Representasi Peran Perempuan dalam Dakwah (Studi pada Pemikiran Hamka, Quraish Shihab, dan Sayyid Qutb)
Abstract
Dakwah merupakan kebutuhan bagi umat Islam. Dengan adanya dakwah umat manusia dapat menerima dan mengaplikasikan ajaran Islam. Penyebaran dakwah tidak hanya diperankan oleh laki-laki saja, melainkan perempuan juga memiliki peran dalam proses aktivitas dakwah. Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran perempuan dalam dakwah berdasarkan tafsir Al Azhar, Al Misbah, dan Fi Zhilalil Qur’an sebagai buah pemikiran dari Buya Hamka, Quraish Shihab, dan Sayyid Qutb. Jenis penelitian pada artikel ini yakni library research dengan menggunakan metode kualitatif. Pendekatan filosofis dan konstruktivis digunakan sebagai pendekatan pada artikel ini. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori representasi Stuart Hall. Adapun hasil dari artikel ini yakni Berdasarkan tafsir QS. Ali Imran 104 dan At Taubah 71 dari Hamka, Quraish Shihab, dan Sayyid Qutb, dakwah merupakan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar, yaitu seruan kepada kebaikan dan upaya mencegah kemungkaran. Hamka menekankan pentingnya jamaah kaum muslimin untuk melaksanakan tugas ini. Quraish Shihab menambahkan bahwa jamaah tersebut mencakup seluruh umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Sayyid Qutb menegaskan bahwa tugas ini tidak mudah dan membutuhkan keterlibatan semua pihak. Selain itu, ketiga ulama tersebut menyatakan bahwa perempuan dapat berperan dalam dakwah di berbagai bidang, baik di ranah domestik maupun publik, tanpa batasan spesifik.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.15408/interaksi.v4i1.40782 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.