Rasa Humor dalam Perspektif Agama

Iwan Marwan

Abstract


Abstrak

Tak diragukan lagi bahwa humor itu ada dalam khasanah agama islam. Kisah Nabi dan para sahabatnya menunjukan bahwa humor dan anekdot itu ada, yang secara eksplisit muncul dalam konteks al-Quran dan hadits. Islam tidak pernah melarang tertawa, bahkan berusaha mengelola dan membatasi tertawa sebagai sebuah bentuk kebahagiaan saja, bukan keterlenaan terhadap kenikmatan duniawi. Artikel ini mencoba membahas tertawa, lelucon dan humor dalam sudut pandang Islam. Pembahasan topik tersebut dibagi ke dalam empat bahasan. Pertama, rasa humor itu sendiri yang meliputi fenomena humor dan teori humor. Kedua, jenis-jenis humor dalam al-Quran dan Hadits. Ketiga, etika humor dan fungsi humor. Keempat, hubungan antara humor dan agama. Hasil dari pembahasan menunjukan bahwa selera humor adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Menciptakan humor atau sesuatu yang lucu untuk membuat orang lain bahagia adalah sebuah ide yang baik. Walaupun begitu, agama tetap mengingatkan agar tidak melupakan kehidupan akhirat dan kebahagiaan di sana yang abadi. Manusia dapat meraih kebahagiaan di akhirat dengan berupaya membatasi tertawa dan humor agar tidak berlebihan.

---

Abstract

No doubt exists that humor is present in religion (Islam). On the stories nabi and sahabat showed there are humor and anecdot used in Islam as it is on the holy Qur’an and hadits explicitly. Islam instead of prohibits, manages and restricts laugh as expression of  happiness  in order to preserve people from preoccupation of wordliness.The article discuses laugh, jokes or humor in Islamic point of view. The discussion divided into four sub discussions. First, sense of humor which included humor phenomenologic and humor  theories.  Second, humor verses on holy Qur’an and hadists. Third,humor  ethics and humor function.  Fourth, relations between humor and religion. Result of the discussion showed that sense of humor is a gift from God. Creating joke or funny thing to make people happy is a good deed. Religion put one in mind of not forgeting  life after death and happiness on it. People can reach happiness in the hereafter by stinted laugh or jokes.


Keywords


Humor sense; humor in Quran and hadits; relation between humor and religion

References


Daftar Pustaka

Al Qur’an dan Terjemahnya. 2004. Departemen Agama (Depag) RI. Madinah Munawwarah: Komplek Percetakan Quranul Karim milik Raja Fahd.

Al-Qarni , ‘Aidh. 2005. Ibtasim. Riyadh: Maktabah ‘Ubaikan.

Derks, Peter. 1980. Psychology of Humor: An Integrative Approach. College of

William and Mary

Goldstein, Jeffrey H, & McGhee, Paul E. (ed). 1972. The Psychology of Humor. New

York: Academic Pess.

Haryanto, R &Suyasa, P.T.Y.S. 2007. Persepsi terhadap Job caractheristic model,

psychological well-being, and perpformance (Studi pada Karyawan PT. X) . Phronesis 9.

Martin, R. 2003. Sense of Humor. In S. J. & C.R. Snyder (Eds) Positive Psychological

Asssesment. A Handbook of Models and Measures. Washington DC: American Psychological Association.

Marwan, Iwan. 2008. Penggunaan Pelesetan dalam Wacana Humor: Analisis Struktur

dan Makna. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: SPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Retorika. Bandung: PT. Remaja Rodakarya.

Rohmadi, Muhammad. 2009. Wacana Humor dalam Bahasa Indonesia: Analisis

Tekstual dan Kontekstual. Disertasi tidak diterbitkan. Yogyakarta: PPS Universitas Gadjah Mada

Wilson, C.P. 1979. Jokes: Form, Content, Use and Function. London: Academic Press.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/bat.v19i2.3720

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 Iwan Marwan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.