EKSISTENSI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN GENERASI MUDA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN ERA GLOBALISASI
Abstract
Abstract: Indonesian is a special language that has a very high position for the Indonesian people. Unfortunately, the existence of the Indonesian language is shaken by the effects of globalization and the current pandemic. The purpose of this research is to find out the existence of the Indonesian Language among the younger generation during the COVID-19 pandemic, to identify the factors that influence the existence of the use of language, and to find the right solution to address existing problems. This study uses a descriptive approach using a survey method. The results show that the pandemic during this globalization era has indeed influenced the existence of the use of the Indonesian language. The internal factor that influences it is the view that by using a foreign language the lifestyle is considered the most modern, while the external factor is the environment in which the young generation is located, such as to get a more decent job at a foreign company and to get an educational scholarship abroad. Therefore, it needs individual, government, and community support so that its existence as a national language is always maintained or sustainable.
Abstrak: Bahasa Indonesia merupakan bahasa istimewa yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi bagi masyarakat Indonesia. Sayangnya, eksistensi atau keberadaan bahasa Indonesia ini terguncang oleh pengaruh globalisasi dan pandemi saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi bahasa Indonesia di kalangan generasi muda selama pandemi Covid-19, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi eksistensi penggunaan bahasa Indonesia serta untuk menemukan solusi yang tepat untuk menangani permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi di tengah era globalisasi ini memang memengaruhi keberadaan penggunaan bahasa Indonesia. Faktor internal yang memengaruhinya adalah adanya pandangan bahwa dengan menggunakan bahasa asing maka gaya hidupnya dianggap paling modern, sedangkan dari faktor eksternal berupa lingkungan tempat generasi muda itu berada seperti dalam rangka mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di perusahaan asing dan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan di luar negeri. Oleh karena itu, butuh dukungan pribadi, pemerintah, dan masyarakat agar eksistensinya sebagai bahasa nasional senantiasa terjaga ataupun lestari.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiyanta, F. C. S. 2019. Hukum dan studi penelitian. Empiris: Penggunaan Metode Survey sebagai Instrumen penelitian Hukum Empiris. Administrative Law & Governance. 2 (4): 697-709.
Alfarisy, F. 2020. Kajian Budaya: Kebijakan Bahasa di Tengah Pandemi COVID-19 . Anuva: JurnalKajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi. 4 (3):343-353.
Assapari, M. 2014. Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangannya Di Era Globalisasi. Jurnal Prasi. 9 (18): 29-37.
Bugin, B. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada media Group.
Devianty, R. 2020. Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Masa Pandemi. NIZHAMIYAH. 10 (2): 27-41.
Lubis, F. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan: Unimed Press.
Sukaryo, Y. D. 2019. Metode Penelitian Survei Online Design Goggle Forms. Yogyakarta: Andi.
Sutarini, Sutikno, Wariyati. 2021. Analisis Perkembangan Kosa kata Bahasa Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19. TIN: Terapan Informatika Nusantara. 1(10): 499-502.
Tampubolon, D. P. 1998. Gejala-Gejala Kematian Bahasa: Suatu Observasi Ragam Politik Dalam Orde Baru.Jakarta: Unika Atmajaya.
DOI: https://doi.org/10.15408/dialektika.v8i1.20849 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Dialektika : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, P-ISSN : 2407-506X E-ISSN : 2502-5201
Indexing by: