ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREFIKS /ME-/ PADA TUGAS MENULIS PEMELAJAR BIPA THAILAND
DOI:
https://doi.org/10.15408/dialektika.v12i1.40478Keywords:
BIPA, language errors, prefix, Thailand, writingAbstract
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Thailand menunjukkan perkembangan signifikan. Seiring perkembangan tersebut, evaluasi kompetensi berbahasa pemelajar perlu digalakkan. Terlebih, kompetensi menulis sebagai kompetensi aktif-produktif dinilai paling sulit dipraktikkan. Salah satu upaya evaluasi yang dapat dilakukan adalah analisis kesalahan berbahasa berupa penggunaan prefiks /me-/ sebagai afiks paling produktif dan wajib dikuasai. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesalahan penggunaan prefiks /me-/ pada tugas menulis pemelajar BIPA Thailand. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik dasar pengumpulan data berupa teknik sadap dan teknik lanjutan catat. Analisis data menggunakan pendekatan kesalahan berbahasa menurut Tarigan & Tarigan (2011). Langkah kerja analisis kesalahan berbahasa itu adalah mengumpulkan sampel kesalahan; mengidentifikasi kesalahan; menjelaskan kesalahan; mengklasifikasikan kesalahan; dan mengevaluasi kesalahan. Validitas diuji menggunakan referensial, sedangkan uji reliabilitas menggunakan intra-rater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan tujuh wujud kesalahan penggunaan prefiks /me-/, yakni (1) penghilangan prefiks /me-/; (2) bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan; (3) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh; (4) ketidaktepatan peluluhan bunyi konsonan; (5) penggantian morf; (6) penyingkatan morf, serta (7) ketidaktepatan pembentukan bentuk dasar. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor individu maupun di luar individu. Kesalahan penggunaan prefiks /me-/ sebagai bagian kesalahan berbahasa perlu dicegah dan diatasi melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan evaluasi kompetensi bahasa kontinu.
References
Assanova, Assel, Sakhipzhamal Uzakbayeva, Janel Abeltayeva, Kulyay Zhaxylikova, and Gulbarshyn Ibraeva. (2023). “On philosophical and other issues in foreign language education.” XLinguae, 16(3), 109–16.
https://doi.org/10.18355/XL.2023.16.03.11.
Bonsu, Emmanuel Mensah. (2021). “A critical evaluation of the perceptions of errors in the literature on second language acquisition (SLA) research and how applied linguists and teachers need to respond to errors of second language learners.” International Journal of Applied Research in Social Sciences, 3(3), 26–32.
https://doi.org/10.51594/ijarss.v3i3.233.
Chen, Yan. (2018). “Treatment of affixes in four English advanced learner’s dictionaries.” English Language and Literature Studies, 8(4), 38.
https://doi.org/10.5539/ells.v8n4p38.
Demneri, Ejona. (2024). “Students’ difficulties in writing in English language.” In Proceedings of The International Conference on Modern Research in Education, Teaching and Learning, 3, 35–41. Oxford: iCMETL. https://doi.org/10.33422/icmetl.v3i1.290.
Khansir, Ali Akbar. (2022). “Error analysis and English syllabus.” LLT Journal: Journal on Language and Language Teaching. 25(2), 2022, 626–638.
https://doi.org/10.24071/llt.v25i2.3547.
Kusuma, Sohieh Nata. (2018). “Analisis penggunaan prefiks me- dan di- pada karangan narasi siswa kelas viii SMP Muhammadiyah Pangkalpinang tahun ajaran 2017/2018.” Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mahadi, I. R., I Siagian, and Yolanda, Y. (2022). “Kesalahan afiksasi dalam karangan teks eksposisi dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia.” Sinastra, 1(2), 20–29.
Mario, Yoakim Yolanda. (2023). “Kesalahan penggunaan afiksasi pada skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka.” LEKSIKON: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, & Budaya, 1(2), 54–61.
Nam Chi, Nguyen Thi, Trinh Thi Thuy, and Nguyen Nhan Ai. (2024). “Exploring Factors influencing students’ challenges in academic writing: A qualitative analysis based on student perspectives.” International Journal of Advanced Multidisciplinary Research and Studies, 4(3), 32–37. https://doi.org/10.62225/2583049x.2024.4.3.2737.
