Sanitation, Hygiene, and Diarrhea Complaints in Toddlers Aged 12-59 months in the Working Area of Rengas Community Health Center, South Tangerang City, 2023

Muhammad Azhar Ali Wibowo, riastuti kusuma kusumawardani

Abstract


ABSTRACT

Diarrhea is the world's second leading cause of death for children under the age of five. The most common causes of diarrheal illnesses in toddlers are poor sanitation and hygiene. STBM attempts are made in PMK Number 3 of 2014 to change people's behavior so that they can live a more hygienic and sanitary lifestyle. According to a report from the South Tangerang City Health Service, Rengas Village had the most diarrhea cases among toddlers in 2022, with 542 cases. The purpose of this study is to describe sanitation, hygiene, and diarrhea concerns among toddlers working at Rengas Health Center in South Tangerang City. The variables examined were sanitation, hygiene, and diarrhea complaints. The design study is cross-sectional. The study included 82 kids aged12-59 months. Cluster random sampling is the sampling technique used. The study indicated that 37.8% of toddlers complained of diarrhea. Household waste management is known to fail to meet the requirements, with 42.4% of complaints of toddler diarrhea; CTPS fails to meet the requirements, with 60.6% of complaints of toddler diarrhea; and SPAL fails to meet the requirements, with 20% of toddler diarrhea complaints. Healthy Latrines and Stop Defecation had no respondents who did not satisfy the requirements, but there were reports of toddler diarrhea. The community in Rengas sub-district is required to collaborate with trash management institutions. Lastly, mothers and caregivers of toddlers should develop the habit of washing their hands with soap using appropriate and right steps at essential hand washing times.

Keywords: Diarrhea, Sanitation, Hygiene, Toddler

ABSTRAK

Penyakit diare merupakan penyebab kematian pada balita tertinggi kedua di seluruh dunia. Sanitasi dan hygiene yang tidak memadai menjadi penyebab utama penyebaran infeksi diare pada balita. Dalam PMK Nomor 3 Tahun 2014 upaya STBM dilakukan untuk mengubah perilaku Masyarakat untuk hidup lebih higienis dan saniter. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan diketahui bahwa Kelurahan Rengas menjadi daerah dengan penemuan kasus diare pada balita tertinggi pada tahun 2022 sebesar 542 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sanitasi, hygiene, dan Keluhan diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rengas Kota Tangerang Selatan. Variabel yang diteliti yaitu sanitasi, hygiene, dan keluhan diare. Desain penelitian yaitu deskriptif cross sectional. Sampel pada penelitian adalah balita dengan usia 12-59 bulan sebesar 82 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa balita yang memiliki keluhan diare yaitu 37,8%. Pengamanan sampah rumah tangga diketahui tidak memenuhi     syarat dan terdapat keluhan diare balita yaitu sebesar 42,4%, CTPS yang tidak memenuhi syarat dan terdapat keluhan diare balita sebesar 60,6%, dan SPAL yang tidak memenuhi syarat dan terdapat keluhan diare balita sebesar 20%, Jamban sehat dan Stop BABS diketahui tidak terdapat     responden yang tidak memenuhi syarat dan terdapat keluhan diare balita. Masyarakat di kelurahan Rengas diharapkan dapat bekerja sama dengan lembaga pengelola sampah di Tingkat RT untuk menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga. Selain itu, ibu dan pengasuh balita juga perlu meningkatkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sesuai dengan  langkah-langkah yang baik dan benar pada waktu-waktu penting cuci tangan.

Kata Kunci: Diare, Sanitasi, Hygiene, Balita

 


Full Text:

PDF

References


Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. (2022). Laporan Diare Pada Balita.

Fadilah, M. A., Damanik, H. D. L., & Yulianto. (2022). Kejadian Diare Pada Balita Berdasarkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Dan Sarana Air Minum Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Sanitasi Lingkungan, 2.

Indah, F. P. , S., Ismaya, N. , A., Puji, L. K. , R., Hasanah, N., & Jaya, F. , P. (2021). Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan Kejadian Diare pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20, 10–13.

Kemendagri RI. (2010). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah.

Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Kemenkes RI. (2022a). Profil Kesehatan Indonesia 2021.

Kemenkes RI. (2022b). Pencegahan dan Pengobatan Pada Penyakit Diare. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/710/pencegahan-dan-pengobatan-pada-penyakit-diare#:~:text=Diare merupakan penyakit yang membuat,14 hari (diare akut).

Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk-Setjen/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

KemenPUPR RI. (2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Puspitasari, A. D., Nuryani, D. D., & Sary, L. (2015). Hubungan Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah, Sarana Air Bersih Dan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah. Jurnal Dunia Kesmas, 4.

Research and Development Agency for Health Indonesia Ministry of Health. (2018). Basic Health Research, DKI Jakarta, 2018.

Sinaga, E. B. (2020). Hubungan Ketersediaan Air Bersih Dan Jamban Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Sei Kepayang Tengah Kabupaten Asahan Tahun 2020. Stikes Sehati Medan.

WHO. (2017). Diarrhoeal disease. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal- disease

WHO. (2022). Sanitation. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sanitation

Yarmaliza, & Marniati. (2017). Pengaruh Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita.

Seminar Nasional Kemaritiman Aceh.




DOI: https://doi.org/10.15408/jrph.v6i1.37745 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.