Keanekaragaman Liken di Kawasan Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Efri Roziaty, Rayhandika Duan Arwantara

Abstract


Cemoro Kandang merupakan kawasan yang terletak di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang memiliki faktor abiotik yang mendukung pertumbuhan liken. Liken adalah makhluk hidup simbiotik antara alga dan fungi yang hidup menempel pada batang, dahan, dan daun pada inang. Penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman liken di kawasan Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan penjelajahan secara bertingkat. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Sampling dilakukan di tiga stasiun, yakni Stasiun 1 ketinggian 1.800–1.820 mdpl, Stasiun 2 ketinggian 1.820–1.840 mdpl, dan Stasiun 3 ketinggian 1.840–1.860 mdpl. Untuk mengetahui distribusi liken ditentukan berdasarkan Indeks Shannon-Wiener, yaitu indeks keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi. Hasil penelitian yang didapatkan 29 spesies liken, yakni Cryptothecia punctosorediata Sparrius, Cryptothecia striata, Graphis afzelii, Graphis elegans, Graphis scripta, Graphis insidiosa, Lecanora strobilina, Lecanora phaeostigma, Lecanora allophane, Lecanora subpallens, Lecidella elaeochroma, Lepraria barbatica, Lepraria incana (L.), Lepraria rigidula, Opegrapha gyrocarpa, Heterodermia japonica, Heterodermia leucomela, Heterodermia obscurata, Menegazzia terebrata, Parmelia caperata (L.), Parmotrema Crinitum, Parmotrema xanthinum, Peltigera collina, Ramalina farinacea, Ramalina intermedia, Ramalina montagnei, Usnea cornuta, Usnea hirta (L.), dan Usnea trichodea Ach. Liken tersebut termasuk dalam kelompok thallus crustose, foliose, dan fruticose.


Keywords


Cemoro Kandang; Keanekaragaman; Liken; Shannon-Wiener; Diversity; Lichen

Full Text:

PDF

References


Afriyantono, R., Muin, A., & Wulandari, R. S. (2022). Keanekaragaman fungi ektomikoriza di bawah tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh. et deVries) Desa Nanga Kebebu Kabupaten Melawi. Jurnal Lingkungan Hutan Tropis, 1(1), 121-137.

Anwari, W., Sutijahati, S., & Munarti. (2021). Keanekaragaman lichen di pusat pendidikan konservasi alam Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 7(2), 89-100.

Bajpai, R., Upreti, D. K., & Dwivedi, S. K. (2010). Passive monitoring of atmospheric heavy metals in a historical city of central India by Lepraria lobificans Nyl. Environmental Monitoring and Assessment, 166(1-4), 477-484. doi: 10.1007/s10661-009-1016-4.

Basten, F., Hasairin, A., & Sudibyo, M. (2021). Keanekaragaman jenis liken (lumut kerak) di Kawasan Tahura Bukit Barisan. Surabaya: CV. Global Aksara Pers.

Bill., Malcolm, N. M., & Knight, A. (2014). New Zealand's foliose lichens: An illustrated key. Retrieved from https://www.nzpcn.org.nz/publications/documents/new-zealands-foliose-lichens-an-illustrated-key/.

Brodo, I. M., & Craig B. (2001). Identifying mixed hardwood forest lichens: A reference notebook. Retrieved from https://www.muskokawatershed.org/wp-content/uploads/LichenID.pdf.

Dalvand, A., Jahangiri, A., & Iranmanesh, J. (2016). Introduce lichen Lepraria incana as biomonitor of cesium-137 from Ramsar, Northern Iran. Journal of Environmental Radioactivity, 160, 36-41. doi: 10.1016/j.jenvrad.2016.04.018.

Mafaza, H., Murningsih., & Jumari. (2019). Keanekaragaman jenis lichen di Kota Semarang. Life Science, 8(1), 10-16. doi: 10.15294/lifesci.v8i1.29985.

Muvidha, A. (2020). Lichen di Jawa Timur. Tulungagung: Akademi Pustaka.

Nasriyati, T., Murningsih., & Utami, S. (2018). Morfologi talus lichen Dirinaria picta (Sw.) Schaer. Ex Clem pada tingkat kepadatan lalu lintas yang berbeda di Kota Semarang. Jurnal Akademika Biologi, 7(4), 20-27.

Nimis, P. L., Wolseley, P., & Martellos, S. (2009). A key to common lichens on trees in England. London: Key To Nature.

Ramadhani, R. W., Salsabila, N., & Mumpuni, K. E. (2022). Lichen sebagai bioindikator kualitas udara di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(2), 207. doi: 10.31258/jil.16.2.p.207-221.

Roziaty, E. (2016). Review: Kajian lichen: Morfologi, habitat dan bioindikator kualitas udara ambien akibat polusi kendaraan bermotor. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 2(1), 54. doi: 10.23917/bioeksperimen.v2i1.1632.

Roziaty, E., & Utari, R. T. (2017). Jenis dan morfologi lichen fruticose di kawasan Hutan Sekipan Desa Kalisoro Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah. Proceeding Biology Education Conference, 14(1), 114-117.

Roziaty, E. (2022). Lichen dalam perspektif perkembangan penelitian biologi di masa kini dan nanti. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022, Sanders 2001, 3-12.

Turahmi, M., Harmida., & Aminasih, N. (2022). Keragaman lichen pada batang palem ekor tupai (Wodyetia bifurcata L .) berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas yang berbeda. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022, 362-371.

Ulfa, S. W.,, Afdan, R. K., Nabilla, M., Achyri, P. R., & Nayla. (2018). Identifikasi jenis lumut kerak (lichenes) di Kecamatan Percut Sei Tuan Pada Desa Bandar Setia, Sampali dan Tembung. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 3(1), 10-27.

Widodo, A. G., Kartikasari, D., Ichyaiddina, A. N., & Pitaloka, D. (2023). RADIKULA : Jurnal Ilmu Pertanian Keragaman Lichen di Kawasan Wisata Alam Kandung Kabupaten Tulungagung. 2(1), 47-59.




DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v18i2.39073

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a CC-BY- SA.

Indexed By:

/public/site/images/rachma/logo_moraref_75 /public/site/images/rachma/logo_google_scholar_75_01 /public/site/images/rachma/logo_isjd_120 /public/site/images/rachma/logo_garuda_75 /public/site/images/rachma/logo_crossref_120/public/site/images/rachma/logo_base_2_120 /public/site/images/rachma/neliti-blue_75   /public/site/images/rachma/dimensions-logo_120