Perkembangan Bahasa Pragmatik Pada Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Kajian Neurolinguistik

Selfia Darmawati, Nuryani Nuryani

Abstract


The purpose of this study is to describe the pragmatic development of ADHD childdren. Every child who was born, over time experiencing various development, such as motor development, cognitive development, emotional development, up to language development. Children who have Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) have constraints in some of their development, one of them is pragmatic language development. This research utilizes neurolinguistics theory that explain about language and brain. The result that found in this study are ADHD children can’t survive in a conversation because their focus is easily broken, then they tends to make themselves as a center of a communication. ADHD children also have a difficult in formulating speech and tend to be impulsive and always in a hury. Brain disorder, although not in a language area, still affect the pragmatic language development of ADHD children. By knowing the problem about ADHD children’s pragmatic problem, we can knowing the solution for handle it.


Keywords


ADHD; pragmatic language development; neurolinguistics

Full Text:

PDF

References


Amalia, Rizki. 2018. Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 2(1): 27-33

Arga Paternotte & Jan Buitelaar. (2010). ADHD Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) Gejala, Diagnosis, Terapi, serta Penanganannya di Rumah dan di Sekolah. Jakarta: Prenamedia Group.

Arriani, Farah. (2019). “Orang tua sebagai Penanam Nilai Pancasila untuk Anak Usia Dini di Era Digital”, JECE (Journal of Early Childhood Education), 1(2): 60-68

Chaer, Abdul. (2011). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjono. (2010). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Moleong, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.

Nuryani & Dona Aji Karunia Putra. (2013). Psikolinguistik. Tangerang Selatan: Mazhab Ciputat.

Rozie, Fachrul, Dita Safitri, dan Wiwik Haryani. (2019). “Peran Guru dalam Penanganan Perilaku Anak Hiperaktif di TK Negeri 1 Samarinda”, JECE (Journal of Early Childhood Education), 1(2): 53-59

Ruth D. Nass & Fern Leventhal. (2018). 100 Tanya-Jawab mengenai ADHD pada Anak: Dari Prasekolah hingga Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Indeks.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Bestari Nindya dan Supra Wimbarti. (2019). “Program Intervensi Musik terhadap

Hiperaktivitas Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)”, GADJAH MADA

JOURNAL OF PROFESSIONAL PSYCHOLOGY (GAMAJPP) VOLUME 5, NO. 1, 2019: 15-25

Tri Pujiati & Dien Marliana Yuliantie. 2018. “Gangguan Berbahasa Pada Anak Dengan Ciri ADHD”, Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra, 5(1): 34-49

van Tiel, Julia Maria. (2012). Anakku Terlambat Bicara Anak Berbakat dengan Disinkronitas Perkembangan: Memahami dan Mengasuhnya, Membedakannya dengan Autisme, ADHD, dan Permasalahan Gangguan Belajar. Jakarta: Prenada.




DOI: https://doi.org/10.15408/jece.v2i1.15403 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

CrossRef CrossRef Garuda dimension sinta


 

Creative Commons License


© Copyright CC-BY-SA

web analytics View My Stats

JECE, p-ISSN: 2686-2492 e-ISSN: 2715-8918