). Communication for social change: An integrated model for measuring the process and its outcomes. The Communication Initiative, The Rockefeller Foundation and Johns Hopkins University Center for Communication Programs.

Freire, P. (1970). Pedagogy of the oppressed. Continuum.

Grootaert, C., & Van Bastelaer, T. (2002). Understanding and measuring social capital: A multidisciplinary tool for practitioners. The World Bank.

Hasan, S., & Bagde, S. (2022). Social capital and collective action: A network-based approach. Annual Review of Sociology, 48, 167-186. https://doi.org/10.1146/annurev-soc-030320-043148.

Hemer & T. Tufte (Eds.), Media and Glocal Change: Rethinking Communication for Development (pp. 91-103). CLACSO.

Khumalo, S. S., & Sibanda, M. (2020). Participatory communication for social change: Normative validity and descriptive accuracy of stakeholder theory. Cogent Social Sciences, 6(1), 1719574.

Kim, Y., Yun, S., & Lee, J. (2019). Can companies meet social responsibilities while improving financial performance? Empirical evidence from the SME sector in South Korea. Sustainability, 11(3), 871.

Lennie, J., & Tacchi, J. (2013). Evaluating communication for development: A framework for social change. Routledge.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Sage Publications.

Mwangi, C. N., & Mung'atu, J. K. (2019). Factors influencing community empowerment programs by non-governmental organizations: A case of Kiambu County, Kenya. International Journal of Current Aspects, 3(V), 218-233. https://doi.org/10.35942/ijcab.v3iV.67.

Ostrom, E., & Ahn, T. K. (2009). The meaning of social capital and its link to collective action. In G. T. Svendsen & G. L. Svendsen (Eds.), Handbook of Social Capital: The Troika of Sociology, Political Science and Economics (pp. 17-35). Edward Elgar Publishing.

Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: The collapse and revival of American community. Simon and Schuster.

Putri, P. W., Hosoda, T., Halim, A., & Kaneko, S. (2019). Social capital and the post-disaster recovery process: A case study of the 2016 Gayo earthquake in Aceh, Indonesia. Sustainability, 11(14), 3803.

Rahmat, R. (2023). Aktivitas Dakwah dalam Perspektif Komunikasi Pembangunan (Studi Kasus pada Yayasan Bumi Insan Asha Nugraha Pangalengan Kabupaten Bandung). Tesis. Program Pascasarjana Prodi S2 KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rodriguez-Morales, V., & Vos, M. (2022). Participatory communication in Latin American contexts: A systematic literature review. International Journal of Communication, 16, 23.

Rosidi, A. (2011). Kearifan lokal dalam perspektif budaya Sunda. Kiblat Buku Utama.

Rustandi, R. (2022). Digital Literacy Assistance for Women at Madrasah Technology Al-Khwarizmi Pangalengan, Bandung Regency, Prosperity: Journal of Society and Empowerment, 2(2), 122-135. DOI: 10.21580/prosperity.2022.2.2.10906.

Rustandi, R. (2023). Implementasi Dakwah Digital melalui Pelatihan Konten Kreatif Desa Damai, Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah, 5(1), 1-28. DOI: https://doi.org/10.24952/tadbir.v5i1.6479.

Servaes, J. (2016). Communication for development and social change: Three paradigms. In Communication for Development and Social Change (pp. 31-48). SAGE Publications.

Servaes, J., & Malikhao, P. (2005). Participatory communication: The new paradigm? In O.

Servaes, J., & Malikhao, P. (2021). Participatory communication approaches for community development in the Global South. In The Handbook of International Trends in Environmental Communication (pp. 277-294). Routledge.

Sulistyo, B., & Kelemen, M. L. (2020). Community empowerment through participatory resource mapping: A systematic literature review. Sustainability, 12(24), 10325. https://doi.org/10.3390/su122410325

Sumardjo, J. (2010). Estetika paradoks. Kelir.

Tufte, T., & Mefalopulos, P. (2009). Participatory communication: A practical guide. World Bank Working Paper No. 170. The World Bank.

Waisbord, S. (2018). Family tree of theories, methodologies, and strategies in development communication. Handbook of communication for development and social change, 93-132.

Woolcock, M., & Narayan, D. (2000). Social capital: Implications for development theory, research, and policy. The World Bank Research Observer, 15(2), 225-249.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jko.v5i2.41797

Refbacks

  • There are currently no refbacks.