Kaweng Turung: The Absence of State's Role in Harmful Marriage Tradition
Abstract
This research discusses the practice of marriage in the Mongondow Muslim tradition in Indonesia, called kaweng turung. One of the problems in this tradition is related to the legal issue as, after the marriage contract, the husband must leave the wife without official divorce status. This study is based on fieldwork in Mongondow, North Sulawesi Province, involving interviews with the local leaders. It is found that the kaweng turung was not rooted in the ancient tradition of the Mongondow society. The practice has emerged currently as the result of globalization. The term kaweng turung comes from the daily dialect in Manado City. Despite the problem in its practice, the traditional institutions tend to passively follow it by formalizing the marriage. This study proposes that there is a need for a synergy between the State, the regional Ministry of Religious Affairs, and traditional institutions to prevent the practice of kaweng turung. One of the ways is through massive, systematic, and structured pre-marital education.
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang praktik perkawinan dalam tradisi Muslim Mongondow di Indonesia yang disebut kaweng turung. Salah satu permasalahan dalam tradisi ini adalah terkait masalah hukum, yaitu setelah akad nikah, suami harus meninggalkan istri tanpa status cerai resmi. Studi ini didasarkan pada kerja lapangan di Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, yang melibatkan wawancara dengan para pemimpin setempat. Penelitian in menmukan bahwa kaweng turung tidak berakar pada tradisi kuno masyarakat Mongondow. Praktik tersebut telah muncul saat ini sebagai akibat dari globalisasi. Istilah kaweng turung berasal dari dialek sehari-hari di Kota Manado. Terlepas dari masalah dalam praktiknya, lembaga adat cenderung pasif mengikutinya dengan meresmikan perkawinan. Kajian ini mengusulkan perlunya sinergi antara negara, Kementerian Agama di daerah, dan lembaga adat untuk mencegah praktik kaweng turung. Salah satunya melalui pendidikan pranikah yang masif, sistematis, dan terstruktur.
Keywords
References
Abdul Aziz Dahlan. (2007). Ensiklopedia Hukum Islam. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
Al-Asmari, S. bin M. bin H. (2000). Majmū’ah al-Fawā'id al-Bahiyyah ’alā Manẓumah al-Qawā’id al-Bahiyyah. Dār al-Syāmi’ī.
Al-Bassam, A. A. A. bin A. bin S. bin H. bin M. bin H. (2006). Taysīr al-’Allām Syarḥ ’Umdah al-Aḥkām (10th ed.). Maktabah al-Tabi’īn.
Al-Ghazali, A. H. M. bin M. (1431). Al-Mustaṣfā min ’Ilm al-Uṣūl. Dār al- Kutub al-’Ilmiyyah.
Al-Husaini, A.-H. Z. bin I. bin S. B. (2005). Al-Manhaj al-Ṣawī Syarḥ Uṣūl Ṭariqah al-Sādah 'Alī Ba’ālawī. Dār al-Ulūm wa al-Da’wah.
Al-Khin, S. M., & Al-Bugha, M. (2000). Al-Fiqh Manhajī ’alā Madhāhib al-
Imām al-Syāfi’ī Juz IV. Al-Fithrah.
Al-Sya’rawi, M. M. (1997). Tafsīr al-Sya’rawī, Juz. 18. Muthabi’ Akhbar al-Yaum.
Al-Zuhaili, M. M. (2006). Al-Qawā’id al-Fiqhiyyah wa Taṭbīqatuhā fī al- Madhāhib al-Arba’ah, Juz. 1. Dār al-Fikr.
Andi Baso Malla, H., Sjakir Lobud, & Kadengkang, M. A. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Terhadap Adat Mogama’ Pada Masyarakat Nuangan 1 Kabupaten Bolaang Mongondow. Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(1), 15–37. https://doi.org/10.24239/moderasi.vol1.iss1.7
Aringking, N., Gugule, H., & Santie, Y. D. A. (2021). Pelaksanaan Budaya Adat Mongondow bagi Pemeluk Agama Kristen (Studi Sosiologi pada Penduduk Asli Desa Pangian Kecamatan Passi Timur). Indonesian Journal of Social Science and Education, 1(2), 62–68. https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/ ijsse/article/view/3107
Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam). (2022). Pustaka Bimas Islam. https:// simbi.kemenag.go.id/epustaka_slims/?p=bimas
Dachi, R. O., Montessori, M., & Nurman, S. (2023). Kedudukan dan kebertahanan perempuan dengan status perkawinan yang bermasalah. 3(1), 154–162.
Dipalanga, R. (2013). Pelaksanaan Upacara Adat Perkawinan Daerah Bolaang Mongondow (Perspektif Hukum Islam). Lex Privatum, 1(3), 81–89. https:// ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/3039
Goma, Supriadi. (2021). personal communication, 20 May.
Hardani, Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (H. Abadi (Ed.)). Pustaka Ilmu.
Hidayati Eka Putri, F., & Fatahurrazak, F. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Karyawan di Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bintan. Bahtera Inovasi, 4(1). https://doi.org/10.31629/bi.v4i1.2937
Intan. (2020). personal communication, 20 May.
Karim, A., Nensia, N., Aldeia, A. S., Aflahah, S., & Muslim, A. (2021). Moderasi Beragama dalam Praktik Bobahasaan Mongondow (Teks dan Makna Kearifan Lokal Berbagai Sikap Kebahasaan dan Lirik Lagu). Jurnal Lektur Keagamaan, 19(1). https://doi.org/10.31291/jlka.v19i1.905
Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow. (2021). Data Peristiwa Perkawinan di Bolaang Mongondow Tahun 2020 dan 2021.
Khair, M. Q., & Zaki, A. A. (2018). Revitalilasi Peran KUA Kecamatan Menjalankan Tugas Kepenghuluan Dalam Menghadapi Hukum Adat Nikah Sub Suku Dayak Senganan Di Kecamatan Tanah Pinoh. Jurnal Bimas Islam, 11(3), 471–506. https://doi.org/https://doi.org/10.37302/jbi.v11i3.60
Kosel, S. (2010). The History of Islam in Bolaang Mongondow, North Sulawesi. Indonesia and the Malay World, 38(110). https://doi.org/10.1080/13639811003665397
Lamusa, Kifli. (2021). The Head of The Islamic Community Guidance in the Ministry of Religion in the Bolaang Mongondow Districts, personal communication, 12 May.
Lapanca, R. I. (2021). Mahar dan Uang Belanja Pernikahan Perspektif Hukum Islam di Mongkoinit Lolak Bolaang Mongondow. Al-Mujtahid: Journal of Islamic Family Law, 1(1), 14–23. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30984/ jifl.v1i1.1641
Makmur, Moh. (2021). The Head of The Islamic Community Guidance in the Ministry of Religion in The East Bolaang Mongondow Districts, personal communication, 7 May.
Manoppo, Hamri. (2021). personal communication, 14 April.
Manoppo, H., Tungkagi, D. Q., Rusli, A. bin, Pinem, M., & Kholis, N. (2020).
Dinamika Islamisasi di Bolaang Mongondow Raya, Sulawesi Utara, Abad ke-17-20. LITBANGDIKLAT PRESS. https://en.id1lib.org/book/16281243/ c29e79
Mawikere, M. C. S., & Hura, S. (2020). Menelusuri Dinamika Inkulturasi dan Akulturasi Etnis Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara. Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 1(1), 23–57. http://ejournal-iakn-manado.ac.id/ index.php/magenang/article/view/635
Mawikere, M. C. S., & Mewengkang, C. G. (2020). Discourse on Alternative Contextual Evangelism Models to The Bolaang Mongondow Tribe as An Unreached People Group in North Sulawesi. Jurnal Jaffray, 18(2), 153. https://doi.org/10.25278/jj.v18i2.465
Nadjamuddin-Tome, S., Tirayo-Frederik, J., Apituley, L. A., Talley-Pinontoan, A., & Pakaya, A. (1984). Sastra Lisan Bolaang Mngondow. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku/1905aedab9bf247 7edc068a355bba31a
Nurlian, N., Yana, R. H., Juraida, I., & Triyanto, T. (2019). Pergeseran makna perceraian bagi perempuan pada Masyarakat Aceh Barat. Community, 5(April).
Papalia, D. E. (2015). Human Development (Psikologi Perkembangan). Cetakan Ke-1, 2008.
Pengadilan Agama Kotamubagu. (2021). Laporan Perkara yang Diputus Pada Tahun 2019-2021.
Pengadilan Agama Lolak. (2021). Data Perkara di Pengadilan Agama Lolak Tahun 2020 dan Tahun 2021.
Rais (2021). The Head of Religious Affairs Office Pinolosian District, the Regency of South Bolaang Mongondow, personal communication, 12 April.
Rogg, K. L., Schmidt, D. B., Shull, C., & Schmitt, N. (2001). Human resource practices, organizational climate, and customer satisfaction. Journal of Management, 27(4). https://doi.org/10.1016/S0149-2063(01)00102-7
Rommy Y. Hiola, Mamonto, R. F., & Amond, H. (2002). Analisis Kolaborasi
Kondisi Kehutanan Bolaang Mongondow. DEBUT Press.
Safitri, Intan. (2020), The Principal of Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Kotamobagu City, personal communication, 17 December.
Salma, S., & Rajafi, A. (2020). The Implementation of Marriage Guidance for Prospective Bridals by the Religion Ministry of Manado. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 18(2). https://doi.org/10.30984/jis.v18i2.1192
Saputera, A. R. A., & Lamunte, N. (2020). Indikator Terjadinya Pernikahan dalam Masa Iddah di Kecamatan Bolangitang Barat. El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 3(1), 17–35. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/usrah/index
Sarbini, W., & Wulandari, K. (2014). Kondisi psikologi anak dari keluarga yang bercerai. SRA-Social and Politic.
Saud, L. E. N., Domili, B., Rawis, J. R. R., Kristanto, B., & Suharjo, S. (2004). Budaya Masyarakat Suku Bangsa Bolaang Mongondow di Propinsi Sulawesi Utara. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud. go.id/index.php?p=show_detail&id=4514&keywords=bolaang+mongondow
Sayiu, H. H., & Faisal, A. (2020). Praktik Kawin Turun Pada Masyarakat di Kabupaten Gorontalo (Studi Analisis Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif). As-Syams: Journal Hukum Islam, 1(2), 49–67. https://e-journal. iaingorontalo.ac.id/index.php/assyams/article/view/309
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.
Suku Bolaang Mongondow dan Kebudayaan. (2017). Adat Nusantara. http://www. adatnusantara.web.id/2017/08/suku-bolaang-mongondow-dan-kebudayaan.html
Tungkagi, D. Q. (2019). Islam di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara: Dinamika Islamisasi di Kerajaan Kaidipang Besar dan Bintauna Abad ke- 7-19 M. Jurnal Lektur Keagamaan, 17(2), 461–500. https://doi.org/https:// doi.org/10.31291/jlk.v17i2.747
Waluyo, H., & Silvana, D. (1999). Pandangan Generasi Muda Terhadap Upacara Perkawinan Adat di Kota Manado. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Zainy, M. M. (2008). Sistematika Teori Hukum Islam (Qawa’id Fiqhiyyah). Darul Hikmah.
DOI: 10.15408/ajis.v23i1.26358
Refbacks
- There are currently no refbacks.