Peranan KKM Sahwahita 95 dalam Menangani Bullying di SDN 01 Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Abstract

Di Indonesia, beberapa tahun terakhir, banyak kasus bullying yang terjadi di dunia Pendidikan, terutama pada anak-anak usia sekolah. Menurut Olweus, bullying adalah perilaku negatif berulang yang dimaksudkan untuk menimbulkan ketidaknyamanan atau luka pada orang lain, baik pada satu orang atau lebih terhadap seseorang yang tidak mampu melawannya. Bentuk-bentuk perilaku bullying secara garis besar terbagi menjadi tiga aspek yaitu verbal bullying (bullying secara lisan), physical bullying (bullying fisik), dan relation bullying (bullying secara hubungan). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan jenis, respon, pencegahan agar tindakan bullying tidak berlanjut pada tingkatan yang lebih parah, serta dampak bullying yang dirasakan oleh siswa SDN 01 Sumberngepoh yang pernah menjadi korban bullying. Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dimana orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi. Tindakan bullying yang tejadi di SDN 01 Sumberngepoh meliputi bullying secara fisik, non fisik dan juga bullying secara mental atau relasional. Bullying secara fisik tersebut seperti mencubit, memukul, mendorong, merebut barang secara paksa, bahkan menarik kursi. Sementara bullying non fisik atau verbal seperti memanggil dengan nama orang tua dan mengejek satu sama lain. Bentuk bullying relasional jarang terlihat di sekolah tersebut. Kelompok KKM 95 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang turut berperan dalam upaya menangani tindakan bullying yang terjadi di SDN 01 Sumberngepoh dengan mengadakan sosialisasi stop bullying. Sosialisasi tersebut diisi dengan pementasan drama bullying dan dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang bullying.