PENGGUNAAN POHON TIDUR MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI HUTAN LINDUNG ANGKE KAPUK DAN EKOWISATA MANGROVE PANTAI INDAH KAPUK JAKARTA

Ahmad Baihaqi, Tatang Mitra Setia, Jito Sugardjito, Glave Lorenzo

Abstract


Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan pohon tidur monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Penelitian menggunakan metode Pencatatan Perjumpaan Langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Hutan Lindung Angke Kapuk  (HLAK) hanya terdapat sekelompok monyet ekor panjang yang berjumlah 26 individu dengan komposisi: 1 jantan alfa, 3  jantan dewasa, 4 betina dewasa, 4 bayi, dan 14 remaja. Ada 15 jenis tumbuhan mangrove di HLAK dan kelompok monyet ekor panjang hanya memanfaatkan satu pohon Rhizophora apiculata untuk tidur, dengan ketinggian 16 m dan berjarak 10 m dari tepi jalan. Pada kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (EMPIK) terdapat sekelompok monyet ekor panjang yang berjumlah 13 individu dengan komposisi: 1 jantan alfa, 1 jantan dewasa, 3 betina dewasa, dan 8 remaja. Ada 8 jenis tumbuhan mangrove di EMPIK dan kelompok monyet ekor panjang yang memanfaatkan hanya satu pohon Avicennia officinalis untuk tidur, dengan ketinggian 20 m dan berjarak 5 m dari tepi danau.

Abstract

The study aims to determine the use of roosting trees by long-tailed macaque (Macaca fascicularis). The recording method used is the Direct Encounter. The results showed that in Hutan Lindung Angke Kapuk  (HLAK) there was only a group of the long-tailed macaque with a total of 26 individuals comprised of: 1 alpha male, 3 adult males, 4 adult females, 4 infants, and 14 juveniles. There were 15 species of mangrove plants in HLAK and a group of long-tailed macaque utilized only one tree Rhizophora apiculata to sleep, which is characterized by approximately 10 m high and located 10 m from the edge of the road. In the area of Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (EMPIK), there was a group of the long-tailed macaque with 13 individuals, the composition as follows: one alpha male, one adult male, 3 female adult females, and 8 juveniles. There were 8 species of mangrove plants in EMPIK and a group of long-tailed macaque utilized only one tree Avicennia officinalis to sleep, which is characterized by approximately 20 m high and approximately 5 m from the edge of the lake.


Keywords


Hutan mangrove; Macaca fascicularis; Pohon tempat tidur; Macaca fascicularis; Mangrove forest; Roosting tree

Full Text:

PDF

References


Baihaqi, A., Wicaksono, G., Makur, K. P., et al. (2015). Geledah Jakarta, menguak potensi keanekaragaman hayati ibu kota. Jakarta: Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.

Bismark, M. (1994). Ekologi makan dan perilaku bekantan (Nasalis larvatus Wurmb) di Hutan Bakau Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor.

Kess, M., & Gaiser, N. M. (2014). Urban forest: ruang terbuka hijau dan keanekaragaman hayati di Jakarta. Jakarta: GIZ FORCLIME.

Nursal, W. I. (2001). Aktivitas harian lutung jawa (Trachypithecus auratus Geoffroy 1812) di Pos Selabintana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat. [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor.

Onrizal, Rugayah, & Suhardjono. (2005). Flora mangrove berhabitus pohon di Hutan Lindung Angke Kapuk. Jurusan Biologi FMIPA UNS. Surakarta.

Supriatna, J., & Wahyono, E. H. (2000). Panduan lapangan primata Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Setia, T. M. (1986). Perbedaan perilaku harian monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) pada kelompok besar dan kelompok kecil di Pusat Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara. [Skripsi] Fakultas Biologi Universitas Nasional.

Sugarjito, J., Van Schaik, C. P., Van Noordwijk, M,. & Setia, T. M. (1989). Population status of the simeulue monkey (Macaca fascicularis fusca). American Journal of Primatology, 17, 197-207.

Van Schaik, C. P., & Setia, T. M. (1990). Changes in the behaviour of wild long-tailed macaques (Macaca fascicularis) after encounter with a model python. Folia Primatology, 55, 104-108.

Setia, T. M. (2015). Peran seruan panjang (Longcall) orangutan jantan berpipi dalam organisasi sosial orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Stasiun Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara. [Disertasi] FMIPA Universitas Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v10i1.4910 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a CC-BY- SA.

Indexed By:

/public/site/images/rachma/logo_moraref_75 /public/site/images/rachma/logo_google_scholar_75_01 /public/site/images/rachma/logo_isjd_120 /public/site/images/rachma/logo_garuda_75 /public/site/images/rachma/logo_crossref_120/public/site/images/rachma/logo_base_2_120 /public/site/images/rachma/neliti-blue_75   /public/site/images/rachma/dimensions-logo_120