The Use of Indonesian in International Contracts: Sadd Dzariah's Perspective

Egi Hadi Kusnadi, Syaif Al Haq, Al Muazzami

Abstract

Based on Law 24/2009, international contracts made in Indonesia must use Indonesian. What about contracts made with foreign parties without using Indonesian, are they null and void or have binding force? This research is normative research using the statutory regulations approach, the judge's decision approach, and the Sadd Dzariah approach. The research results show that there are differences in decisions made by judges regarding the obligation to use Indonesian in international contracts, causing this obligation to be biased. In Sadd Dzariah's approach, the use of Indonesian in contracts made with foreign parties is mandatory, in line with the regulation in Law 24/2009. This aims to avoid bad faith which could result in default or unlawful actions.

 

Berdasar pada UU 24/2009, kontrak internasional yang dibuat di Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia. Bagaimana dengan kontrak yang dilakukan dengan pihak asing tanpa menggunakan bahasa Indonesia, apakah batal demi hukum atau mempunyai kekuatan mengikat. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan putusan hakim, dan pendekatan Sadd Dzariah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan putusan yang dilakukan oleh hakim terhadap kewajiban penggunaan bahasa Indonesia dalam kontrak internasional, sehingga menyebabkan kewajiban tersebut menjadi bias. Dalam pendekatan Sadd Dzariah, penggunaan bahasa Indonesia terhadap kontrak yang dibuat dengan pihak asing adalah wajib, selaras dengan yang telah diatur dalam UU 24/2009. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya itikad buruk yang dapat mengakibatkan wanprestasi atau tindakan melawan hukum.

 


Keywords


International Contract; Judge's Decision; Sadd Dzariah

References

Adam, P. (2021). Penerapan Sadd Al Dzari’ah dalam Transaksi Muamalah. Istiqra, 7(1), 17–35.

Adolf, H. (2008). Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional. Refika Aditama.

Arafah, I. (2020). Pendekatan Sadd Adz-Dzari’ah Dalam Studi Islam. Al -Muamalat: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, 5(1), 68–86. https://doi.org/10.32505/muamalat.v5i1.1443

Aslati, & Afrizal. (2017). Al-Qawa’id Al-Maqashidiah yang terkait dengan Maslahat dan Mafsadat. Jurnal An-Nida’, 41(1), 16–30. http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v41i1.4634

Djazuli, H. (2005). Ilmu Fiqih, Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam. Prenada Media Group.

Dulfikar, A. (2023). Sadd Dzari’ah Dalam Perspektif Ushuliyin Sebagai Sumber Hukum Islam. LAWYER: Jurnal Hukum, 1(1), 13–21. https://doi.org/10.58738/lawyer.v1i1.141

Fasya, F. (2024). Dampak Inkonsistensi Peraturan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kontrak dengan Pihak Asing di Indonesia (Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2023 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009). Jurnal BATAVIA Buletin Aksi Visi Penelitian Sosial Humaniora, 1 nomor 4, 160–170.

Hartono, J. (2021). Tanggung Gugat Pra Kontrak Transaksi Jual Beli Berdasar Negosiasi Dengan Iktikad Buruk. Journal of Notarial Law, 4(1).

Histock, M. E. (27421 B.C.E.). The Keeper of the Flame: Good Faith and Fair Dealing in International Trade. Loyola of Los Angelas Law Review, 25.

HS, S., & Patrik, P. (1994). Dasar-Dasar Hukum Perikatan. CV. Mandar Maju.

Humaira, L. (2014). Asas Iktikad Baik, Analisis Suatu Perbandingan Hukum Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Prinsip Hukum Kontrak Eropa, Dan Prinsip Kontrak Komersial Internasional Unidroit. Universitas Indonesia.

Intan arafah, I. arafah. (2020). Pendekatan Sadd Adz-Dzari’ah Dalam Studi Islam. Al - Muamalat: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, 5(1), 68–86. https://doi.org/10.32505/muamalat.v5i1.1443

Kevin Noble Effendi, Michael Kalep Simarmata, Priscilla Trinita Patricius, T. H. S. (2023). Iktikad Baik Atau Kecakapan Hukum Perikatan. Jurnal Serina Sosial Humaniora, 1(1).

