Beragama yang Fanatik Tanpa Sikap Ekstrem

Amsal Bakhtiar

Abstract


Dalam beragama setidaknya ada variabel ‘fanatik’ dan ‘ekstrem’, yang dapat dianalisis dalam empat kelompok; pertama, fanatik tidak ekstrem; kedua, fanatik yang ekstrem; ketiga, tidak fanatik tapi ekstrem, dan keempat, tidak fanatik dan tidak ekstrem. Fokus tulisan ini adalah pada beragama yang fanatik tanpa sikap ekstrem dan usaha-usaha untuk mewujudkannya. Fanatik yang dimaksud adalah sikap beragama yang saleh dan taat dalam menjalankan ibadah, yang termanifestasi dalam kehidupan individu maupun sosial. Adapun ekstrem dalam hal ini adalah sikap beragama yang lebih literal, cenderung ideologis, dan eksklusif. Sikap eksklusif ini pada akhirnya dapat menurus pada semangat komunalisme agama dan ideologisasi agama, sehingga yang muncul ke permukaan bukan agama yang sebenarnya, tetapi adalah agama yang sudah terbungkus oleh ideologi partai politik dan etnik tertentu. Akar persoalan ekstremisme tidak hanya dari segi agama, tetapi juga politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya.


Keywords


Fanatik; Ekstrem; Ideologi



DOI: https://doi.org/10.15408/ref.v7i1.25872 Abstract - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


FACULTY OF USHULUDDIN SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY

Office: Faculty of Ushuluddin Building - 2nd Floor R. Jurnal - Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta

Phone/fax: +62-21-7493677/+62-21-7493579 - email: jurnalrefleksi@uinjkt.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View Refleksi's Stats