Identitas Kebinekaan dalam Tetralogi Pulau Buru Karya Pramoedya Persfektif Semiotika Sosiohistoris serta Implikasi Microlearning-nya di SMA

Erfi Firmansyah, Ninuk Lustyantie, Uwes Anis Chaeruman

Abstract


Abstrak

Penelitian ini menganalisis identitas keberagaman dalam Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer melalui perspektif semiotika sosiohistoris, serta implikasinya terhadap pembelajaran mikro sastra di sekolah menengah. Tetralogi Pulau Buru menggambarkan dinamika sosial, budaya, dan politik di Hindia Belanda pada awal abad ke-20, khususnya terkait interaksi antaretnis, kelas sosial, dan kolonialisme. Dalam penelitian ini, analisis semiotika digunakan untuk mengungkap tanda-tanda keberagaman yang tercermin melalui hubungan antartokoh dan konteks sejarah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Tetralogi Pulau Buru merepresentasikan identitas keberagaman yang kompleks dan dinamis, di mana identitas nasional terbentuk dari interaksi antara budaya lokal (Jawa, Tionghoa) dan global (Eropa). Perjuangan tokoh utama, Minke, merupakan simbol perjuangan menemukan jati diri di tengah pluralitas budaya dan kolonialisme. Implikasi pembelajaran mikro sastra di sekolah menengah adalah bahan ajar yang memungkinkan siswa memahami isu keberagaman melalui pengajaran berbasis digital yang ringkas dan terarah. Pola ini diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis dan sikap inklusif terhadap keberagaman. Studi ini menawarkan kontribusi penting dalam mengintegrasikan studi sastra dan keberagaman dalam konteks pendidikan sastra di SMA.

Kata kunci: identitas keberagaman, semiotika sosiohistoris, microlearning sastra.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15408/dialektika.v11i2.42056 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dialektika : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, P-ISSN : 2407-506X E-ISSN : 2502-5201

Indexing by:

    

more...