Gambaran Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Berulang Pada Balita Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan
Abstract
Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the problems with a fairly high level of pain every year. This study aims to determine the description of the risk factors for the incidence of Acute Respiratory Tract Infection (ARI) in toddlers aged 0-59 months in the working area of the Pamulang Public Health Center, South Tangerang. This study used a cross-sectional study design with a sample of 151 respondents who were collected through simple random sampling technique. The results of the study showed that as many as 49.7% of children under five had recurrent ARI. As many as 50% of complete immunization status (50%), receiving non-exclusive breastfeeding (50.4%), experiencing low birth weight (50.5%), good nutrition, fluids and medication behavior above 50%, 76% have families who smoke, and as many as 49% there are family members who suffer from ARI. The conclusion in this study is that family factors who smoke and experience recurrent ARI have a high enough percentage so that it is suspected to be the cause of the incidence of ARI in toddlers. Therefore, education to family’s needs to be improved to reduce the incidence of ARI in toddlers.
Keywords: ARI, Risk, Toodler
Abstrak
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah dengan tingkat kesakitan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran faktor risiko kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 151 responden yang dikumpulkan melalui teknik simple random sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa sebanyak 49.,7% balita mengalami ISPA Berulang. Sebanyak 50% status imunisasi lengkap (50%), mendapatkan ASI tidak eksklusif (50,4%), mengalami BBLR (50,5%), perilaku pemberian nutrisi, cairan dan obat yang baik diatas 50%, 76% terdapat keluarga yang merokok, dan sebanyak 49% terdapat Anggota keluarga yang menderita ISPA. Kesimpulan dalam penelitian ini faktor keluarga yang merokok dan mengalami ISPA Berulang memiliki persentase yang cukup tinggi sehingga diduga menjadi penyebab kejadian ISPA pada balita.Oleh karena itu, edukasi kepada keluarga perlu ditingkatkan untuk menurunkan kejadian ISPA pada balita.
kata kunci: Balita, ISPA, Berulang, Risiko
References
Aldilla, Tri Yoga 2015, Analisis Faktor Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Penyakit ISPA Berulang pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. diakses dari lib.unnes.ac.id/21353/1/6411410047-s.pdf
Amin, kamalia Zulfa 2014, Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia Berulang Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ngasrep Kota Semarang Tahun 2014. Universitas Negeri Malang
Departemen Kesehatan RI 1993, Pedoman Manajemen Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tingkat Puskesmas. Jakarta : Ditjen PPM dan PLP.
Departemen Kesehatan RI 1996, Pedoman Pemberantasan ISPA untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita dalam Pelita IV. Jakarta : Depkes RI
Departemen Kesehatan RI 2002, Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Pneumonia pada Balita. Jakarta
Elyana, Mei., dan Candra, Aryu 2013, ‘Hubungan Frekuensi ISPA dengan Status Gizi Balita.’Ejournal Undip.
Fitriani, Lina 2015 ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Berulang Pada Balita Usia 36-59 Bulan di Puskesmas BatuPanga Kecamatan Luyo Tahun 2015.’ Jurnal Kesehatan Bina Generasi.
Hadisaputra,Sugeng dkk 2015, ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Berulang Pada Balita Usia 36-59 Bulan di Puskesmas Kecamatan Cipayung’. diakses dari http://eiournaI.urindo.ac.id
Indriani, Dian 2012, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dengan Perilaku Pencegahan Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan. diakses dari http://erpints.ums.ac.id/20549/21/NASKAH PUBLIKASI.pdf
Kemenkes RI 2012, Profil Kesehatan Tahun 2011. Jakarta : Kementrian Republik Indonesia Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. diakses dari http:depkes.go.id
Larasati, Irene Melati Ayu 2017, Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian ISPA Berulang Pada Anak Balita Di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya. diakses dari http://repository.wima.ac.id
Pujokusuma, Nopriyan, dkk 2018, Faktor Risiko Kejadian Recurrent Respiratory Infection pada Anak Usia 2-5 tahun. diakses dari https://iurnaI.uns.ac.id
Sambonianga, Presilya Sadenna, dkk 2014, ‘Hubungan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Dengan Kejadian Penyakit Ispa Berulang Pada Balita Di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado’. E-Journal Unsrat
Soetjiningsih 2012, Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC
Umrahwati, Alifiah, & St. Nurbaya 2013, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Berulang Pada Balita di Puskesmas Watampore. STIKES Hasanuddin Makassar
DOI: https://doi.org/10.15408/jrph.v2i2.28759 Abstract - 0 PDF - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed By: