Sharia and State’s Intervention: Uncertainty Cryptocurrency in Indonesia

Asep Syarifuddin Hidayat

Abstract

Cryptocurrencies have gained significant attention as part of global economic developments, prompting serious considerations from governments as public financial authorities. The current response to cryptocurrencies goes beyond their role as a form of currency and extends to their classification as assets. This study aims to analyze Indonesia's governmental policies concerning cryptocurrencies, explicitly examining their compliance with sharia principles regarding their classification as both currency and investment. The research methodology employed in this study is a primarily normative legal analysis, relying on legislative regulations, fatwas issued by the Indonesian Ulama Council (MUI), and the Fatwa Council of the Central Executive Board of Muhammadiyah. Through this normative approach, the study reveals that cryptocurrencies possess inherent instability, distinguishing them from stable currencies. Consequently, their uncontrolled nature makes it challenging for governments to regulate them effectively during periods of inflation and deflation. State intervention, therefore, is limited to acknowledging cryptocurrencies as assets rather than recognizing them as official currencies. However, this governmental recognition of cryptocurrencies as assets contradicts the fatwa issued by the MUI, which asserts that cryptocurrencies fail to meet syurūṭ al-sil'ah fī al-mabā'i, primarily due to their lack of precise value and quantity. Moreover, cryptocurrencies can be categorized as forms of hoarding (iḥtikār) and uncertainty (gharar), both of which are considered contrary to the objectives of maqāṣid al-sharī'ah. 

 

Abstrak: Cryptocurrency sebagai bagian dari perkembangan baru ekonomi global mendapatkan perhatian serius dari negara sebagai otoritas keuangan publik. Respon terhadap cryptocurrency sekarang ini tidak hanya berkisar pada posisinya sebagai mata uang, tetapi juga sebagai aset. Studi ini menganalisis kebijakan negara Indonesia terhadap cryptocurrency yang dihubungkan dengan posisi syariat Islam terhadap cryptocurrency sebagai mata uang dan aset. Studi ini dilakukan dengan penelitian hukum normatif, yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah. Dengan pendekatan normatif, studi ini menemukan bahwa cryptocurrency memiliki nilai instabilitas yang berbeda dengan konsep mata uang yang bersifat stabil. Hal ini menjadikan cryptocurrency sulit dikendalikan oleh negara ketika terjadi inflasi dan deflasi. Intervensi negara hanya sebatas mengakuinya sebagai aset, bukan sebagai mata uang. Pengakuan negara terhadap cryptocurrency sebagai aset bertentangan dengan fatwa MUI yang menyatakan bahwa cryptocurrency tidak memenuhi syurūṭ al-sil’ah fī al-mabā'i, tidak memiliki nilai dan jumlah yang pasti. Lebih dari itu, cryptocurrency dapat dikategorikan sebagai iḥtikār dan gharar yang bertentangan dengan maqāṣid al-sharī'ah. 

 


Keywords


sharia; state intervention; cryptocurrency; maqāṣid al-sharī'ah

References

Aharon, D. Y., Demir, E., Lau, C. K. M., & Zaremba, A. (2022). Twitter-Based uncertainty and cryptocurrency returns. Research in International Business and Finance, 59, 101546.

Aji, A. M. (2022). Implementasi Maqashid Al-Syariah dan Aktualisasinya Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akbar, T., & Huda, N. (2022). Haramnya Penggunaan Cryptocurrency (Bitcoin) Sebagai Mata Uang Atau Alat Tukar Di Indonesia Berdasarkan Fatwa MUI. JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 5(2), 747–756.

Al-Kathiri, A. M. (2021). Cryptocurrencies and the Causes of Prohibition from Shari'ah Perspective. Millennium Journal of Economic and Administrative Sciences, 2(4).

Al Arif, M. N. R. (2015). Pengantar Ekonomi Syariah: teori dan praktik/M. Nur Rianto Al Arif.

Alami, M. A. A., Raharjo, S., & Lestari, U. (2015). Analisis Sistem Pertambangan Bitcoin dan Litecoin Menggunakan Metode Pembayaran Cryptocurrency. Jurnal SCRIPT, 90–99.

Amboro, Y. P., & Christi, A. (2019). Prospek Pengaturan Cryptocurrency sebagai Mata Uang Virtual di Indonesia (Studi Perbandingan Hukum Jepang Dan Singapura). Journal of Judicial Review, 21(2), 14–40.

Antal, C., Cioara, T., Anghel, I., Antal, M., & Salomie, I. (2021). Distributed ledger technology review and decentralized applications development guidelines. Future Internet, 13(3), 62.

Aprianto, N. E. K. (2017). Konsep harta dalam tinjauan maqashid syariah. Journal of Islamic Economics Lariba, 3(2), 65–74.

Ardi, S. (2017). Konsep Maslahah dalam Perspektif Ushuliyyin. An-Nahdhah, 10(2), 233–258.

Aris Nurjani. (2022). Harga Kripto UST dan LUNA Tidak Stabil, Ini Kata Trader Kripto. https://investasi.kontan.co.id/news/harga-kripto-ust-dan-luna-tidak- stabil-ini-kata-trader-kripto

Ariza, A. (2022). Respon Terhadap Fatwa-Fatwa Cryptocurency di Indonesia. Ausop, A. Z., & Aulia, E. S. N. (2018). Teknologi Cryptocurrency Bitcoin Dalam Transaksi Bisnis Menurut Syariat Islam. Jurnal Sosioteknologi, 17(1), 74–92. Basywar, M., & Amdar, F. H. (2021). Fatwa-Fatwa Transaksi Digital: Studi

Komparatif Fatwa NU dan Muhammadiyah. AL-KHARAJ, 1(1), 62–75. Cao, G., & Xie, W. (2021). The impact of the shutdown policy on the asymmetric interdependence structure and risk transmission of cryptocurrency and China's financial market. The North American Journal of Economics and Finance, 58,

Cocco, L., & Marchesi, M. (2016). Modeling and Simulation of the Economics

of Mining in the Bitcoin Market. PloS One, 11(10), e0164603. Coinvestasi. (2022). Kenapa sih Harga Bitcoin Bisa Mahal? https://coinvestasi.

com/belajar/kenapa-sih-harga-bitcoin-mahal

Fadhillah, Y., Samosir, K., Angriawan, R., Jamaludin, J., Ardiana, D. P. Y., Parewe,

A. M. A. K., Yuswardi, Y., Simarmata, J., Pakpahan, A. F., & Multazam, M.

T. (2022). Teknologi Blockchain dan Implementasinya. Yayasan Kita Menulis. Fageh, A., & Iman, A. K. N. (2021). Cryptocurrency as Investment in Commodity Futures Trading in Indonesia; Based on Maqāsid al-Sharī’ah Approach. Jurnal Hukum Islam, 19(2), 175–192.

Fahlevi, F. (2021). Forum Ijtima Ulama MUI: Hukum Cryptocurrency Haram. https://www.tribunnews.com/nasional/2021/11/11/forum-ijtima-ulama-mui- hukum-cryptocurrency-haram

Firdimas, F. (2022). Legalitas transaksi digital Cryptocurrency perspektif peraturan BAPPEPTI nomor 5 tahun 2019 tentang ketentuan teknis penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (Cryptoasset) di bursa berjangka dan fatwa MUI no. 116/DSNMUI/ix/2017 tentang uang Elektronik Syar. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Hakim, M. H. (2017). Pergeseran Orientasi Penelitian Hukum: Dari Doktrinal Ke Sosio-Legal. Syariah: Jurnal Hukum Dan Pemikiran, 16(2), 105–114.

Hasan, M. B., Hassan, M. K., Karim, Z. A., & Rashid, M. M. (2022). Exploring the hedge and safe haven properties of cryptocurrency in policy uncertainty. Finance Research Letters, 46, 102272.

Hidayat, A. S., Ali, A. M. H., Yunus, N. R., & Helmi, M. I. (2021). Mata Uang Kripto (Legalitas Fikih dan Hukum di Indonesia). Pascal Book.

Hosen, N. (2009). Analisis bentuk gharar dalam transaksi ekonomi.

Huberman, G., Leshno, J. D., & Moallemi, C. (2021). Monopoly without a monopolist: An economic analysis of the bitcoin payment system. The Review of Economic Studies, 88(6), 3011–3040.

Huda, N., & Hambali, R. (2020). Risiko dan Tingkat Keuntungan Investasi Cryptocurrency. Manaj. Dan Bisnis, 17(1), 72–84.

Ilham. (2023). Pandangan Majelis Tarjih Terkait Mata Uang Kripto. MUHAMMADIYAH.OR.ID. https://muhammadiyah.or.id/pandangan-majelis- tarjih-terkait-mata-uang-kripto/

Jati, H. S., & Zulfikar, A. A. (2021). Transaksi Cryptocurrency Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Jurnal Al-Adalah: Jurnal Hukum Dan Politik Islam, 6(2), 137–148.

Karaömer, Y. (2022). The time-varying correlation between cryptocurrency policy uncertainty and cryptocurrency returns. Studies in Economics and Finance.

Kasmir, S. E. (2018). Bank dan lembaga keuangan lainnya edisi revisi.

