Jika Kali Bekasi telah Memerah : Suatu Tragedi Berdarah

Dien Madjied

Abstract


Jika kita mendengar sajak Karawang Bekasi yang dilantunkan oleh Khairil Anwar, seorang penyair Angkatan 45, terbayang Bekasi porak poranda, rumah penduduk dibumihanguskan rata dengan tanah, mayat bergelimpangan dimana-mana. Semua ini adalah ulah tentara Nica. Awal mula pertempuran Bekasi dipicu oleh dibunuhnya 26 orang terdiri atas awak dan penumpang pesawat terbang, milik Inggris mendarat secara darurat -tidak diperoleh informasi penyebabnya- di tengah sawah pada kawasan Rawa Gatal, Cakung. Mayatnya dikuburkan di bekas Tangsi polisi Belanda di Bekasi. Kabar ini segera sampai di markas sekutu Jakarta. Jendral Christison. Segera ia menyerukan kepada pemerintah Republik Indonesia agar tawanan- tawanan tersebut segera dikembalikan Jika tidak Bekasi akan dijadikan lautan api. Christison menduga bahwa para penumpang pesawat itu hanya sekedar ditawan, karena itu tetap ia berharap dapat dibebaskan.

Keywords


Bekasi, Nica, Jendral Christison, lautan api

References


Dinas Sejarah Militer Kodam V/Jaya, Sejarah Perjuangan Rakyat jakarta, Tangerang, Bekasi dalam Menegakkan Kemerdekaan RI,

Jakarta: PT Virgo Sari, 1975,

AH Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia,jilid II, Bandung: .Angkasa, 1977

Disjarah Dam VI/Siliwangi, Siliwangi dari Masa ke Masa, edisi ke-2, Bandung: Angkasa, 1979.

Wawancara dengan Soewardjono Soedjaningrat tanggal 31 Maret 1998




DOI: 10.15408/bat.v7i11.6897

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 Dien Madjied

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.