Analisis Pelaksanaan Peraturan Daerah Berbasis Syariah Provinsi Aceh dalam Perspektif Hak Asasi Manusia
Abstract
Abstract
The issuance of Law No. 18/2001 gave the authority for the Aceh Regional Government to exercise special autonomy. The presence of this law also confirms the authority of the Aceh Regional Government to make regional regulations, establish policies, conduct supervision, and foster the administration of governance in Aceh based on Islamic law. However, the administration of government in Aceh as a special autonomy from special regions does not always work well. One that still reaps the pros and cons is the issue of sharia-based regional regulations made and enforced in Aceh. The various regional regulations that have sprung up in Aceh are seen as not paying enough attention to aspects of human rights. Some of them include regional regulations on prohibition of piggybacking between men and women, restrictions on curfew hours, separation of public space between men and women. The latest is the emergence of a circular in the form of an appeal about the standardization of coffee shops, cafes, and restaurants that must be in accordance with Islamic law. This study uses a descriptive qualitative analysis method with a literature review approach. The results of the study stated that the application of regional regulations in Aceh is still a polemic and is reaping the pros and cons in the community.
Keywords: Sharia, Local Regulations, Human Rights, Aceh, Discrimination
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Abidin, Z. et al. Qanun-Qanun Aceh Berbasis Hak Asasi Manusia. Jakarta: Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi. (2011).
Aji, A.M.; Yunus, N.R. Basic Theory of Law and Justice, Jakarta: Jurisprudence Institute, 2018.
Hanum, C. “Analisis Yuridis terhadap Asas-Asas Pembentukan dan Asas-Asas Materi Muatan Peraturan Daerah: Kajian Perda Syariah di Indonesia”. Jurnal In Right. Vol. 7, No. 1. (2017).
Koentjoro, D.H. Hukum Administrasi Negara. Bogor: Ghalia Indonesia. (2004).
Kaloh. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: Rineka Cipta. (2007).
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah. (2011).
Libbi, A.M. et al. “Analisis Peraturan Daerah Berperspektif Syariah Islam di Indonesia Ditinjau dari Konsep Hak Asasi Manusia”. Artikel ilmiah hasil penelitian mahasiswa, Universitas Jember. (2013).
Luhulima, A.S. Cedaw: Menegakkan Hak Asasi Perempuan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor. (2014).
Maggalatung, A.S.; Aji, A.M.; Yunus, N.R. How The Law Works, Jakarta: Jurisprudence Institute, 2014.
Muhtaj, M.E. Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia: Dari UUD 1945 sampai dengan Perubahan UUD 1945 Tahun 2002, Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media Group. (2005).
Mukri, S.G.; Aji, A.M.; Yunus, N.R. Relation of Religion, Economy, and Constitution In The Structure of State Life, STAATSRECHT: Indonesian Constitutional Law Journal, Volume 1, No. 1. (2017)
Panduan Praktis Memahami Perancangan Peraturan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Suntana, I. Politik Hukum Islam. Bandung: Pustaka Setia. (2014).
Yunus, N.R. Restorasi Budaya Hukum Masyarakat Indonesia, Jakarta: Jurisprudence Press, 2012.
Anonim. “Menegakkan Moralitas Pelanggaran dalam Penerapan Syariah di Aceh, Indonesia”. (2010). Https://www.hrw.org/id/report/2010/11/30/256153.
Peraturan Perundang-undangan
Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. UUD RI 1945.
Indonesia. (1999). Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia. UU No. 39 Tahun 1999. LN No. 165 Tahun 1999, TLN No. 3886.
Indonesia. (2001). Undang-Undang tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. UU No. 8 Tahun 2001. LN No. 114 Tahun 2001.
Indonesia. (2005). Undang-Undang tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights). UU No. 12 tahun 2005. LN No. 119 Tahun 2005, TLN No. 4558.
Indonesia. (2006). Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh. UU No. 11 Tahun 2006. LN No. 62 Tahun 2006, TLN No. 4633.
Indonesia. (2011). Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. UU No. 12 Tahun 2011. LN No. 82 Tahun 2011, TLN No. 5234.
Indonesia. (1998). Undang-Undang tentang Pengesahan Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia). UU No. 5 Tahun 1998. LN No. 164 Tahun 1998, TLN No. 3783.
Indonesia. (1984). Undang-Undang tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminasi terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women). UU No. 7 Tahun 1984. LN No.29 Tahun 1984, TLN No. 3227.
Pemerintah Daerah Aceh. (2014). Qanun Aceh tentang Hukum Jinayat. QA 6 Tahun 2014. LA No. 7 Tahun 2014, TLA No. 66.
DOI: https://doi.org/10.15408/siclj.v3i1.10850 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.