Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Pengembangan Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

Indah Oktaviani, Yanti Ariyanti, Sovia Santi Leksikowati, Muhammad Asril

Abstract


Abstrak

Kawasan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sedang mengalami perkembangan fisik yang pesat, seperti pembangunan gedung perkuliahan, laboratorium, asrama, juga embung untuk sumber air. Informasi mengenai keanekaragaman hayati di ITERA sendiri belum banyak diteliti, salah satunya adalah keanekaragaman burung. Burung merupakan hewan besar yang cukup sensitif dengan perubahan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai keanekaragaman burung di ITERA untuk memberikan informasi dasar. Metode yang digunakan adalah teknik point count, diterapkan pada lima stasiun utama yang dipilih berdasarkan pusat aktivitas pembangunan. Analisis yang digunakan adalah indeks keanekaragaman, kemerataan, juga kelimpahan. Selain itu, status konservasi dan tipe pakan jenis burung dianalisis menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 jenis burung dari 16 famili. Keanekaragaman jenis burung berdasarkan indeks Shannon-Wiener tergolong sedang dan kemerataan jenis merata. Dari kategori kelimpahan yang digunakan terdapat dua jenis burung yang umum ditemukan. Bersumber pada PP No. 7 tahun 1999, terdapat empat jenis burung di ITERA yang termasuk ke dalam kategori dilindungi dan satu jenis termasuk kategori Appendix II di CITES. Feeding guild burung di ITERA didominasi tipe omnivora dan insektivora.

 

Abstract

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) campus area is undergoing rapid physical development, such as the construction of lecture buildings, laboratories, dormitories, as well as reservoirs for water sources. Information on biodiversity in ITERA has not much studied, one of which is bird diversity. Birds are large animals that are quite sensitive to environmental changes. This study aims to obtain data on bird diversity at ITERA to provide the baseline information. The method used is a point count technique, applied to five main stations selected based on the center of development activities. The analysis used is an index of diversity, evenness, and abundance. Besides, the conservation status and feed type of bird species were analyzed using secondary data. The results showed that there were 19 species of birds from 16 families. The Shannon-Wiener diversity index classified the bird community as a moderate, and the community evenness index was stable. From the abundance category, two types of birds commonly found. Based on PP No. 7 of 1999, there are four species of birds in ITERA, which included in the protected category and one species, including the Appendix II category in CITES. Omnivorous and insectivorous types dominate bird guild feeding in ITERA.


Keywords


Burung; Feeding guild; Keanekaragaman jenis; Point count; Status konservasi; Biodiversity; Bird; Conservation status; Feeding guild; Point count

Full Text:

PDF

References


Adelina, M., Harianto, S. P., & Nurcahyani, N. (2016). Keanekaragaman jenis burung di Hutan Rakyat Pekon Kelungu Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari, 4(2), 51-60. doi: 10.23960/jsl2451-60.

Angga., Setyawati, T. R., & Yanti, A. P. (2015). Keragaman jenis burung air di kawasan hutan mangrove primer dan hutan mangrove hasil reboisasi di Kabupaten Mempawah. Jurnal Protobiont, 4(3), 118-125

Apriliano, A., Anwar, C., Pawhestri, S. W., & Satiyarti, R. B. (2018). Keanekaragaman burung di Kampus UIN Raden Intan Lampung. BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi, 9(2), 193-203.

Azman, N. M., Latip, N. S. A., Sah, S. A. M., Akil, M. A. M. M., Shafie, N. J., & Khairuddin, N. L. (2011). Avian diversity and feeding guilds in a secondary forest, an oil palm plantation and a paddy field in riparian areas of the Kerian River Basin, Perak, Malaysia. Tropical Life Sciences Research, 22(2), 45-64.

Bibby, C., Jones, M., & Marsden, S. (2000). Teknik ekspedisi lapangan: Survey burung. Bogor: SKMG Mardi Yuana

Camacho-Cervantes, M., Ojanguren, A. F., & MacGregor-Fors, I. (2018). Birds from the burgh: Bird diversity and its relation with urban traits in a small town. Journal of Urban Ecology, 4(1), 1-7. doi: 10.1093/jue/juy011.

Chace, J. F., & Walsh, J. J. (2006). Urban effects on native avifauna: A review. Landscape and Urban Planning, 74(1), 46-69. doi: 10.1016/j.landurbplan.2004.08.007.

Dawson, D. K., Smith, D. R., & Robbins, C. S. (1995). Point count length and detection of forest neotropical migrant birds. In C. J. Ralph, J. R. Sauer, & S. Droege (Eds.), Monitoring bird populations by point counts (pp. 35-43). Albany, California, USA: Department of Agriculture, Forest Service General, Technical Report PSW-GTR-149.

Dewi, L. K., Mulyani, Y. A., Mardiastuti, A., & Tirtaningtyas, F. N. (2013). Penggunaan jala kabut untuk studi populasi burung gereja eurasia (Passer montanus) di Kampus IPB Dramaga: Variasi jumlah tangkapan dan bobot tubuh pada musim berbeda. Media Konservasi, 18(3), 152-160. doi: 10.29243/medkon.18.3.

Dewi, R. S., Mulyani, Y., & Santosa, Y. (2007). Keanekaragaman jenis burung di beberapa tipe habitat Taman Nasional Gunung Ciremai. Media Konservasi, 12(3), 114-118. doi:10.29243/medkon.12.3.%p.

Foto Udara Program Studi Geomatika ITERA. (2019). Peta pembangunan Institut Teknologi Sumatera. (2019, August). Retrieved from https://peta.itera.ac.id/peta/peta

Fujita, M. S., Prawiradilaga, D. M., & Yoshimura, T. (2014). Roles of fragmented and logged forests for bird communities in industrial Acacia mangium plantations in Indonesia. Ecological Research, 29(4), 741-755. doi: 10.1007/s11284-014-1166-x.

Gray, M. A., Baldauf, S. L., Mayhew, P. J., & Hill, J. K. (2007). The response of avian feeding guilds to tropical forest disturbance. Conservation Biology, 21(1), 133-141. doi: 10.1111/j.1523-1739.2006.00557.x.

Gupta, S. K., Kumar, P., & Malik, M. K. (2009). Avifaunal diversity in the University Campus of Kurukshetra, Haryana. Journal of Threatened Taxa, 1(12), 629-632. doi: 10.11609/jott.o2159.629-32.

Hidayat, A., & Dewi, B. S. (2018). Analisis keanekaragaman jenis burung air di divisi i dan divisi ii PT. Gunung Madu Plantations Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 5(3), 30. doi: 10.23960/jsl3530-38.

Jetz, W., Thomas, G. H., Joy, J. B., Hartmann, K., & Mooers, A. O. (2012). The global diversity of birds in space and time. Nature, 491(7424), 444-448. doi: 10.1038/nature11631.

Mackinon, J., Phillips, K., & van Balen, B. (2010). Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Puslitbang LIPI

Magurran, A. E. (2004). Measuring biological diversity. Oxford: Blackwell Publishing.

Novarino, W., Mardiastuti, A., Prasetyo, L. B., Widjakusuma, R., Mulyani, A., Kobayashi, H., … Janra, M. N. (2008). Komposisi guild dan lebar relung burung strata bawah di Sipisang, Sumatera Barat. Biota 13(3), 155-162.

Ortega-Álvarez, R., & MacGregor-Fors, I. (2009). Living in the big city: Effects of urban land-use on bird community structure, diversity, and composition. Landscape and Urban Planning, 90(3-4), 189-195. doi: 10.1016/j.landurbplan.2008.11.003.

Puspita, A. K. N., Suryani, D. P. I., & Utami, E. P. (2018). Keanekaragaman jenis burung pasca pembangunan di Universitas Negeri Malang. In P. Yuda, Y. Hadiprakoso, & N. R. Utami (Ed.), Peran generasi muda dalam penelitian dan konservasi burung, stop perdagangan ilegal. Prosiding Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia (KPPBI) (pp. 17-21). Semarang, Indonesia.

Purkayastha, J., & Purkayastha, A. (2012). A case of white-breasted kingfisher (Halcyon smyrnensis ) preying on a gecko (Hemidactylus aquilonius). Asian Journal of Conservation Biology 1(1), 45-46.

Ridwan, M., Choirunnafi, A., Sugiyarto., Suseno, W. A., & Putri, R. D. A. (2015). Hubungan keanekaragaman burung dan komposisi pohon di Kampus Kentingan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah. Paper presented at Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Indonesia. Retrieved from https://docplayer.info/47098530-Hubungan-keanekaragaman-burung-dan-komposisi-pohon-di-kampus-kentingan-universitas-sebelas-maret-surakarta-jawa-tengah.html

Rohiyan, M., Bakri, S., & Herwanti, S. (2014). Keanekaragaman jenis burung di hutan pinus dan hutan campuran Muarasipongi Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Jurnal Sylva Lestari, 2(2), 89. doi: 10.23960/jsl2289-98.

Rumanasari, R. D., Saroyo, S., & Katili, D. Y. (2017). Biodiversitas burung pada beberapa tipe habitat di Kampus Universitas Sam Ratulangi. Jurnal MIPA, 6(1), 43. doi: 10.35799/jm.6.1.2017.16153.

Susanto, E., Mulyani, Y. A., & Suryobroto, B. (2016). Bird communities in Seblat Nature Recreation Park (SNRP) North Bengkulu, Bengkulu. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 8(1), 25. doi: 10.15294/biosaintifika.v8i1.4948.

Sӧzer, R., Nijman, V., & Setiawan, I. (1999). Panduan identifikasi elang jawa (Spizaetus bartelsi). Bogor: Biodiversity Conservation Project

Tobolka, M. (2011). Roosting of tree sparrow (Passer montanus) and house sparrow (Passer domesticus) in white stork (Ciconia ciconia) nests during winter. Turkish Journal of Zoology, 35(6), 879-882. doi: 10.3906/zoo-1003-106.




DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v14i1.12323 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a CC-BY- SA.

Indexed By:

/public/site/images/rachma/logo_moraref_75 /public/site/images/rachma/logo_google_scholar_75_01 /public/site/images/rachma/logo_isjd_120 /public/site/images/rachma/logo_garuda_75 /public/site/images/rachma/logo_crossref_120/public/site/images/rachma/logo_base_2_120 /public/site/images/rachma/neliti-blue_75   /public/site/images/rachma/dimensions-logo_120