Usep Taufik Hidayat Dosen STAI Al-Muhajirin Purwakarta. Indonesia
Abstrak
Mistisisme adalah bagian dari ilmu pengetahuan Islam yang menekankan pada nilai-nilai estetika, khususnya berbicara mengenai perilaku terhadap Tuhan dan manusia. Ketika Aisyah ditanya oleh seorang sahabat nabi Muhammad, ia berkata, “perilakunya adalah al-Qur’an”. Hamka dalam tafsirnya menyatakan bahwa hal yang paling penting dalam kutipan tersebut adalah etik (akhlaq). Akhlaq merupakan bagian dari kandungan al-Qur’an yang membuat Islam tersebar di seluruh dunia. Tulisan ini menelusuri konsep Tasawuf Hamka sebagai suatu prototipe kecil dari karyanya tentang tasawuf dalam ‘Tasawuf Modern.’ Selain itu, tulisan ini juga fokus pada biografi Hamka serta hubungannya dengan tasawuf, metode interpretasi, rujukan utamanya, karakteristik ‘Tafsir al-Azhar’, metode penjulisannya, dan pendekatan yang digunakan dalam interpretasinya. Tulisan ini juga bermaksud untuk mengeksplorasi konsep uzlah, wali, mahabbah, dan ilmu ladunni in ‘Tafsir al-Azhar’.
---
Abstract
The Misthycism is a part of Islamic knowledge emphases the values of estetic, especially talking about attitudes to God and the Human being.When Aisha r.a. was asked by a companion of prophet He said,” His attitude is the Holy al-Qur’an”. In his tafsir, Hamka stated that the most important thing quoted from it was ethic (akhlaq). Even it is one of the amazing of the Holy Qur’an which had spread Islam to the whole of the world.This paper will track the conception of Hamka’s tasawuf as a little prototife from his work about Tasawuf at ‘Tasawuf Modern’. The paper will focus in Hamka’s bliography and his relate with tasawuf, the methode of interpretating, main references, characteristics Tafsir al-Azhar, methode in writing it, and the approacs used in his interpretations. Also focusing to explore conception of uzlah, sufi saint (wali), mahabbah, ilmu ladunni in ‘Tafsir al-Azhar’.