PERTUMBUHAN BIBIT SURIAN (Toona sinensis (Juss,) M. Roem) YANG DIINOKULASI MIKORIZA PADA MEDIA TANAM TANAH ULTISOL

Anita Sari, Zozy Aneloi Noli, Suwirmen Suwirmen

Abstract


Abstrak

Penelitian tentang pertumbuhan bibit surian (Toona sinensis (Juss,) M. Roem) yang diinokulasi mikoriza pada media tanam tanah ultisol telah dilakukan dari bulan November 2014 sampai Februari 2015 di rumah kaca dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bibit surian yang diinokulasi dengan beberapa dosis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada tanah ultisol. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah tanpa inokulasi; inokulan 5 g/tanaman; inokulan 10 g/tanaman; inokulan 15 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis FMA sebanyak 15 g/tanaman pada media tanah ultisol memperlihatkan pengaruh yang nyata pada pertambahan jumlah daun tetapi tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi dan diameter batang serta berat kering tanaman selama 12 minggu pengamatan.

Abstract

The study on the growth of surian seedling (Tonna sinensis (Juss), M. Roem) that inoculated with mycorrhiza on ultisol medium had been conducted from November 2014 until February 2015 in Greenhouse and Plant Physiolgy Laboratory, Biology Department, Mathematic and Natural Sciences Faculty, Andalas University, Padang. The study aimed to find out about the growth of surian seedling that inoculated with several Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) doses on the ultisol medium. The study used Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and six replications. The treatments were 0 g Inoculation/plant; 5 g inoculants/plant; 10 g inoculants/plant and 15 g inoculants/plant. The result showed that the treatment of 15 g/plant on the ultisol medium was significantly affecting the growth of leaves, in adversely showed insignificantly effect on the height in crement and diameter of bark, as well as on the dry weight of plant during the 12 weeks observations.

 

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v9i1.3250


Keywords


Mikoriza; Mycorrhiza; Toona sinensis; Ultisol

Full Text:

PDF

References


Brundrett, N., Bougher, B., Dell, T., Grove, & Malajazuk, N. (1996). Working with mycorrhizas in forestry and agriculture. Canberra: Australian Centre for International Agriculture Research.

Contesa, E. (2010). Pertumbuhan bibit tanaman pisang (Musa paradisiaca L.) FHIA-25. yang diinokulasi dengan beberapa dosis FMA Glomus sp. + Acaulospora sp. (Skripsi). Biologi FMIPA. Universitas Andalas, Padang.

Corryanti, T., & Rohayati. (2000). Studi efektifitas jenis endomikoriza pada pembibitan jati (Tectona grandis Linn F). Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I: Pemanfaatan Cendawan Mikoriza sebagai Agen Bioteknologi Ramah Lingkungan dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan di Bidang Kehutanan, Perkebunan, Pertanian di Era Milenium Baru. Malang, Indonesia: Asosiasi Mikoriza Indonesia.

Daniel, T. W., Helms, J. A., & Baker, F. S. (1997). Prinsip-prinsip silvikultur. Terjemahan Joko Marsono dan Oemi Hani’in. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Dwidjoseputro, D. (1994). Pengantar fisiologi tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Delvian. (2003). Keanekaragaman cendawan mikoriza arbuskula di hutan pantai dan potensi pemanfaatannya. studi di hutan Cagar Alam Leuweung Sancang, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Disertasi). Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Delvian. (2006). Peranan ekologi dan agronomi cendawan mikoriza arbuskula. (Skripsi). Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Djam’an & Dharmawati, F. (2002). Informasi singkat benih. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan.

Djam’an, D. F. (2003). Mengenal kayu andalan Jawa Barat: Suren (Toona sureni (Bl.) Merr.). (25 Juni 2015). Diunduh dari http://dephut.go.id/ INFORMASI/MKI/06II Kayu Andalan html.

Gomez, K. A., & Gomez, A. A. (1995). Prosedur statistic untuk pertanian. Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Harley, J. L., & Smith, S. E. (1997). Mycor-rhizal symbiosis. London: Academic Press.

