PEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS MELALUI BIMBINGAN VOKASI DI BALAI REHABILITASI UNIT BINA KARYA YOGYAKARTA

NOVIE PURNIA PUTRI, MUNIFATUZ ZAHRO’

Abstract


Abstract. Bum and beggars are one of the social welfare problems in Yogyakata. In the rehabilitation program for sprawl, the Bina Karya unit has a one-year program target for fifty fostered residents with an on-off system, where there is a certain period of sprawl getting fostered until the termination stage. This research discusses the empowerment of homeless people and beggars through vocational guidance at the Center of Rehabilitation of Unit Bina Karya in Yogyakarta. This type of research uses a qualitative approach. The results of this study indicate that the vocational guidance provided by Balai for flat housing includes welding, wood, sewing, and agriculture vocational guidance. In the implementation of vocational guidance has supporting and inhibiting factors. The supporting factors such as cooperation with Balai practitioners who are competent in their fields and collaborating with business units. Then the inhibiting factors include the mental and mindset of the Social Fostered Citizens (WBS) are weak, WBS rejection of guidance, lack of social workers, and vocational assessment is less in-depth.

 

Abstrak. “Gepeng” adalah satu dari sekian masalah sosial yang ada di Yogyakarta. Dalam program rehabilitasi terhadap Gepeng, unit Bina Karya memiliki sasaran program satu tahun untuk lima puluh warga binaan dengan sistem on-off, di mana terdapat periode tertentu terhadap Gepeng untuk mendapatkan binaan sampai pada tahap terminasi. Melalui metode kualitatif, penelitian ini membahas pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui bimbingan vokasi di Balai Rehabilitasi Unit Bina Karya Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan bimbingan vokasi oleh Balai terhadap gepeng meliputi bimbingan vokasi las, kayu, menjahit, dan pertanian. Dalam pelaksanaan bimbingan vokasi ada beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung meliputi kerjasama Balai dengan praktisi yang kompeten dalam bidangnya dan bekerja sama dengan unit usaha. Sedangkan faktor penghambat meliputi mental dan mindset Warga Binaan Sosial (WBS) yang lemah, penolakan WBS terhadap bimbingan, kurangnya tenaga pekerja sosial, dan assessment vokasional kurang mendalam.


Keywords


Vokasional; Warga Binaan Sosial; Vocational; Socially Assisted Citizens;

References


Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bina Karya. (2017, 8 Agustus). “WBS Gelandangan Pengemis Balai RSBKL DIY Per Juni 2017”. Diakses dari http:/brsbkl.jogjaprov.go.id/2017/08/wbs-gelandangan-pengemis-balai-rsbkl.html

Juliansyah, N. (2016). Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1974 Tentang Pelaksanaan Penjualan Rumah Negeri Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1982.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 31 Tahun 1980 (31/1980) tentang Penanggulangan Gelandangan Dan Pengemis

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 6 Tahun 2011 tentang Perlindungan Anak Yang Hidup Di Jalan

Susanti, M.N.I. (2010). Statistik Deskriptif dan Induktif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/empati.v9i1.16481

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Munifatuz Zahro'

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.