Deteksi Molekuler Cemaran Daging Babi Pada Produk Bakso Sapi di Kota Kebumen
Abstract
Abstrak
Bakso sapi merupakan produk makanan olahan daging sapi yang sangat digemari masyarakat. Harga daging sapi yang relatif tinggi merupakan salah satu faktor utama penjual bakso menggunakan daging babi hutan yang memiliki harga lebih murah sebagai campuran agar biaya produksi lebih murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya cemaran daging babi pada produk bakso sapi yang dijual di Kota Kebumen dan menguji spesifitas primer untuk mendeteksi jenis spesies pada sampel. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan molekuler, yaitu menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan primer mamalia (MTCB) dan primer spesifik babi (P14). Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 31 sampel yang diisolasi, tidak terdapat bakso sapi yang tercemar daging babi yang ditunjukkan dengan tidak adanya amplifikasi gen target dari primer P14. Penelitian ini ditemukan bahwa primer MTCB dapat mengamplifikasi gen target pada semua sampel, yaitu sitokrom b sampai ~1140 bp, sedangkan kontrol positif (sampel babi) primer P14 mampu mengamplifikasi gen target yaitu PRE-1 sepanjang ~480 bp. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kontaminasi cemaran daging babi pada produk bakso di Kota Kebumen.
Abstract
Beef meatballs are very popular in Indonesia. However, the high price of beef meat available causes several people to deceive consumers. They add extra meat that is less expensive, which is wild pork meat (boar) to suppress the production cost. This research aims to detect the contamination of pork meat in beef meatballs sold in Kebumen and to analyze the fidelity of MTCB and P14 primers to amplify Cytochrome b and PRE-1 genes respectively. This research was conducted by molecular approach in which polymerase chain reaction (PCR) technique was used. The meatball samples were coellected by stratified random sampling. Results showed that no sample obtained contained pork meat and MTCB primer was able to amplify its target gene up to ~1140 bp in all samples. As for P14 primer, it is proven to be very specific in amplifying PRE-1 gene in the positive control up to ~480 bp. This showed that MTCB and P14 have very high fidelity to amplify their target genes. Based on the results, it showed that no pork meat contamination was found in meatballs sold in Kebumen.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asri. (2016). Perlindungan hukum bagi konsumen terhadap produk pangan yang tidak bersertifikat halal. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, 4(2), 1-21. doi: 10.12345/ius.v4i2.316.
Asy’ari, H. (2011). Kriteria sertifikasi makanan halal dalam perspektif Ibnu Hazm dan MUI (Skripsi sarjana). Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia.
Fibriana, F., Widianti, T., Retnoningsih, A., & Susanti. (2012). Deteksi daging babi pada produk bakso di Pusat Kota Salatiga menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction. Biosaintifika, 4(2), 106-112. doi: 10.15294/biosaintifika.v4i2.3928.
Goyette-Desjardins, G., Auger, J. P., Xu, J., Segura, M., & Gottschalk, M. (2014). Streptococcus suis, an important pig pathogen and emerging zoonotic agent-an update on the worldwide distribution based on serotyping and sequence typing. Emerging Microbes & Infections, 3(6), 1-20, e45. doi: 10.1038/emi.2014.45.
Hughes, J. M., Wilson, M. E., Wertheim, H. F. L., Nghia, H. D. T., Taylor, W., & Schultsz, C. (2009). Streptococcus suis: An emerging human pathogen. Clinical Infectious Diseases, 48(5), 617-625. doi: 10.086/596763.
Maulani, T. R., Susilo, H., Indriati, M., & Suhaemi, A. (2020). Deteksi cemaran DNA babi dengan RT-PCR pada sosis tanpa logo halal di Kabupaten Pandeglang. Agriculture Technology Journal, 3(2), 72-80. doi: 10.32662/gatj.v3i2.1171.
Margawati, E. T., & Ridwan, M. (2010). Pengujian pencemaran daging babi pada beberapa produk bakso dengan teknologi PCR: Pencarian sistem pengujian efektif. Berita Biologi, 10(1), 93-98. doi: 10.14203/beritabiologi.v10i1.2055.
Naidu, A., Fitak, R. R., Munguia-Vega, A., & Culver, M. (2012). Novel primers for complete mitochondrial cytochrome b gene sequencing in mammals. Molecular Ecology Resources, 12(2), 91-196. doi: 10.1111/j.1755-0998.2011.03078.x.
Nasaruddin, M., Utama, S. P., & Andani, A. (2015). Nilai tambah pengolahan daging sapi menjadi bakso pada usaha Al-Hasanah di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 14(1), 85-96. doi: 10.31186/agrisep.14.1.85-96.
Nuraini. (2018). Halalan thayyiban alternatif Qurani untuk hidup sehat. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah, 15(1), 82-93. doi: 10.22373/jim.v15i1.5460.
Pahlevi, M. (2013). Deteksi cemaran daging babi dengan Porcine Detection Kits pada penggilingan bakso di Kota Bogor (Skripsi sarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.
Priyanka, V. A. (2017). Deteksi cemaran daging babi pada produk sosis sapi di Kota Yogyakarta dengan metode Polymerase Chain Reaction (Skripsi sarjana). Program Studi Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Indonesia.
Puspitasari, R. L., Elfidasari, D., & Perdana, A. T. (2019). Deteksi kandungan babi pada makanan berbahan dasar daging di Kampus Universitas Al Azhar Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 5(2), 66-69. doi: 10.36722/sst.v5i2.352.
Tamimah., Herianingrum, S., Ratih, I. S., Rofi’ah, K., & Kulsum, U. (2018). Halalan thayyiban: The key of successful halal food industry development. ‘Ulumuna” Jurnal Studi Keislaman, 4(2), 170-185. doi: 10.36420/ju.v4i2.3501.
Wardani, A. K., & Sari, E. P. K. (2015). Deteksi molekuler cemaran daging babi pada bakso sapi di Pasar Tradisional Kota Malang menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4), 1294-1301.
Zilhadia., Adhiyanto, C., Fajrin, A. G., & Khairunnisa, N. (2020). Analisis cemaran daging babi pada bakso sapi yang dijual di Tanjung Priok menggunakan Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Jurnal Sains Farmasi Klinis, 7(1), 83-91. doi: 10.25077/jsfk.7.1.83-91.2020.
Zulfahmi. (2015). Deteksi kontaminan babi pada produk pangan menggunakan teknologi DNA molekuler. Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial dan Keagamaan, 18(1), 1-6.
DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v14i2.16936 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a CC-BY- SA.
Indexed By:
  Â