Khairandy, R. (2016). Makna Tolak Ukur, Pemahaman, dan Sikap Pengadilan di Indonesia terhadap Iktikad Baik dalam Pelaksanaan Kontrak. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 16, 51.

Listiyani, E., & Hermono, B. (2021). Analisis mahkamah agung nomor 3415 k/pdt/2021 terkait klausula arbitrase perjanjian jual beli saham.

Malanczuk, P. (1998). Akehurst’s Modern Introduction to International Law. Routledge.

Manery, B. D. (2018). Makna Dan Fungsi Itikad Baik Dalam Kontrak Kerja Konstruksi. Sasi, 23(2), 136. https://doi.org/10.47268/sasi.v23i2.101

Martinelli, I., Reinhart, F., Natalie, C., & Milianty, Y. (2023). Keterbukaan dan Kepastian Hukum dalam Teori Kontrak Roscoe Pound. UNES Law Review, 6(2).

Nieuwenhuis. (1985). Pokok-Pokok Hukum Perikatan (Hoofdstukken Verbintenissenrecht) diterjemahkan oleh Djasadin Saragih. Universitas Airlangga.

Nugroho, E. R. (2023). Memaknai Kata ’Wajib’Dalam Pasal 31 Ayat (1) UndangUndang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, Dan …. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang …, 2(9), 2741–2748.

Puneri, A. (2021). Comparison of The Law of Contract Between Islamic Law and Indonesian Law. Journal of Law and Legal Reform, 2(1), 65–82. https://doi.org/10.15294/jllr.v2i1.39036

R, S. & R. T. (2014). Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Werboek) (41st ed.). Balai Pustaka.

Setiawati, A. (2021). Masalah Pembatalan Perjanjian Yang Berbahasa Asing Pasca Berlakunya Uu No. 24 Tahun 2009. Hukum Pidana Dan Pembangunan Hukum, 4(1), 33–51. https://doi.org/10.25105/hpph.v4i1.13124

Subekti. (2005). Hukum Perjanjian (5th ed.). Intermasa.

Sugesty, M., Saptono, H., & Prananingtyas, P. (2016). TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBATALAN LOAN AGREEMENT PADA PT BANGUN KARYA PRATAMA LESTARI DAN NINE AM LTD. (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT NO. 451/PDT.G/2012/PN.JKT.BAR.). 5, 1–15.

Suharmoko. (2021). Hukum Perjanjian: Teori dan Analisa Kasus (2nd ed.). Kencana.

Sulistyawan, M. J. A. Y. (2019). Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum. Jurnal Crepido, 01, 13–22.

Syahmin. (2010). Hukum Kontrak Interenasional. Raja Grafindo Persada.

Takhim, M. (2020). Saddu al-Dzari’ah dalam Muamalah Islam. AKSES: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 14(1), 19–25. https://doi.org/10.31942/akses.v14i1.3264

Turagan, A. F. (2019). Pelaksanaan Perjanjian Dengan Itikad Baik Menurut Pasal 1338 Kuhperdata. Lex Privatum, VII(1), 46–51.

Wahbah Al Zuhaili. (1999). Al-Wajiz fi Usul AlFiqh. Dar Al-Fiq.

Wibowo, S. I. (2023). Analisis Prinsip Kebebasan Berkontrak Serta Asas Iktikad Baik Pada Kontrak Berbasis Elektronik. Jurnal Hukum, 20.

Willa Wahyuni. (2022). Kekuatan Hukum Kontrak Berbahasa Asing dalam Perjanjian. Hukumonline.Com.

Winarni, L. N. (2015). Asas Iktikad Baik Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Perjanjian Pembiayaan. DIH Jurnal Ilmu Hukum, 11(21).

Zamroni, M. (2016). PENAFSIRAN KONTRAK DALAM PERSPEKTIF

HERMENEUTIK. Yuridika, 31, 1–2.

Zulfikri, & Faizah, I. (2023). Sadd al-Dzari’ah sebagai Media dalam Penyelesaian Perkara Kontemporer. The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law, 4(2), 172. https://doi.org/10.11648/j.ijp.20210904.13


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/aiq.v16i2.42512

Refbacks

  • There are currently no refbacks.