Neupane, Ram Nath. (2023). “Error analysis of written English composition: A case of basic level students.” Tribhuvan Journal, 1(1), 101–109.
https://doi.org/10.3126/tribj.v1i1.53517.
Nita, Dian Arfia. (2016). “Analisis kesalahan bentuk kata berawalan me- pada karangan narasi siswa kelas iv SD Negeri Bojongbata Kabupaten Pemalang.” Skripsi. Universitas Negeri Surabaya.
Ntombela, Berrington, and Nomalungelo Ngubane. (2022). “English first additional language writing errors of Isizulu-speaking learners in FET writing classes in KwaZulu-Natal.” Journal of Social Sciences and Humanities, 19(7), 98–108.
Nugraha, Danang Satria. (2024). “Analyzing prefix /me(n)-/ in the Indonesian affixation: A Corpus-based morphology.” Theory and Practice in Language Studies, 14(6).
https://doi.org/https://doi.org/10.17507/tpls.1406.10.
Obiegbu, Ifeyinwa Rita. (2018). “Reading Errors in Second Language Learners.” Sage Open, 8(3), 1–10. https://doi.org/10.1177/2158244018792973.
Parameswari, D. Angala, Ramesh Manickam, J. Jerin Austin Dhas, M. Vinoth Kumar, and A. Manikandan. (2024). “Error analysis in second language writing: An intervention research.” World Journal of English Language, 14(3), 130–138.
https://doi.org/10.5430/wjel.v14n3p130.
Rahmani, Ramin, Bahador Sadeghi, and Amir Hossein Moghadam. (2016). “The Effect of integrated and independent tasks on English foreign language learners’ writing ability.” Modern Journal of Language Teaching Methods, 6(1).
Nurlaksana Eko Rusminto. (2022). “Kesalahan pembentukan kata bahasa indonesia tulis mahasiswa BIPA.” AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 23(1), 148–169.
https://doi.org/10.23960/aksara/v23i1.pp148-169.
Santoso, Joko. (2021). Morfologi Bahas Indonesia. Tangerang: Universitas Terbuka.
Saputri, Pratiwi Yulia, and Markhamah. (2023). “Kesalahan berbahasa pada kolom liputan khusus di media online LPM.” Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(1), 83–91. https://doi.org/10.22236/imajeri.v6i1.12137.
Schoolmedia. “54 negara terfasilitasi program bahasa Indonesia penutur asing dipelajari 172.029 orang,” (2023). https://news.schoolmedia.id/regional/54-Negara-Terfasilitasi-Program-Bahasa-Indonesia-Penutur-Asing-Dipelajari-172029-Orang-3020#:~:text=Saat ini%2C tercatat sebanyak 54,serta 1.857 penugasan pengajar BIPA.
Seni, Salahuding, Wathanan Srining, and Nurhadi. (2019). “Evaluation of Indonesian language teaching and learning for BIPA program in Thailand.” Journal of International Studies, 9(2), 114–130.
Solizay, Mohammad Usman, Mohammad Aqa Sherzad, and Mirwais Khaliqyar. (2024). “The importance of affixation in Pashto word affirmation.” Sprin Multidisciplinary Journal in Pashto, Persian & English, 2(2), 35–41.
Sriwongchai, Arunee, Nirat Jantharajit, and Sumalee Chookhampaeng. (2015). “Developing the Mathematics learning management model for improving creative thinking in Thailand.” International Education Studies, 8(11), 77–87.
https://doi.org/https://doi.org/10.5539/ies.v8n11p77.
Sunandar, Ahmad. “Analysizing errors of inflectional affixes on students’ writings.” (2022). JETAL: Journal of English Teaching & Applied Linguistic, 4(1), 38–45.
https://doi.org/10.36655/jetal.v4i1.777.
Talosa, Arlene D. and Ruth N. Maguddayao. “Evaluation of second language learners ’ syntactic errors in ESL writing. (2018). ” TESOL International Journal, 13(4), 172–181.
Tarigan, Henry Guntur, and Djago Tarigan. (2011). Pengajaran analisis kesalahan berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Wekke, Ismail Suardi. “Validitas referensi.” Sorong, 2019.






