Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Benzena pada Pedagang Tetap dan Supir di Terminal Kampung Rambutan

Meliana Sari, Zahra Sanniyah, Putri Camila

Abstract


Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menyampaikan wilayah Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah yang tercemar. Benzena merupakan salah satu zat yang bersifat karsinogenik yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini untuk mengestimasi risiko pajanan benzena pada kelompok pedagang dan sopir yang berada di Terminal Kampung Rambutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel pada penelitian sebanyak 173 pada kelompok pedagang dan 142 pada kelompok sopir yang diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi benzena adalah 0,17942 mg/m3. Perhitungan intake non karsinogenik dan karsinogenik pada pedagang (14 x 10-3 mg/kg/hari dan 6 x 10-3 mg/kg/hari) lebih besar dibandingkan pada kelompok sopir (14 x 10-3 mg/kg/hari dan 16 x 10-4 mg/kg/hari). Pada perhitungan risiko, kelompok pedagang memiliki nilai RQ>1 dan ECR > 10-4 sehingga membutuhkan manajemen risiko. Penurunan konsentrasi benzena 2,0-25,0% direkomendasikan sebagai manajemen risiko akibat pajanan benzena.


Full Text:

PDF

References


Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahn 2015. 2016;398.

Chandra B. Pengantar kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2007.

Agusnas H. Kimia Lingkungan. Medan: Penerbit USU Press; 2007.

ATSDR. TOXICOLOGICAL PROFILE FOR BENZENE. 2007;(August).

Substance Priority List | ATSDR. Agency for Toxic Substances and Disease Registry. 2017.

EPA. Integrated Risk Information System (IRIS) on Benzene. Washington; 2009.

Tunsaringkarn T, Siriwong W, Rungsiyothin A, Nopparatbundit S. Occupational exposure of gasoline station workers to BTEX compounds in Bangkok, Thailand. Int J Occup Environ Med. 2012;3(3):117–25.

Azhari AN, Dp E ky P. Timbal Dengan High Octane Mogas Indonesia. 2010;1:50–61.

Singh A.K., Tomer Neetu JC. Monitoring, Assessment and Status of Benzene, Toluene and Xylene Pollution in the Urban Atmosphere of Delhi, India. Res J Chem Sci. 2012;2(4):2231–606.

S. T Leong PL. Benzene and lead exposure assessment among occupational bus drivers in Bangkok traffic. 2004.

Manini P, De Palma G, Andreoli R, Poli D, Mozzoni P, Folesani G, et al. Environmental and biological monitoring of benzene exposure in a cohort of Italian taxi drivers. Toxicol Lett. 2006;167(2):142–51.

Departemen Perhubungan. Warta Penelitian Perhubungan. 2016;28(5):2015–7.

Djafri D. Prinsip dan Metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan. Jurnla Kesehat Masy Andalas. 2014;Vol. 8.

Kementerian Kesehatan. Pedoman Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). 2012.

Chaiklieng S, Pimpasaeng C, Thapphasaraphong S. Benzene Exposure at Gasoline Stations: Health Risk Assessment. Hum Ecol Risk Assess. 2015;21(8):2213–22.

Mukono. Toksisitas Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press; 2005.

Watanabe D. Analisis Risiko Karsinogenik Benzo(a)pyrene udara ambien terhadap supir Bus di Terminal Depok Tahun 2014. SKRIPSI FKM UI. 2014;

Dos Santos VPS, Salgado AM, Torres AG, Pereira KS. Benzene as a chemical hazard in processed foods. International Journal of Food Science. 2015.




DOI: https://doi.org/10.15408/jrph.v1i1.12516 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed By:

DOAJ DOAJ DOAJ