ISU PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN DI TENGAH KETERBATASAN DALAM NOVEL KALAU TAK UNTUNG KARYA SELASIH

Abstract

Manusia memiliki keturunan tentu saja karena adanya hubungan manusia dengan manusia lain, laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial kita harus melihat bagaimana kondisi sosial dan isu-isu seputar pendidikan dalam kehidupan masyarakat. Banyak penuis yang menuliskan karyanya dengan melihat kondisi sosial di masyarakat salah satunya Selasih. Selasih, merupakan seorang sastrawan angkatan Balai Pustaka yang eksis pada tahun 1933-1942. Pada angkatan ini biasanya penulis mengambil sebuah masalah, namun akan ada tokoh yang pada akhirnya diakhiri pada kematian. Selasih merupakan penulis novel Kalau Tak Untung yang menceritakan seputar keadaan sekitar pada masa itu dan memungkinkan jika dilihat dengan saksama, cerita ini seperti menceritakan pengisahan penulis itu sendiri. Walaupun tidak secara keseluruhan sama, tetapi ada bumbu didalamnya yang terdapat kaitannya dengan perjalanan penulis. Dalam novel Kalau Tak Untung menggambarkan pengisahan cinta yang tak sampai karena perbedaan status sosial yang didukung adat yang begitu kental didalamnya. Konflik dan isu yang ada di dalam novel ini berbagai macam mulai dari peran perempuan hingga pendidikan bagi perempuan yang pada masa itu sulit untuk digapai. Tetapi peran tokoh utama mematahkan bahwa perempuan mendapatkan hak yang sama dalam mengenyam pendidikan. Berhubungan dengan seharusnya budaya yang menghambat pendidikan bagi perempuan haruslah diluruskan. Agar semua perempuan dapat merasakan pendidikan selayaknya. Analisis yang dilakukan dengan pendekatan sosiologi sastra yang berhubungan antara sastra dengan kehidupan masyarakat serta metode yang digunakan merupakan deskriptif-kualitatif.