UPAYA MENSEJAHTERAKAN PETANI GULA KELAPA MELALUI SERTIFIKASI ORGANIK (STUDI KASUS DI DESA PASINGGANGAN, BANYUMAS)

Nindyra Khusnul, Ageng Widodo

Abstract


Masyarakat sejahtera adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat baik materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa takut, keselamatan kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin. Perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang potensial di Indonesia dan kelapa menjadi komoditas yang dikembangkan sebagai bahan baku dalam industri gula kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil upaya mensejahterakan petani gula kelapa melalui sertifikasi organik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.  Upaya untuk mensejahterakan dapat dilihat dari jumlah ketersediaan dan kepastian pasokan bahan baku kelapa, kualitas kelapa yang dihasilkan, ketersediaan sumber daya manusia, pangsa pasar yang luas, infrastruktur dan sarana transportasi, dukungan masyarakat sekitar. Upaya pengkapasitasan sudah dilakukan dengan kegiatan pelatihan-pelatihan dan pendampingan intensif dalam pengembangan produksi gula kelapa. Dalam perluasan akses pasar terkendala pada koperasi yang sering mengalami vacum atau hambatan dalam sertifikasi organik. Hasilnya kelompok menjadi lebih percaya diri, kesempatan untuk mengembangkan produksi gula, sekaliugus dapat berwirausaha.


Keywords


Masyarakat sejahtera; Upaya; Gula kelapa

References


Astuti, Arum Tri. “Peran Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH) Dalam Pemberdayaan Petani Penderes”, jurnal.uns.ac.id, diakses 8 September 2021

Edi Suharto. “Membangun Masyarakat Rakyat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial”. (Bandung : PT Refika Aditama,2017)

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

Laksono Adi Bangun, Hartati Anny, & Kusnaman Djeimy. 2021, “Motivasi Perajin Gula Kelapa Beralih Dari Gula Cetak Ke Gula Semut Di Desa Tanggeran Kabupaten Banyumas”, Jurnal Pertanian Agros, Vol. 23, 2, 369 -380

Soendari, T. (2012). Metode Penelitian Deskriptif. Bandung, UPI. Stuss, Magdalena & Herdan, Agnieszka, 17.

Herry, B. Priyono.2002. Anthony Giddens Suatu Pengantar. Kepustakaan Populer Gramedia.

Mahardika, M. A.2015. Hubungan Agen dengan Struktur dalam Perubahan Sosial Kelurahan Gundih menjadi Kampung Gundih Berseri (Studi Kasus pada Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya). Jurnal Mahasiswa Sosiologi, 1(2).

Mardikanto,Totok.2010. Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Surakarta : UNS Press.

Sodiq Amirus, 2015. “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”, Jurnal Ekonomi Syariah, EQUILIBRIUM, Vol. 3, No. 2.

Husein, D. Z. N. (2019). Masalah Kesejahteraan Kelompok Petani Gula Kelapa (Studi Terhadap Pendampingan LPPSLH). (Doctoral dissertation, IAIN).

Zubaedi.2007. Wacana pembangunan alternatif: ragam perspektif pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Ar-Ruzz Media.

Mustangin, “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Program Desa Wisata Di Desa Bumiaji” SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol. 2, No.1

Sintiyawati, D. M. D. (2017). Pemberdayaan Petani dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Produk Unggulan Gula Kelapa di Desa Panusupan Kecamatan Cilongok (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal Soedirman).

Anwas.2014. “Pemberdayaan masyarakat di era global”. Bandung : alfabeta

Nasdian Fredian Tonny, 2014. “Pengembangan masyarakat. Jakarta:Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat”, Fakultas Ekologi Manusia IPB dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI Jakarta


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jko.v2i2.22602

Refbacks

  • There are currently no refbacks.