Ethnomedicine Of Medicinal Plants Used By Tribal Community In Kaliki Village, Merauke - Papua
Abstract
Abstrak
Papua memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan jenis hutan yang lengkap dan flora endemik yang tidak ditemukan di daerah lain, serta pengetahuan tradisional tumbuhan obat masyarakat Papua sangat beragam. Namun pengetahuan tersebut belum diungkapkan dan di dokumentasikan dengan baik, seperti pengetahuan masyarakat suku Marind di Kampung Kaliki Merauke yang merupakan salah satu suku terbesar yang menempati pesisir pantai hingga perbatasan Papua New Guinea. Penelitian etnomedisin tumbuhan obat dimaksudkan untuk mengungkapkan presepsi dan konsepsi masyarakat lokal dalam memahami kesehatan seperti pengunaan tumbuhan sebagai bahan obat, sekaligus untuk melakukan inventarisasi keanekaragaman jenis tumbuhan berguna untuk obat-obatan tradisional dan sebagai data awal untuk riset farmasi dalam menemukan senyawa baru yang berguna dalam pengobatan. Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan emik dan etik juga melakukan wawancara secara terbuka dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 34 spesies dari 22 famili dikenali dan dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat yaitu sebanyak 18 spesies, kulit batang 8 spesies dan akar rimpang 3 spesies. Sebagian besar pengolahan tumbuhan obat melalui metode perebusan dan konsumsi langsung. Tumbuhan obat ini dimanfaatkan untuk pengobatan 15 jenis penyakit. Persalinan dan diare merupakan pengobatan yang paling banyak memanfaatkan tumbuhan obat.
Abstract
Papua is rich in biodiversity with several forest types and endemic flora that cannot be found anywhere else in the world. Furthermore, diverse traditional knowledge of medicinal plants are already used by tribal community in Papua. However, this knowledge has not been published and well documented. For example, the knowledge of the Marind Tribe in Kaliki Village, Merauke, which is one of the largest tribes living on the coast to the border of Papua New Guinea. Research of ethnomedicine on medicinal plants is intended to reveal the perception and conception of local communities in understanding health, such as the utilization of plants as medicine, inventory of plant used in traditional medicines, and preliminary data for pharmaceutical research to find new compounds for drug discovery. This study used emic and ethical approaches, open-ended interviews, and direct field observations. According to study result, a total of 34 species from 22 families were identified and used to cure various diseases. It was found that plant parts most widely used as medicinal ingredients were leaves of 18 species, bark of 8 species, and rhizome of 3 species. Moreover, medicinal plants were normally boiled or processed for direct consumption. The medicinal plant was used to treat 15 species of diseases. In addition, medicinal plants were mostly used in childbirth care and treating diarrhea.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arangale, K. B., Dhanwate, A. K., Shinde, R. N., dan Aher, U. B. (2018). Ethanobotanical Uses and Phytochemical analysis of Abelmoschus manihot (L.) Medik. International Journal of Botany Studies Volume 3; Issue 2; Page No. 149-151.
Dumatubun A. E. (2002). Kebudayaan, Kesehatan Orang Papua dalam Perspektif Antropologi Kesehatan. Antoropologi Papua. 1(1).
Haryanto D., Tanjung R. H. R, dan Kamaeubun K. M. B. (2009). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Masyarakat Marind yang bermukim di Taman Nasional Wasur, Merauke. Jurnal Biologi Papua. 1(2):58-64
Ibo K. L., dan Arimukti S. D. (2019). Studi Etnobotani pada masyarakat sub-etnis Batak Toba di Desa Martoba, Kabupaten Samosir, Sumtera Utara. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 5(2): 234-241
Jain, N., Sharma, V., dan Ramawat, K. G. (2011). Therapeutic potentials of medicinal plants traditionally used during postpartum period and their molecular targets. Journal of Ecobiotechnology ISSN: 2077-0464
James, J. T., dan Dubery, I. A. (2009). Pentacyclic Triterpenoids from the Medicinal Herb, Centella asiatica (L.) Urban. 3922–3941. https://doi.org/10.3390/molecules14103922
Kinoshita, T., Koji I., Chiho T., Feng C.H., Jin B.W., dan Usio S., (1990). Chemical studies on Sophora tomentos: the Isolation of new class of isoflavonoid. Chem Pharm Bull. 38 (10) 2756 – 2759.
Kren, V., & Martínková, L. (2001). Glycosides in Medicine : " The Role of Glycosidic Residue in Biological Activity ". Current Medicinal Chemistry 8(11):1303-28
Latupapua H. J. D dan Sugiharto A. (2001). Kebun Biologi Wamena (Pengembangan Rencana Umum, Cita, Citra, Realita dan Harapan). Stasiun Penelitian dan Alih Teknologi, Wamena. Puslitbang Biologi, Bogor. LIPI.
Meira, M., Eliezer, P. S., Jorge, M. D., dan Juceni, P. D. (2012). Review of the genus Ipomoea: traditional uses, chemistry and biological activities. Rev. bras. farmacogn. vol.22 no.3
Mitrou, P., et al., (2015). The role of acetic acid on glucose uptake and blood flow rates in the skeletal muscle in humans with impaired glucose tolerance. European Journal of Clinical Nutrition 69, 734–739.
Mukne, A. P., Vivek K., dan Avinash G. P., (2011). Structure pre-requisites for isoflavones as effective antibacterial agents. Pharmacogn Rev. 5(9): 13–18.
Muller H, Kirkhus B. dan Pedersen, J. I. (2001) Serum cholesterol predictive equations with special emphasis on trans and saturated fatty acids. An analysis from designed controlled studies. Lipids 36: 783–791.
Ragasa, C. Y., Batarra, T. C., Tan, M. C. S., dan Altena, I. A. Van. (2016). Chemical Constituents of Alstonia scholaris ( L .) R . Br . CODEN ( USA ): PCHHAX Chemical Constituents of Alstonia scholaris ( L .) R . Br. Der Pharma Chemica (December), 2–6.
Ramandeep, K., Akhtar, N., Chudhury, N., Kumar, N., (2017). Phytochemical Screening of Phyllanthus niruri collected from Kerala Region and its Antioxidant and Antimicrobial Potentials. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 9(8), 1312-1316.
Sichaem, J., Surapinit, S., Siripong, P., dan Khumkratok, S. (2018). Two new cytotoxic isomeric indole alkaloids from the roots of Nauclea orientalis Fitoterapia Two new cytotoxic isomeric indole alkaloids from the roots of Nauclea orientalis. Fitoterapia, 81(7), 830–833. https://doi.org/10.1016/j.fitote.2010.05.004
Silalahi M. (2016). Studi Etnomedisin di Indonesia dan Pendekatan Penelitiannya. JDP. 9(3): 117-124
Silalahi M, Nisyawati, dan Walujo E.B. (2018). Etnomedisin Tumbuhan Obat oleh Subetnis Batak Phakpak di Desa Surung Mersada, Kabupaten Phakpak Bharat, Sumetera Utara. Jurnal Ilmu Dasar. 19(2):77-92
Somchit, M. N. (2012). Zerumbone isolated from Zingiber zerumbet inhibits inflammation and pain in rats. Journal of Medicinal Plants Research, 6(2). https://doi.org/10.5897/jmpr10.492
Susiarti, S. (2015). PenSapuan dan pemanfaatan tumbuhan obat masyarakat lokal di Pulau Seram, Maluku. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia.1(5):1083-1087
Susiarti, S., dan Rahayu, R.D. (2003) Pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan masyarakat Suku Muyu di Desa Soa dan sekitarnya, Merauke Papua. Benta Biologi, 5(6), 705-711
Uji T. (2005). Keanekaragaman dan Potensi Flora di Cagar Alam Pengunungan Cyclops, Papua. P3TI – Bppt. 6(3): 485-495
Walujo, E.B. (2004). Pengumpulan data etnobotani. Dalam: Rugayah, Widjaja, E.A., dan Praptiwi. (2004). Pedoman pengumpulan data keanekaragaman tumbuhan, Puslit Biologi-LIPI, Bogor, 7792.
Walujo, E.B. (2009). Etnobotani: Memfasilitasi Penghayatan, Pemutakhiran PenSapuan dan Kearifan Lokal Dengan Menggunakan Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu PenSapuan. Prosiding Seminar Etnobotani IV, Cibinong Science Center-LIPI. 12-20.
Walujo, E.B. (2011). Sumbangan Ilmu Etnobotani dalam Memfasilitasi HuFlowern Manusia Dengan Tumbuhan dan Lingkungannya. Jurnal Biologi Indonesia. 7(2), 375-391.
Walujo, E.B. (2013). Etnofarmakologi, Saintifikasi PenSapuan Untuk Pengembangan Industri Kimia Obat dan Farmasi diIndonesia. Makalah Disampaikan pada Lustrum Dan Wisuda Sarjana Ke 5 Tahun 2013 di Depan Civitas Academika Sekolah Tinggi, 1-9.
Winara A, Mukhtar AS. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Suku Kanum di Taman Nasional Wasur, Papua. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 13(1):57-72
Yee, L. S., 2014. Studies on Chemical Constituents And Biological Activities of Nauclea officinalis and Nauclea subdita. Thesis. Department of Chemistry Faculty
DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v14i1.15877 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a CC-BY- SA.
Indexed By:
  Â