FENOMENA TERORISME SEBAGAI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA DALAM PERSPEKTIF KESEJAHTERAAN SOSIAL
Abstract
Abstract. This research is motivated by acts of terrorism that are spiced with provocation that disturbs the public and interprets a sense of security and trust in the government which is a threat to the nation's disintegration. Economic factors (poverty). This study aims to discuss the phenomenon of terrorism as a threat to the nation's disintegration in the perspective of social welfare. The research method used is literature study. The conclusion is that terrorists are a group that has collective goals and decisions so that it grows and develops based on shared beliefs and is supported by domestic, international, and cultural factors. The attitude and understanding of radicalism towards religion or extreme fundamentalism is motivated by the various factors above to help someone fall into acts and networks of terrorism. There are several approaches to preventing and solving the problem of violence and terrorism, including an economic approach, an ideological approach, a psychological approach, and a spiritual approach. It takes the involvement of all components of society from families, communities, social institutions, educational institutions, and others in order to create a society that is prosperous, safe, peaceful, and free from violence and terrorism.
Keywords: Terrorism, Disintegration of the nation, social welfare
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aksi terorisme yang dibumbui oleh provokasi sehingga meresahkan masyarakat serta melemahkan rasa aman dan percaya terhadap pemerintah yang menjadi ancaman disintegrasi bangsa. Faktor ekonomi (kemiskinan) ditandai dengan kesejahteraan yang tidak merata, ketimpangan distribusi, hubungan antara pemilik modal dan kekuasaan, serta ketidakstabilan sistem ekonomi dan politik dapat menjadi menyebabkan munculnya kekerasan sosial dan terorisme. Penelitian ini bertujuan untuk membahas fenomena terorisme sebagai ancaman disintegrasi bangsa dalam perspektif kesejahteraan sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur. Kesimpulan atau hasil yang didapatkan dari artikel ini adalah teroris merupakan kelompok yang memiliki suatu tujuan dan keputusan secara kolektif sehingga tumbuh dan berkembang berdasarkan keyakinan yang dipegang bersama serta didukung oleh factor domestic, internasional, dan budaya. Sikap dan pemahaman yang radikalisme terhadap keagamaan atau fundamentalisme ekstrim disertai motivasi oleh berbagai faktor di atas seringkali menjadikan seseorang terjerumus dalam aksi dan jaringan terorisme. Ada beberapa pendekatan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah kekerasan dan terorisme, diantaranya pendekatan ekonomi, pendekatan ideologi, pendekatan psikologi, dan pendekatan spiritual. Dibutuhkan keterlibatan dari seluruh komponen masyarakat dari keluarga, masyarakat, lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan lain-lain agar terciptanya masyarakat yang sejahtera, aman, damai, dan terbebas dari kekerasan dan terorisme.
Kata Kunci: Terorisme, Disintegrasi Bangsa, Kesejahteraan Sosial
Keywords
References
A.M. Hendroprioyono, Terorisme: Fundamentalis Kristen, Yahudi dan Islam (Jakarta: Buku Kompas, 2009)
Abdul Wahid.,dkk, Kejahatan Terorisme Perspektif Agama, HAM dan Hukum ( Bandung, Refika Aditama, 2004)
Austin T Turk, “Sosiology of Terrorism”, artikel dalam Annual Review Of Sosiology Vol.30 2004 , JSTOR , http://www.jstor.org/stable/29737694. diakses pada 14 April 2021
Jatiman, Sardjono. 1999. Disintegrasi Masyarakat ditinjau dari Segi Antropologi Budaya, Sosiologi Hukum dan Psikologi Massa. Makalah Seminar. Jakarta.
Black, Anthony Pemikiran Politik Islam Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006).
Kohn, Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya (Jakarta: Erlangga, 1984).
Choliq, Abdul. 2011. NASIONALISME ” DALAM PESPEKTIF ISLAM ”
Umar, Widodo. 2017. Polisi dalam Arus Radikalisme, Intoleransi, dan Disintegrasi Bangsa.
Djelantik, Sukawarsini. 2010. TERORISME: TINJAUAN Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan, dan Keamanan Nasional. Jakarta: Yayasan Pustakan obor Indonesia
Hermanto, Bambang. TERORISME DAN AKAR FUNDAMENTALISME PESANTREN (Studi Kasus Pesantren di Riau dan Multikulturalisme Agama).
Longgo, Yanuardi. ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL.
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 2012.
https://jdih.kemenkopmk.go.id
Diakses 21 Maret 2021
Amidhan, Dilema Kesejahteraan Umat: Derita yang Tak Terhiraukan. Jakarta: Paramadina, 2000.
Goloso, Petrus Reinhard, Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Spul Approach dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: YPKIK, 2010.
Hafsah, Mohammad Jafar, Politik untuk Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: the Jafar Inspiration, 2011.
Ariefuzzaman, Siti Napsiyah. 2012. Welfare Approach untuk Indonesia Damai dan Sejahtera: Perspektif Kesejahteraan Sosial
Suharto, Edi, Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia: Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan. Bandung: Alfabeta, 2009.
Hamzah, Fahry, Negara, Pasar dan Rakyat.: Pencarian Makna, Relevansi dan Tujuan.
Jakarta: Yayasan Faham Indonesia, 2010.
Badan Pusat Statistik: Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No. 56/07/Th. XXIII, 15 Juli 2020 https://www.bps.go.id
Diakses 24 April 2021
Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998, Tentang Kesejahteraan Lansia bab I Pasal 1
Suharto, Edi. Analisis Kebijakan Publik, Bandung: AlFABETA, 2005, hlm. 34.
Suharto, Edi. Paradigma Kesejahteraan sosial, di sampaikan pada Seminar Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Islam Sunan Kalijaga, Yogyakarta: 6-7 September 2007
Suud, Mohammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Prestasi Pustaka Publhiser, 2006. Hlm. 22-23.
DOI: 10.15408/empati.v10i2.20923
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Regita Khoirunnisa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.