Kurnialam, A. (2021). Berbagai Pendapat Ulama Terkait Cryptocurrency. https:// ihram.republika.co.id/berita/r1sbyv335/berbagai-pendapat-ulama-terkait- cryptocurrency

Leuprecht, C., Jenkins, C., & Hamilton, R. (2023). Virtual money laundering: policy implications of the proliferation in the illicit use of cryptocurrency. Journal of Financial Crime, 30(4), 1036–1054.

Linda Hasibuan. (2022). Kian Merana, Ini Biang Kerok yang Bikin Terra Luna Anjlok 98%. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/ market/20220514152014-17-339052/kian-merana-ini-biang-kerok-yang- bikin-terra-luna-anjlok-98

Lucey, B. M., Vigne, S. A., Yarovaya, L., & Wang, Y. (2022). The cryptocurrency uncertainty index. Finance Research Letters, 45, 102147.

Mardi, M. (2021). Cryptocurrency Technology of Litecoin for Investment and Business Transactions Based on Islamic Law Perspective. Syaikhuna: Jurnal Pendidikan Dan Pranata Islam, 12(2), 197–209.

Marzuki, P. M. (2016). Penelitian hukum, Cet. Ke-12. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Meynkhard, A. (2019). Fair market value of bitcoin: Halving effect. Investment Management and Financial Innovations, 16(4), 72–85.

Muslim, M. B. (2010). Ihtikar dan dampaknya terhadap dunia ekonomi. Jurnal Studi Al-Qur’an, 6(1), 1–14.

Muttaqien, A. I. (2023). Tinjauan Hukum Islam Perdagangan Mata Uang Digital (Cryptocurrency) Perspektif Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 28/DSN- MUI/III/2002 dan Saddu Dzari’ah. PASCASARJANA IAIN KENDARI.

Nawawi, A. (1924). Shahih Muslim bi Syahri Nawawi.

Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Nomor: S-273/PM.21/2020 Perihal Mengubah Batasan Autorejection Pada Peraturan Perdagangan di Bursa Efek juncto Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 Tentang Perubaha Batasan Auto Rejection.

Patimbano, N. C. A. (2016). Tugas Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Juncto Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009. LEX ADMINISTRATUM, 4(4).

Perlambang, H. (2010). Analisis pengaruh jumlah uang beredar, suku bunga sbi, nilai tukar terhadap tingkat inflasi. Media Ekonomi, 49–68.

Piliang, Y. A. (2012). Masyarakat informasi dan digital: Teknologi informasi dan perubahan sosial. Jurnal Sosioteknologi, 11(27), 143–155.

Putri, F., Ilyas, M., & Raya, M. Y. (2022). Perbandingan Hukum Islam Dan Perlindungan Hukum Terhadap Investor Cryptocurrency Di Indonesia. Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syari’ah, 69–78.

Raharjo, B. (2022). Uang Masa Depan: Blockchain, Bitcoin, Cryptocurrencies. Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik, 1–68.

Redaksi@mui.or.id. (2021). Keputusan Fatwa Hukum Uang Kripto atau Cryptocurrency. Muidigital. https://mui.or.id/berita/32209/keputusan-fatwa- hukum-uang-kripto-atau-cryptocurrency/

Rejeb, A., Rejeb, K., & Keogh, J. G. (2021). Cryptocurrencies in modern finance: a literature review. Etikonomi, 20(1), 93–118.

Rinaldi, D. A., & Huda, M. K. (2016). Bitcoin sebagai alat pembayaran online dalam perdagangan internasional.

Rita, M. R., & Wisudana, R. B. (2010). Penerapan Price Limit untuk Mengatasi Volatilitas Return Saham (Studi Empiris terhadap Saham-Saham LQ-45 pada Tahun 2001-2006).

Riyanto, G. P. (2022). Apa Itu Terra Luna Coin, Mengapa Harganya Anjlok dari Jutaan hingga Tinggal Rp 87? https://tekno.kompas.com/read/2022/05/13/16010057/ apa-itu-terra-luna-coin-mengapa-harganya-anjlok-dari-jutaan-hingga-tinggal-rpRobert McMillan. (2014). The Inside Story of Mt. Gox, Bitcoin's $460 Million

Disaster. https://www.wired.com/2014/03/bitcoin-exchange/

Rohaya, R., & Wahid, N. A. (2014). Pengaruh Stabilitas Uang Kertas Terhadap Inflasi Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah. Share: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Islam, 3(1), 56–79.

Rustem, M., Sergey, K., Anastasia, K., Muhamat, G., Venera, G., & Aleksey, K. (2019). Problems of criminal responsibility for illegal circulation of cryptocurrency. 2019 12th International Conference on Developments in ESystems Engineering (DeSE), 996–999.

