‘Urf dalam Tradisi Nemokke pada Pernikahan Adat Jawa

M. Fadlan Sudrajat, Azizah Azizah, Ivan Nurholis

Abstract


Abstrak

Tradisi Nemokke awalnya berasal dari masyarakat Hindu Jawa. Namun, tradisi ini telah diadopsi oleh komunitas Muslim dengan menambahkan beberapa praktik keislaman. Di antaranya adalah dengan mengagungkan nama Allah dan kalimah thayibah, serta bacaan Al-Barzanzi sebagai bagian dari pengiring doa selamat untuk kedua mempelai. Artikel ini membahas tentang hubungan tradisi Nemokke dengan hukum Islam dalam pernikahan Jawa di Desa Manik Maraja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosio-legal, dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa tokoh di desa. Dalam Islam, tradisi ini dapat dikategorikan sebagai 'urf, yaitu kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Dari sifatnya, tradisi ini tergolong 'urf' amali, karena merupakan tradisi perbuatan. Dari jangkauannya, tradisi ini tergolong 'urf khas karena hanya ada di daerah tertentu, yaitu desa Manik Maraja dan hanya untuk masyarakat Jawa. Sedangkan mengenai keabsahannya, hadis Nemokke tergolong 'urf sahih karena tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Kata Kunci: Tradisi Nemokke; perkawinan Jawa; ‘urf; adat


Abstract

The Nemokke tradition initially came from the Javanese Hindu community. However, this tradition has been adopted by the Muslim community by adding some Islamic practices. Among them are glorifying Allah's names and kalima thayiba, and Al-Barzanzi recitation as part of prayers for a bride and groom. This article discusses the relationship between the Nemokke tradition and Islamic law in Javanese weddings in Manik Maraja Village. This is qualitative research with a socio-legal approach, relying on interviews with several figures in the village. In Islam, this tradition can be categorized as 'urf, a custom that does not conflict with Islamic law. In its nature, this tradition belongs to 'urf' amali, as this tradition is an act. From its outreach, this tradition belongs to 'urf khas because it only exists in specific areas, such as the village of Manik Maraja and only for the Javanese community. Meanwhile, regarding its validity, the Nemokke tradition belongs to 'urf sahih because it does not contradict Islamic teachings.

Keywords: Nemokke tradition; Javanese wedding; urf; custom


Keywords


Tradisi Nemokke; perkawinan Jawa; ‘urf; adat



DOI: https://doi.org/10.15408/jhk-aki.v1i1.31202 Abstract - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.