Existence of customary law in Indonesian criminal law

Muhammad Ishar Helmi, Pujiyono Pujiyono, Khamami Zada

Abstract


Currently, the scope and regulation of the criminal law system which only recognizes written law is deemed unable to accommodate the various legal needs of indigenous peoples who are still alive today. This is due to the principle of legality of criminal acts which is oriented towards individual-liberalism, not the plurality of society. Therefore, recognizing acts that violate customary law within the framework of the national legal system is considered appropriate in meeting the legal plurality needs of indigenous communities. The rigidity and arrogance of the current legalistic view of criminal law is no longer able to respond to plurality and a sense of justice, especially for customary law communities, because the reality of indigenous people's lives shows that there are countless customary law provisions outside of the law, which continue to live and are obeyed in every vein. community group members. The research method used in this study is a normative legal research method with a socio legal research approach. The socio-legal approach is intended as an approach in legal research that is focused on studying legal phenomena from the perspective of social sciences. The research results state that the position of traditional justice institutions is actually in a state of existence and absence, on the one hand it is not recognized by the Indonesian positive legal system but there are practices of these traditional justice institutions. However, cases decided based on customary law can still be found in a very limited number of cases.


Keywords


Legal Reform; Customary law; Criminal Code

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman. (2015). Draft Laporan Pengkajian Hukum tentang Mekanisme Pengakuan Masyarakat Hukum Adat. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Alma, B. (2002). Tambo Alam Tambo Adat Minangkabau. Bandung: Aifabeta.

Amrani, H. (2019). Politik Pembaruan Hukum Pidana. Yogyakarta: UII Press.

Anshari, A. G. (2010). Filsafat Hukum Kewarisan Islam: Konsep Kewarisan Bilateral Hazairin. Yogyakarta: UII Press.

Arief, B. N. (1994). Beberapa Aspek Pengembangan Ilmu Hukum Pidana (Menyongsong Generasi Baru Hukum Pidana Indonesia). Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Fakultas Hukum – Universitas Diponegoro.

Asshiddiqie, J., & Safa’at, M. A. (2006). Teori Hans Kelsen Tentang Hukum. Jakarta: Sekretariat Jendral & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Harahap, Y. (1996). Laporan Akhir Penelitian Hukum tentang Penyelesaian Sengketa diluar Pengadilan (Draft). Jakarta: Departemen Kehakiman RI.

Harper, E. (2011). Customary Justice: from Program Design to Impact Evaluation. Rome: International Development Law Organization.

Safitri, M. A. (Untuk Apa Pluralism Hukum? Regulasi, Negosiasi, dan Perlawanan Dalam Konflik Agraria). 2011. Jakarta: Epistema Institute.

Shalihah, F. (2017). Sosiologi Hukum. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Soekanto, S. (1981). Kedudukan dan Peranan Hukum Adat di Indonesia. Jakarta: Kurnia Sea.

Soekanto, S. (1983). Hukum Adat di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumarty, B. (2007). Revitalisasi Peran Ninik Mamak dalam Pemerintahan Nagari. Yogyakarta: Laboratorium Jurusan Ilmu Pemerintahan.

Putra, D. A. (2014). Hukum dan Ekologi: Eko-kultureligi Hukum Adat Mengenai Lingkungan Berbasis Hukum Islam. Tangerang Selatan: Cinta Buku Media.

Qamar, N. (2010). Perbandingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan Common Law System. Makassar: Pustaka Refleksi.

Uliyah, M. A. (2015). Adat di Tangan Pemerintah Daerah Panduan Penyusunan Hukum Daerah untuk Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Jakarta: Epistema Institute.

Yulia. (2016). Buku Ajar Hukum Adat. Lhokseumawe: Unimal Press

Abdullah, M. (2013). Mempertanyakan Kembali Kepastian Hukum dalam Perspektif Hukum Pidana dan Sistem Hukum Nasional. Legalitas Vol. 4 No. 1.

Adonara, F. F. (2015). Prinsip Kebebasan Hakim dalam Memutus Perkara sebagai Amanat Konstitusi. Jurnal Konstitusi Vol. 12 No. 2.

Alfarisi, M. (2018). Politik Hukum Pidana Adat dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Yuridis Unaja Vol. 1 No. 1.

