Hak Asasi Manusia Dalam Kerangka Negara Hukum: Catatan Perjuangan di Mahkamah Konstitusi
Abstract
Abstract: Human rights on the one hand by the concept of natural law is an inherent right of every individual human being since birth, but on the other hand the legality of human rights must be shaped by the flow of positivism. The debate over whether human rights should be stipulated in the constitution also influence the discussion of the UUD 1945. Finally, the UUD 1945 amendments regulate the basic rights of citizens more fully starts from the premise that human rights protection is an important element in the concept of a constitutional state. Incorporated therein also setting mechanism of "judicial review" in the Constitutional Court as a means to avoid any legislation contrary to the fundamental rights of citizens as guaranteed in the constitution.
Abstrak: Hak Asasi Manusia Dalam Kerangka Negara Hukum: Catatan Perjuangan di Mahkamah Konstitusi. Hak asasi manusia pada satu sisi menurut konsep hukum alam adalah suatu hak yang melekat pada setiap individu manusia sejak dilahirkan, tetapi pada sisi lain hak asasi harus bentuk legalitas menurut aliran positivisme. Perdebatan apakah hak asasi manusia harus diatur dalam konstitusi atau tidak perlu dimuat dalam konstitusi juga mewarnai pembahasan UUD 1945. Amandemen UUD 1945 pasca berakhirnya 32 tahun Pemerintahan Orde Baru di bawah Suharto membawa perubahan significant UUD 1945. Pasca amandemen UUD 1945, konstitusi mengatur secara umum hak warganegara secara lebih lengkap. Perlindungan hak asasi manusia merupakan satu elemen penting dalam konsep negara hukum. Pasca amandemen konstitusi, UUD 1945 mengatur hak-hak dasar warganegara yang lebih lengkap bertitik tolak dari pemikiran bahwa perlindungan hak asasi manusia merupakan satu elemen penting dalam konsep negara hukum. UUD 1945 pasca amandemen memasukkan pengaturan hak warga negara lebih rinci serta mekanisme “judicial review” di Mahkamah Konstitusi sebagai sarana untuk menghindari adanya peraturan yang bertentangan dengan hak-hak dasar warganegara sebagaimana dijamin dalam konstitusi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adji, Oemar Seno, Peradilan Bebas Negara Hukum, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1985.
Alder, John. Constitutional and Administrasitive Law, New York: Palgrave
Macmillan Law Master, 2007.
Asshiddiqie, Jimly. Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelahsanaannya di Indonesia, Jakarta: PT Ichtiar van Hoeve, 1994.
Asshiddiqie, Jimly. Agenda Pembangunan Hukum Nasioanal di Abad Globalisasi, Cet. I, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Azhary, Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Jakarta, Bulan Bintang, 1992.
Bahar, Saafroedin, dkk (ed.), Risalah Sidang BPUPKI – PPKI, 22 Mei 1945-22
Agustus 1945, Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995.
Cane, Pater. Understanding Judicial Review and Its Impact, dalam Judicial Review and Bureaucratic Impact: International and interdisciplinary
Prespective, ed. by Marc Hertogh and Simon Halliday, Cambridge: Cambridge University Press, 2004. C.F., Strong, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern, Jakarta: Nuansa dan Nusamedia, 2004.
Collier, David. et.al “Essentially Contested Concepts: Debates and Applications” Journal of Political Ideologies (October 2006), 11(3).
Dicey, A.V. Introduction to the Study of the Law of the Constitution, London: MacMillan Press, 2005).
Fallon, Richard H. Jr."The Rule of Law" as a Concept in Constitutional Discourse”, Columbia Law Review, Vol. 97, No. 1 (Jan., 1997).
Guingona, Teofisto T. “The Rule of Law and Democracy in the Phillipines”, Beatrice Gorawantschy, Beatrice Gorawantschy, et.al., Rule of Law and Democracy in Philippine. Diliman: University of Philippine, 1985.
Kelsen, Hans, Pure Theory of Law (Reine Rechtslehre), terjemahan Inggris Max Knight Berkeley: University of California Press, 1967), 290-299.
Kelsen, Hans, General Theory of Law and State, Lubis, Todung Mulya, In Search of Human Rights, Legal-Political Dilemmas of Indonesia's New Order, 1966-1990, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Montesquieu, Membatasi Kekuasaan, Telaah Mengenai Jiwa Undang-Undang (judul asli L’esprit des Lois), terjemahan Indonesia J.R. Sunaryo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Nasution, Adnan Buyung. Arus Pemikiran Konstitusionalisme: Hukum dan
Peradilan, Jakarta: Kata Hasta Pustaka, 2007.
Nasution, Adnan Buyung. Aspirasi Pemerintahan Konstitutional di Indonesia, Studi Sosio-Legal atas Konstituante 1956-1959, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1995.
Report of the Secretary General, “The Rule of Law and Transitional Justice in Conflict and Post-Conflict Societies”, UN SC, UN Doc. S/2004/616 at 4.
Sanit, Arbi, Perwakilan Politik di Indonesia, Jakarta: Penerbit CV Rajalawi, 1985.
Suny, Ismail, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif , Jakarta: Aksara Baru, cetakan keenam,1986.
Santos, Guellermo S. “The Rule of Law in Unconventional Warfare”, Phillipine
Law Jurnal, Number 3 (july 1965. Tamanaha, Brian Z. “The History and Elements of The Rule of Law”, Singapore Journal of Legal Studies [2012].
The International Congress of Jurists, "The Rule of Law in a Free Society", New Delhi, India 5th – 10th January 1959.
Umbach, Dieter C. “Basic Element of the Rule of Law in a Democratic Society”, in Beatrice Gorawantschy, et.al., Rule of Law and Democracy in
Philippinnese. Diliman: University of Philippine, 1985.
Utrecht, E, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Jakarta: Penerbit Ichtiar. 1962.
Waldron, Jeremy. “Is the Rule of Law an Essentially Contested Concept, Florida: Law & Phil, 2002.
DOI: https://doi.org/10.15408/jch.v4i1.3200 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.