TAKWIL EKOSISTEM DALAM LEGENDA “DANAU MATANO”

Magfirah Thayyib, Juliastuti Juliastuti

Abstract


Penelitian ini dilakukan sebagai sebuah langkah sederhana untuk mendukung upaya mempromosikan legenda Danau Matano. Penelitian ini menginvestigasi relevansi antara makna unsur-unsur ekosistem yang disebutkan dalam legenda Danau Matano dengan realitas unsur-unsur tersebut pada ekosistem Danau Matano sekarang dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggabungkan kajian kepustakaan dengan kajian lapangan. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi dan observasi. Pembahasan makna unsur-unsur ekosistem disajikan secara deskriptif berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh peneliti dalam tahapan pengkodean data. Legenda Danau Matano menyajikan unsur alam dan ekosistem yang dapat diklasifikasikan menjadi: 1) kondisi lingkungan, 2) flora dan fauna, 3) fenomena alam. Setiap unsur atau kejadian alam mewakilkan makna denotasi yang sesungguhnya terkait erat dengan garis besar cerita legenda Danau Matano. Setiap unsur ekosistem juga mempunyai makna konotasi yang secara umum merupakan tuntunan dalam menjalankan kehidupan baik secara vertikal (hubungan manusia dengan Tuhan) maupun secara horizontal (hubungan manusia dengan mahkluk lain).

Keywords


ekosistem; legenda Danau Matano; semiotika Barthes

Full Text:

PDF

References


Alamsyah, Nala D., Nuki Adiati, Rohman H. Yuliawan, Maman Ashari, & Wahyudi. 2019. Welcome to Sorowako. Sorowako: Communications and External Affairs PT Vale Indonesia.

Amaruddin, Hidar, Yanuar B. Isnaeni, Herman J. Waluyo, & Sahid T. Widodo. 2019. Cerita Rakyat Sunan Muria: Pendekatan Struktural dan Nilai Karakter. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6(2): 150-172.

Barthes, Roland. 1964. Elements of Semiology. New York: Hill and Wang.

Caldwell, Ian. dan Bulbeck, David. 2000. Land of Iron; The Historical Archaeology of Luwu and the Cenrana Valley. Hull: Centre for South-East Asian Studies, University of Hull.

Cobley, Paul. 2001. Semiotics and Linguistics. London: Routledge.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Dewi, Novita. 2016. Ekokritik dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra yang Memihak. Adabiyyat XV(1): 19-37.

Evi, Fitrianingrum. 2016. Nilai Budaya dalam Cerita Batu Darah Muning dari Kecamatan Serawai Kabupaten Sintang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1(2): 45-57.

Fauzan. 2019. “Mengenal Matano, Danau Purba Terdalam ke-10 di Dunia” Diakses pada tanggal 3 Februari 2020. http://m.liputan6.com/regional/read/3961042.

Gusal, La Ode. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara. Jurnal Humanika 15(3): 27-46.

Hilmiyatun dan Satrya, Dharma. 2015. Dewi Rengganis (Kajian Antropologi Sastra Levi-Strauss). Jurnal EducatiO, 10(2): 449-462.

Indonesia.go.id. 2019. “Danau Matano Terdalam di Asia Tenggara dan Peninggalan Benda Bersejarah” Diakses pada tanggal 3 Februari 2020. http://indonesia.go.id/ragam/pariwisata.

Karo, Karmila Br. 2018. Kajian Nilai Moral dan Pendidikan Karakter pada Cerita Rakyat di Kabupaten Karo. Jurnal Ilmiah Skylandsea 2(1): 68-72.

Lestari, Dewi, Helviani, & Heri Isnaini. 2018. Representasi Nilai-Nilai Karakter pada Tokoh Ibu dalam Cerita Rakyat Timun Mas. Parole 1(6): 911-918.

Lestari, Riska F. 2019. Wujud Budaya dan Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Watu Dodol. Belajar Bahasa 4(2): 161-240.

Litosseliti, Lia. 2010. Research Method in Linguistics. London: Continuum.

Mujiningsih, Erlis N. 2015. Legenda Kbo Iwa: Asal Usul Danau Batur di Bali. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2(2): 194-215.

Nontji, Anugerah. 2016. Kompleks Danau Malili (Matano, Mahalona, Towuti, Wawontoa, Masapi). Jakarta: Limnology LIPI.

Nur, Mahmudah. 2019. Sikerei in the Story: Tracing Mentawai Cultural Identity. Jurnal Masyarakat dan Budaya 21(1): 89-102.

Nursalim, Misbah P. dan Tiana, Rima. 2018. Mantra Tukang Pijit: Sebuah Analisis Semiologi Barthes. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5(1): 90-101.

Pance, Rustam, Harmin Manurung, Titi N. Harahap, Inge Retnowati, Siti R. Nasution, & Wahyu C. Rustadi. 2014. Germadan: Danau Matano. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.

Panzaru, Olga. 2011. Introduction to Ecosemiotics. Lucrari Scientific Journal 51: 418-422.

Patra, I Ketut dan Hayat, Tri Nanda P.S. 2018. Prospek Pengembangan Pariwisata Danau Matano dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Luwu Timur. Equilibrium 7(2): 60-69.

Pehala, Ilfan A. 2017. Verbal and Non-verbal Expressions in Tradition of Mombolasuako of Tolaki at Southeast Sulawesi (Ethnolinguistic’s Study). Lingua 12(2): 57-67.

Rahmat, Lutfi I. 2019. Kajian Antropologi Sastra dalam Cerita Rakyat Kabupaten Banyuwangi pada Masyarakat Using. Jurnal Kredo 3(1): 83-93.

Stibbe, Arran. 2015. Ecolinguistics: Language, Ecology, and the Stories We Live. New York: Routledge.

Sumaryono, E. 1993. Hermeneutik. Yogyakarta: Kanisius.

Wulandari, Yosi. 2017. The Ecological Wisdom in “Bujang Sembilan” Legend (the Origins of Lake Maninjau). Madah 8(1): 105-114.

Yelly, Prima. 2019. Analisis Makhluk Superior (Naga) dalam Legenda Danau Kembar (Kajian Semiotika Roland Barthes). Jurnal Serunai Bahasa Indonesia 16(2): 121-125.




DOI: https://doi.org/10.15408/dialektika.v8i2.19840 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dialektika : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, P-ISSN : 2407-506X E-ISSN : 2502-5201

Indexing by:

    

more...