Jurnalistik Dakwah: Relevansi Nilai-Nilai Islam dalam Jurnalisme di Era Post-Truth

musyaffa musyaffa

Abstract


Perkembangan media massa Islam mengalami fluktuasi. Hal ini berbeda dengan perkembangan media massa umum, relatif dapat bertahan hingga saat ini. Ironi jurnalistik dakwah/Islam di negeri mayoritas muslim. Pembaca setia jurnalistik Islam lebih tertarik dengan media berita seperti Kompas dan Kompas.com, Seputar Indonesia dan Okezone.com, Media Indonesia dengan Medcom.id. Komsumsi media juga beralih ke digital, mudah dan efisien, khalayak tidak hanya jadi konsumer tapi juga prosumer.  Era post-truth menciptakan bias informasi yang dianggap benar oleh Netizen. Bagaimana idealnya nilai-nilai Islam terinfiltrasi dalam dunia jurnalisme? Hal ini dijawab melalui pendekatan pustaka, secara kualitatif penulis mendeskripsikan dan menganalisis melalui perangkat contoh atas temuan kasus dalam dunia jurnalistik saat ini. Hasilnya, `tidak ada dikotomi dan distingsi antara jurnalistik Islam dengan jurnalistik umum. Keduanya terikat dengan standar etika dan moral. Setiap produk jurnalistik menjadi jurnalistik dakwah saat menerapkan prinsip sesuai dengan kaidah dan standar nilai Islam. Nilai-nilai Islam yang harus melekat, antara lain: Komitmen dan Konsisten (al-Istiqomah). Kejujuran (as-Shiddiq) meliputi Jujur atas Sumber Berita Jujur atas Isi Berita. Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Moderat (Washothiyah). Menolong dan Sisi Kemanusiaan (Ta’awun).

Keywords


Jurnalistik, Dakwah, Nilai, Islam

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15408/interaksi.v3i2.36534 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.