Ariyanti, V. (2019). Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia yang Berkeadilan Gender dalam Ranah Kebijakan Formulasi Aplikasi dan Eksekusi. Holrev Vol. 3 No. 2.

Azhari, A. F. (2012). Negara Hukum Indonesia: Dekonolisasi dan Rekonstruksi Tradisi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Vol. 19 No. 4

Basarah, A. (2014). Kajian Teoritis Terhadap Auxiliary State's Organ dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Masalah-Masalah Hukum Vol. 43 No. 1.

Bello, P. C. (2014). Hubungan Hukum dan Moralitas Menurut H.L.A Hart. Jurnal Hukum dan Pembangunan Vol. 44 No. 3.

Budiyanto. (2016). Penerapan Keadilan Restoratif (Restorative Justice) dalam Penyelesaian Delik Adat. Papua Law Journal Vol. 1 No. 1.

Cadoppi, A. (2015). Cesare Beccaria, John Besler and The Birth of Modern Criminal Law. University of Baltimore Journal of International Law Vol. 3 No. 2.

Chen, B. (2015). The Principle of Legality: Issues of Rationale and Application. Monash University Law Review Vol. 41 No. 2.

Christianto, H. (2009). Pembaharuan Makna Asas Legalitas. Jurnal Hukum dan Pembangunan Vol. 39 No. 3.

Cohen, J. (1978). The Political Element in Legal Theory: A Look at Kelsen’s Pure Theory. The Yale Law Journal Vol. 88 No. 1.

Cufar, K. (2021). Pure Theory’s Deconstruction. European Journal of Legal Studies Vol. 13 No. 1.

D, A. N. (2013). Konsep Pembaharuan Pemidanaan dalam Rancangan KUHP. Jurnal Magister Hukum Udayana Vol. 2 No. 2.

Danil, E. (2012). Konstitusionalitas Penerapan Hukum Adat dalam Penyelesaian Perkara Pidana. Jurnal Konstitusi Vol. 9 No. 3.

Dijk, R. V. (1971). Pengantar Hukum Adat Indonesia. Bandung: Sumur Bandung.

Dinnen, S. (2010). Interfaces Between Formal and Informal Justice Sistem to Strengthen Access to Justice by Justice Initiative, Ahungala Sri Lanka, 19-21 November 2003 sebagaimana dikutip Eva Achjani Zulfa, Keadilan Restoratif dan Revitalisasi Lembaga Adat di Indonesia. Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 6 No. 2.

Endri. (2020). Pluralisme Hukum Indonesia Bagi Hakim Tata Usaha Negara: Antara Tantangan dan Peluang. Jurnal Hukum PERATUN Vol. 3 No. 1.

Faisal. (2014). Membangun Politik Hukum Asas Legalitas dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Vol. 21 No. 1.

Fendri, A. (2010). Perbaikan Sistem Hukum dalam Pembangunan Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Vol. 2 No. 2.

Firmanto, T. (2017). Kedudukan Moral dan Hukum dalam Bangunan Hukum Indonesia. Sangaji Jurnal Penelitian Syariah dan Hukum, Vol. 1 No. 1.

Genta, Y. (2019). Reinterpretasi Makna Asas Legalitas Sebagai Bentuk Pengakuan Hukum Pidana Adat dalam Upaya Menjamin Hak Asasi Manusia Adat. Padjadjaran Law Review Vol. 7 No. 1.

Gradinaru, D. (2018). The Principle of Legality. The 11th International RAIS Conference: on Social Sciences. Maryland: RAIS.

Gunakaya, A. W. (2010). Kedudukan “Lex Ne Scripta” Dalam Sistem Hukum Indonesia. Jurnal Wawasan Hukum Vol. 22 No. 1.

H., A. C., & Intaning, S. (2021). Penerapan Pendekatan Formalistik dalam Penemuan Hukum Adat oleh Hakim: Studi Kasus Sengketa Surat Keterangan Tanah Adat di Kalimantan Tengah. BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertahanan, Vol. 7 No. 1.

Handayani, F. (2010). Toleransi Beragama dalam Perspektif HAM di Indonesia. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol. 2 No. 1.

Hardinanto, A. (2016). Manfaat Analogi Dalam Hukum Pidana Untuk Mengatasi Kejahatan yang Mengalami Modernisasi. Yuridika Vol. 31 No. 2.

Harry, M. (2003). Pluralisme Budaya dalam Reformasi Hukum di Indonesia. Jurnal "el-Harakah" Vol. 5 No. 1.

Hart, H. L. (1958). Positivism and the Seperation of Law and Morals. Harvard Law Review Vol. 71.

Haveman, R. H. (2002). The Legality of Adat Criminal Law in Modern Indonesia. Jakarta: Tata Nusa.

Hermoyo, B. (2010). Peranan Filsafat Hukum dalam Mewujudkan Keadilan. Jurnal Wacana Hukum Vol. 9 No. 2.

Hidayat, A. (2012). Ontologi Relasi dalam Tradisi Budaya Masyarakat Madura. Nuansa Vol. 9 No. 1.

Idem, U. J. (2017). The Judiciary and The Role of Customary Courts in Nigeria. Global Journal of Politics and Law Research Vol. 5 No. 6.

Iksan, M. (2017). Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana : Studi Komparatif Asas Legalitas Hukum Pidana Indonesia Dan Hukum Pidana Islam (Jinayah). Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 1.

I Ketut Sudantra, T. I. (2017). Sistem Peradilan Adat dalam Kesatuan-kesatuan Masyarakat Hukum Adat Desa Pakraman di Bali. Jurnal Kajian Bali Vol. 7 No. 1.

Imanuel, G. L. (2013). Penerapan Hukum Pidana Adat dalam Hukum Indonesia. Lex Crimen Vol. 2 No. 5.

Ismansyah. (2010). Permasalahan Hukum dalam Pengembangan Ilmu Hukum di Indoesia (Pentingnya Reformasi Hukum Terkait dengan Permasalahan Hukum). Jurnal Demokrasi Vol. 9 No. 1.

Istiqamah, D. T. (2018). Analisis Nilai Keadilan Restoratif pada Penerapan Hukum Adat di Indonesia. VeJ Vol. 4 No. 1.

Junef, M. (2015). Penerapan Sanksi Adat Kepada Perusahaan dan Pihak Lain dalam Peradilan Adat. Journal Widya Yustitia.

Kamaruddin, d. (2013). Model Penyelesaian Konflik di Lembaga Adat. Walisongo Vol. 21 No. 1.

Khairunnisa, A. A. (2018). Penerapan Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia dalam Pembentukan Produk Hukum oleh Pemerintah Daerah. Jurnal MP (Manajemen Pemerintahan) Vol. 5 No. 1.

Kalengkongan, S. B. (2017). Kajian Hukum Pidana Adat dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Lex Crimen Vol. 6 No. 2.

Kantjal, M. M. (2016). Pasal 335 Ayat (1) Ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pdana dari Aspek Lex Certa Pada Asas Legalitas. Lex Crimen Vol. 5 No.1.

Kristiyanto, E. N. (2017). Kedudukan Kearifan Lokal dan Peranan Masyarakat dalam Penataan Ruang di Daerah. Jurnal Recht Vinding Vol. 6 No. 2.

Kurniawan, F. (2016). Hukum Pidana Adat Sebagai Sumber Pembaharuan Hukum Pidana Nasional. EDUKA Jurnal Pendidikan, Hukum dan Bisnis Vol. 2 No 2.

Kurniawan, J. A. (2012). Pluralisme Hukum dan Urgensi Kajian Socio-Legal Menuju Studi dan Pengembangan Hukum yang Berkeadilan Sosial. Yuridika: Vol. 27 No. 1.

Luthan, S. (2012). Dialektika Hukum dan Moral dalam Perspektif Filsafat Hukum. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Vol. 19 No. 4.

M., H. (2013). Dialektika antara Aliran Hukum Alam dan Hukum Positif dan Relevansi dengan Hukum Islam. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum No. 4 Vol. 20.

Maladi, Y. (2010). Eksistensi Hukum Adat dalam Konstitusi Negara Pascaamandemen. Mimbar Hukum Vol. 22 No. 3.

Manarisip, M. (2012). Eksistensi Pidana Adat dalam Hukum Nasional. Lex Crimen Vol. 1 No.4.

Matuankotta, J. K. (2018). Peran Aktif Masyarakat Hukum Adat dalam Pembangunan Ekonomi. Sasi Vol. 24 No. 2.

McConnell, D. R. (2008). The Nature in Natural Law. Liberty University Law Review Vol. 2 No. 3.

Michael, D. (2016). Revitalisasi Sistem Pemerintahan Desa dalam Perspektif Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Hak Asasi Manusia Vol. 7 No. 1.

Msy/Inu. (2010). Delik Adat dalam RUU KUHP Dikritik. diunduh dari Hukum Online: https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4d12cf6ce41a4/delik-adat-dalam-ruu-kuhp-dikritik

Muabezi, Z. A. (2017). Negara Berdasarkan Hukum (Rechtsstaats) Bukan Kekuasaan (Machtsstaat). Jurnal Hukum dan Peradilan Vol. 6 No. 3.

Mulyadi, L. (2013). Eksistensi Hukum Pidana Adat di Indonesia: Pengkajian Asas, Norma, Teori, Praktik dan Prosedurnya. Jurnal Hukum dan Peradilan Vol. 2 No. 2.

Mulyadi, L. (2013). Eksistensi Hukum Pidana Adat di Indonesia: Pengkajian Asas, Norma, Teori, Praktik dan Prosedurnya. Jurnal Hukum dan Peradilan Vol. 2 No. 2.

Nasional, B. P. Draft Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Nurhanifa. (2019). Artikulasi Kepentingan Masyarakat Hukum Adat Kenegerian Kuntu dalam Mengembalikan Status Ulayat Tahun 2018. JOM FISIP Vol. 6: No. 2.

Nurjaya, I. N. (2011). Memahami Kedudukan dan Kapasitas Hukum Adat dalam Politik Pembangunan Hukum Nasional. Perspektif Vol. 16 No. 4.

Rahayu, N. (2012). Kesetaraan Gender dalam Aturan Hukum dan Implementasinya di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 9 No. 1.

Rahayu, S. (2014). Implikasi Asas Legalitas Terhadap Penegakan Hukum dan Keadilan. Jurnal Inovatif Vol. 7 No. 3.

Rohmana, N. Y. (2017). Prinsip-prinsip Hukum Tentang Tindak Pidana Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik dalam Perspektif Perlindungan Hak Asasi ManusiA. Yuridika Vol. 32 No. 1.

Rozah, U. (2014). Problematika Penerapan Logika Positivistik Dalam Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tuntutan Keadilan Substantif. Jurnal Masalah-Masalah Hukum Vol. 43 No. 1.

Rozi, M. F. (2017). Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Membangun Masyarakat Madani, Kajian Paradigmatik. Al-Ibrah Vol. 2 No. 2.

S., F. W. (2018). Etika Moral Berjalan, Hukum Jadi Sehat. Binamulia Hukum Vol. 7 No. 1.

Sabardi, L. (2013). Konstruksi Makna Yuridis Masyarakat Hukum Adat dalam Pasal 18B UUD N RI Tahun 1945 untuk Identifikasi Adanya Masyarakat Hukum Adat. Jurnal Hukum dan Pembangunan Vol. 43 No. 2.

Setiadi, E. (2000). Reformasi Hukum Pidana, untuk Mengantisipasi Perkembangan Kejahatan di Bidang Ekonomi (Economic Crimes). MIMBAR Jurnal Sosial dan Pembangunan Vol. 16 No. 3.

Shonhaji. (2017). Keterlibatan Perempuan dalam Mewujudkan Keserasian Sosial pada Masyarakat Multietnik di Lampung. Jurnal TAPIs Vol. 14 No. 1.

Sinaga, E. M., & Sabila, S. (2019). Politik Legislasi Hukum Tidak Tertulis dalam Pembangunan Hukum Nasional. Jurnal Rechtsvinding Vol. 8 No. 1.

Siregar, F. A. (2018). Ciri Hukum Adat dan Karakteristiknya. Jurnal Al-Maqasid Vol. 4 No. 2.

Sitabuana, T. H., & Adhari, A. (2020). Positivisme dan Implikasinya terhadap Ilmu dan Penegakan Hukum oleh Mahkamah Konstitusi (Analisa Putusan Nomor 46/PUU-XIV/2016). Jurnal

Sodik, M. (2012). Kesetaraan Gender Sebagai Pemenuhan Konstitusi. Musawa Vol. 11 No. 2.

Sufriandi, Y. (2010). Penerapan Hukum Progresif dalam Penegakan Hukum di tengah Krisis Demokrasi. Jurnal Hukum Vol. 17 No. 2.

Suhariyanto, B. (2018). Problema Penyerapan Adat oleh Pengadilan dan Pengaruhnya Bagi Pembaruan Hukum Pidana Nasional. Mimbar Hukum Vol. 30 No. 3.

Sukimana, S. (2019). Perjanjian Negara-negara ASEAN dalam Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAM (Asean Free Trade Area). Pakuan Law Review Vol. 5 No. 2.

Sukirno. (2013). Urgensi Persyaratan untuk Masyarakat Hukum Adat dalam RUU Pertahanan. Masalah-Masalah Hukum Vol. 42 No. 2.

Syam, F. (2011). Dilema Pluralitas: Hambatan Atau Penguatan Demokrasi Bangsa Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Vol. 14 No. 2.

Syarifuddin, L. (2019). Sistem Hukum Adat terhadap Upaya Penyelesaian Perkara

Pidana. Risalah Hukum Vol. 15 No. 2.

Tabiu, R., & Hiariej, E. O. (2015). Pertentangan Asas Legalitas Formil dan Materiil dalam Rancangan Undang-Undang KUHP. Jurnal Penelitian Hukum Vol. 2 No. 1.

Tongat. (2015). Rekonstruksi Politik Hukum Pidana Nasional (Telaah Kritis Larangan Analogi dalam Hukum Pidana). Jurnal Konstitusi, Vol. 12 No. 3.

Utama, T. S. (2020). Hukum Yang Hidup dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP): Antara Akomodasi dan Negasi. Jurnal Masalah-Masalah Hukum Vol. 49 No. 1.

Velly Farhana Azra, S. W. (2017). Kewenangan Kerapatan Adat Nagari (KAN) dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat di Nagari Koto Baru Kabupaten Solok Berdasarkan Perda Sumatera Barat No. 6 Tahun 2008. Diponegoro Law Journal Vol. 6 No. 2.

Wicaksana, Y. P. (2018). Implementasi Asas Ius Curia Novit Dalam Penafsiran Hukum Putusan Hakim Tentang Keabsahan Penetapan Tersangka. Lex Renaissance, Vol. 1 No. 3, h. 88.

Wendel, W. B. (2005). The Divorce of Law and Morality. The Western Australia Jurist Vol. 8 No. 12.

Widayati, L. S. (2011). Perluasan Asas Legalitas dalam RUU KUHP. Negara Hukum Vol. 2 No. 2.

Wijayanti, W. (2013). Eksistensi Undang-Undang Sebagaimana Produk Hukum dalam Pemenuhan Keadilan Bagi Rakyat (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-X/2012). Jurnal Konstitusi Vol. 10 No. 1.

Wild, J. A. (2013). Moral Behaviour and Ethical Misconduct in Nigerian Small Businesses. International Business and Economics Law Journal Vol. 12 No. 9.

Yanti, F. (2016). Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Perkelahian Antar Warga Menurut Hukum Adat Melayu Riau Bagansiapiapi. Jom Fakultas Hukum Vol. 3 No. 2.

Yudha, A. K. (2017). Hukum Islam dan Hukum Positif: Perbedaan, Hubungan, dan Pandangan Ulama. Jurnal Hukum Novelty Vol. 8 No. 2.

Zakaria, A. (2006). Inkonsistensi Asas Legalitas dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul Vol. 2 No. 2.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

Universal Declaration of Human Rights

Putusan Nomor 427/PID/2008/PT. MKS.

Putusan Mahkamah Agung Nomor 3898 K/Pdt/1989.




DOI: https://doi.org/10.15408/jch.v10i3.29829 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


License URL: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/citahukum/index

Free counters!

View My Stats

Creative Commons License 
licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International