Dakwah Ulama Dalam Menjaga Toleransi Beragama Di Wilayah Kota Tangerang Selatan Dan Depok
Abstract
Abstract
Religious conflicts often occur due to the unfair implementation of religious preaching which tend to obtrude. This form of preaching clearly contradicts the nature of religion which demands peace, coexistence and respect for human rights. This research explores in depth the extent to which the da'i provide enlightenment to the community so that they can live side by side and in harmony with followers of other religions. Islam is a religion that carries out the mission of rahmatan lil 'alamin, so it must be an inspiration and a carriage in bringing a tolerant life for the universe. Therefore, in preaching, preachers must prioritize preaching that is tolerant and wise, so that Islam can be accepted in the midst of a plural society. This research uses descriptive method with qualitative data analysis.
Abstrak
Konflik keagamaan seringkali terjadi akibat pelaksanaan penyiaran agama yang tidak fair dan cenderung memaksakan kehendak dalam beragama. Bentuk dakwah ini, jelas bertentangan dengan fitrah agama yang menghendaki kedamaian, hidup berdampingan, mendapatkan penghormatan atas hak-hak asasi manusia. Penelitian ini menggali secara lebih mendalam tentang sejauhmana para da’i memberikan pencerahan kepada masyarakat agar dapat hidup berdampingan dan harmonis dengan penganut agama lain. Islam adalah agama yang mengemban misi dakwah rahmatan lil ‘alamin, sehingga harus menjadi inspirasi dan gerbong dalam menyongsong kehidupan yang toleran bagi semesta alam. Karena itu, di dalam berdakwah, da’i harus mengedepankan dakwah yang toleran dan bijaksana, sehingga Islam dapat diterima di tengah-tengah masyarakat yang plural. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data kualitatif.
Full Text:
PDFReferences
Arnold, Thomas W.Sejarah Da’wah Islam. Jakarta: Widjaya, 1981. Cet. ke-2.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2011. Cet. ke-5.
--------------------- Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012. Cet. ke-8.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Cet. ke-10.
Erman, Toleransi Perspektif Piagam Madinah, jurnal Toleransi media ilmiah komunikasi umat beragama, Vol. 3 No. 2, Juli-Desember 2011, diakses dari ejournal.uin-suska.ac.id pada 27 Mei 2016
Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah, Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Jakarta: PT TEHAZED, 2010.
Mead, George H. Mind, Self, and Society. Chicago: University of Chicago Press, 1934.
M. Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006. Cet. ke-1.
Nuwairah, Nahed. Dakwah di Tengah Keragaman Umat, Jurnal Ilmu Dakwah Alhadharah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014.
Qardhawi, Yusuf. Minoritas Non Muslim. Bandung: Mizan, 1985. Cet. ke-1.
Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1996. Cet. ke-3.
Ramadhan, Muhammad Saidal-Buthiy. Fiqh al-Sirah. Beirut: Dar al-Fikr, 1414 H/1993 M.
Suminto, H. A. Problematika Dakwah. Jakarta: Tintamas, 1973. Cet. ke-1.
Siradj, Said Aqil. Mamang Muhamad Haerudin, Berkah Islam Indonesia: Jalan Dakwah Rahmatan Lil ‘alamin. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015. Cet. ke-1.
G.W., Abersold. Word to Think About Tolerance of Religion, el-Chicano Newspaper, San Bernadino, Calif, 30 Agustus 2012: A 17.
Yasir, Muhammad. “Makna Toleransi dalam al-Qur’an” jurnal ushuluddin Vol. XXII No. 2, Juli 2014. Diakses pada 27 Mei 2016
DOI: https://doi.org/10.15408/dakwah.v24i2.18339 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.