Saputra, D. (2021). BI Larang Lembaga Keuangan Pakai Mata Uang Kripto untuk Alat Pembayaran. https://finansial.bisnis.com/read/20210615/11/1405751/bi- larang-lembaga-keuangan-pakai-mata-uang-kripto-untuk-alat-pembayaran

Sari, S. W. (2016). Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa. Jurnal An-Nisbah, 3(01), 39–58.

Setiawan, D., Isbah, U., & Uyas, E. (2010). Kekuatan Emas dan Perak Sebagai Mata Uang Dunia Suatu Studi Pendahuluan. Jurnal Ekonomi, 18(01).

Shovkhalov, S., & Idrisov, H. (2021). Economic and legal analysis of cryptocurrency: scientific views from Russia and the Muslim world. Laws, 10(2), 32.

Syamsudin, M. (2007). Operasionalisasi penelitian hukum.

Utami, A. R., & Mawardi, W. (2021). Pengaruh Penerapan Price Limit dan Trading Halt Terhadap Volatilitas Return dan Pembentukan Harga di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020. Diponegoro Journal of Management, 10(2).

Walton, J. (2014). Cryptocurrency public policy analysis. Available at SSRN 2708302.

Yen, H.-P., Chang, J.-W., Ho, K.-C., & Hung, H.-K. (2022). Foreign Muslim Workers' Perspectives of the Basic Needs of Muslim-Friendly Tourist Services: An Empirical Analysis of a Non-Muslim Destination. Security and Communication Networks, 2022.

Yen, K.-C., & Cheng, H.-P. (2021). Economic policy uncertainty and cryptocurrency volatility. Finance Research Letters, 38, 101428.

Yohandi, A., Trihastuti, N., & Hartono, D. (2017). Implikasi yuridis penggunaan mata uang virtual bitcoin sebagai alat pembayaran dalam transaksi komersial (studi komparasi antara Indonesia-Singapura). Diponegoro Law Journal, 6(2), 1–19.

Robert McMillan. (2014). The Inside Story of Mt. Gox, Bitcoin's $460 Million

Disaster. https://www.wired.com/2014/03/bitcoin-exchange/

Rohaya, R., & Wahid, N. A. (2014). Pengaruh Stabilitas Uang Kertas Terhadap Inflasi Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah. Share: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Islam, 3(1), 56–79.

Rustem, M., Sergey, K., Anastasia, K., Muhamat, G., Venera, G., & Aleksey, K. (2019). Problems of criminal responsibility for illegal circulation of cryptocurrency. 2019 12th International Conference on Developments in ESystems Engineering (DeSE), 996–999.

Saputra, D. (2021). BI Larang Lembaga Keuangan Pakai Mata Uang Kripto untuk Alat Pembayaran. https://finansial.bisnis.com/read/20210615/11/1405751/bi- larang-lembaga-keuangan-pakai-mata-uang-kripto-untuk-alat-pembayaran

Sari, S. W. (2016). Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa. Jurnal An-Nisbah, 3(01), 39–58.

Setiawan, D., Isbah, U., & Uyas, E. (2010). Kekuatan Emas dan Perak Sebagai Mata Uang Dunia Suatu Studi Pendahuluan. Jurnal Ekonomi, 18(01).

Shovkhalov, S., & Idrisov, H. (2021). Economic and legal analysis of cryptocurrency: scientific views from Russia and the Muslim world. Laws, 10(2), 32.

Syamsudin, M. (2007). Operasionalisasi penelitian hukum.

Utami, A. R., & Mawardi, W. (2021). Pengaruh Penerapan Price Limit dan Trading Halt Terhadap Volatilitas Return dan Pembentukan Harga di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020. Diponegoro Journal of Management, 10(2).

Walton, J. (2014). Cryptocurrency public policy analysis. Available at SSRN 2708302.

Yen, H.-P., Chang, J.-W., Ho, K.-C., & Hung, H.-K. (2022). Foreign Muslim Workers' Perspectives of the Basic Needs of Muslim-Friendly Tourist Services: An Empirical Analysis of a Non-Muslim Destination. Security and Communication Networks, 2022.

Yen, K.-C., & Cheng, H.-P. (2021). Economic policy uncertainty and cryptocurrency volatility. Finance Research Letters, 38, 101428.

Yohandi, A., Trihastuti, N., & Hartono, D. (2017). Implikasi yuridis penggunaan mata uang virtual bitcoin sebagai alat pembayaran dalam transaksi komersial (studi komparasi antara Indonesia-Singapura). Diponegoro Law Journal, 6(2), 1–19.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ajis.v23i1.31876

Refbacks

  • There are currently no refbacks.