Herdina, J. (2012). Pertumbuhan beberapa tanaman untuk revegetasi yang diinokulasi ektomikoriza pada lahan bekas tambang batu bara Ombilin. (Tesis). Pascasarjana Universitas Andalas, Padang.

Imas, T., Hadioetomo, R. S., Gunawan, A. W., & Setiadi, Y. (1989). Mikrobiologi tanah II. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ismiyati, U. (2003). Biodervisitas cendawan mikoriza arbuskula pada rizosfer tanaman makanan ternak introduksi dan lokal potensial di lahan gambut Kalimantan Tengah. (Skripsi). Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mansur, I. (2013). Prosiding Workshop Produksi Inokulan Cendawan Mikoriza Arbuskula. Bandung, Jawa Barat: Asosiasi Mikoriza Indonesia.

Margarettha. (2007). Pemanfaatan tanah bekas tambang batu bara dengan pupuk hayati mikoriza sebagai media tanam jagung manis. Jurnal Hidrolitan, 1(3), 1-10.

Muas, I. (2002). Kompatibilitas beberapa jenis isolat cendawan mikoriza arbuskula terhadap dua kultivar pepaya (Carica papaya L.) dan daya adaptasinya pada medium tidak steril. (Tesis). Program Pascasarjana. Universitas Padjajaran, Bandung.

Musfal (2008). Efektifitas cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap pemberian pupuk spesifik lokasi tanaman jagung pada tanah inceptisol. (Tesis). Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan

Pattimahu, D. V. (2004). Restorasi lahan kritis pascatambang sesuai kaidah ekologi. (Makalah Falsafah Sains). Pascasarjana IPB, Bogor.

Prasetyo, B. H., & Suriadikarta, D. A. (2006). Klasifikasi, potensi dan teknologi pengelolaan tanah ultisol pengembangan lahan kering di Indonesia. (4 Mei 2015). Diunduh dari http://litbang.deptan.go.id/ publikasi/p325 206.pdf.

Prayudaningsih, R. (2014). Pertumbuhan semai Alstonia scholaris, Acacia auriculiformis dan Muntingia calabura yang diinokulasi fungi mikoriza arbuskula pada media tanah bekas tambang kapur. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(1), 13-23.

Sarief, S. (1986). Ilmu tanah pertanian. Bandung: Pustaka Buana.

Simorangkir, B. D. A. S. (2000). Analisis riap Dryobalanops lanceolata Burck pada lebar jalur yang berbeda di hutan koleksi Universitas Mulawarman Lempake. Frontir Nomor 32. Kalimantan Timur.

Setiadi, Y. (1998). Prospek pengembangan mikoriza untuk rehabilitasi lahan kritis. Pelatihan Alih Teknologi Mikoriza di Pusat Pengembangan Jati, Cepu. Perum Perhutani.

Subiksa, I. G. M. (2002). Pemanfatan mikoriza untuk penanggulangan lahan kritis. (Makalah Falsafah Sain). Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sofyan, A., & Islam, S. (2006). Pengaruh umur semai terhadap pertumbuhan bibit suren di persemaian. Palembang: Balai Litbang Hutan Tanaman.

Triyanto. (2008). Pemberian bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis giuneensis Jacq.) yang diinokulasi dengan cendawan mikoriza arbuskula (CMA). (Skripsi). Biologi FMIPA Universitas Andalas, Padang.

Yuhernita & Juniarti. (2009). Skrining awal bioaktivitas daun surian [Toona sureni (Bl.) Merr.] dengan metoda brine shrimp lethality test (BSLT) dan perendaman 2,2–diphenyl–1–picrylhy-drazyl (DPPH). Jurnal Kimia Mulawarman, 6(2), 33-36.




DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v9i1.3250 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a CC-BY- SA.

Indexed By:

/public/site/images/rachma/logo_moraref_75 /public/site/images/rachma/logo_google_scholar_75_01 /public/site/images/rachma/logo_isjd_120 /public/site/images/rachma/logo_garuda_75 /public/site/images/rachma/logo_crossref_120/public/site/images/rachma/logo_base_2_120 /public/site/images/rachma/neliti-blue_75   /public/site/images/rachma/dimensions-logo_120