Sigar Semongko and Gilir Waris: The Controversy of Customary Law and Islamic Law in The Inheritance System
Abstract
This study aims to explain the differences between the inheritance rights of the Jember community and Islamic law, then look at the contextualization of this practice with Islamic inheritance law based on maṣlaḥah and ‘urf (tradition). This research is based on a qualitative paradigm, with observation techniques, interviews and literature studies, and descriptive analysis. Results of the study show that the people of Jember share the same inheritance amount (sigar semongo). There is also a turn system for heirs to utilize the benefits of assets. This differs from the provisions of Islamic law, which regulate the 2:1 system for boys and girls. Viewed from the Islamic perspective, this contains maṣlaḥah for heirs because it minimizes division between siblings based on the principle of disadvantage that should be avoided. The system is based on harmony and balanced justice (Boys and girls have equal rights). It has become customary and agreed upon by religious and community leaders so that it can become law.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adanya perbedaan antara pembagian hak waris masyarakat Jember dan Hukum Islam, kemudian melihat kontekstualisasi praktik tersebut dengan hukum waris Islam dengan melandaskan pada aspek maṣlaḥah dan ‘urf (tradisi). Penelitian ini berdasarkan paradigma kualitatif, di mana data yang terkumpul melalui teknik observasi, wawancara dan studi literatur serta menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat Jember membagi warisan dalam jumlah yang sama (sigar semongko), ada juga sistem giliran ahli waris dalam memanfaatkan aset/harta warisan. Hal ini berbeda dengan ketentuan hukum Islam yang mengatur sistem 2:1 bagi anak laki-laki dan perempuan. Ditinjau dari perspektif Islam, hal ini mengandung maṣlaḥah (manfaat) bagi ahli waris karena meminimalisir adanya perpecahan antara saudara dengan mendasarkan pada kaidah kemudharatan harus dihindari. Sistem tersebut didasarkan pada asas kerukunan, dan keadilan berimbang (anak laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama). Ini sudah menjadi adat dan disepakati oleh para tokoh agama dan masyarakat sehingga dapat menjadi hukum.
Keywords
References
Abdi, M., & Azani, M.. (2020). Pelaksanaan pembagian warisan terhadap ahli waris berdasarkan kompilasi hukum Islam di desa Kualu Kecamatan Tambang. Jurnal Hukum Respublica, 19(2). DOI: 10.31849/respublica.v19i2.5670.
Adriyanto, A. (2018). Kontroversi keterlibatan Soeharto dalam penumpasan G30S/PKI 1965. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 2Z(2): 1–12. DOI: 10.31851/kalpataru.v2i2.1591.
Ali, U., & Ridho, R. (2021). Nalar ekofeminisme dalam pemikiran hukum waris M. Quraish Shihab. FiTUA: Jurnal Studi Islam, 2(1): 1–19. DOI: 10.47625/fitua.v2i1.281.
Bahaudin, B. (2020). Me-review kontroversi ujian nasional 2021. Cakrawala Pedagogik, 4(1): 72–81. DOI: 10.51499/cp.v4i1.137.
Bahriayub, B. (2019). Hukum waris Islam dari sudut pandang hukum berkeadilan gender. Al-Risalah: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(1): 39–56.
Cadge, W. (2012). Religion and modern society: citizenship, secularisation and the state. Contemporary Sociology: A Journal of Reviews, 41(3): 314–315. DOI: 10.1177/0094306112443520ll.
Dorofeev, M. L., & Griban, M. K. (2021). Controversies of Islamic finance. Digest Finance, 26(1): 67–82. DOI: 10.24891/df.26.1.67.
Edgell, P., & Hull, K. E. (2017). Cultural schemas of religion, science, and law in talk about social controversies. Sociological Forum, 32(2): 298–320. DOI: 10.1111/socf.12331.
Eric, E. (2019). Hubungan antara hukum Islam dan hukum adat dalam pembagian warisan di dalam masyarakat Minangkabau. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 3(1). DOI: 10.24912/jmishumsen.v3i1.3532
Febriani, D. F., & Zubir, M. (2020). Istidraj dalam al-Quran: perspektif Imam al-Qurthubi. Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, 2(1): 76–90. DOI: 10.31958/istinarah.v2i1.2101.
Ghafournia, N. (2017). Towards a new interpretation of Quran 4:34. Hawwa, 15(3): 272–292. DOI: 10.1163/15692086-12341309.
Gorski, P. S. (2012). Secularization: in defence of an unfashionable theory. Sociology of Religion, 73(1): 99–100. DOI: 10.1093/socrel/srs023.
Gusmian, I. (2015). Tafsir al-Qur'an di Indonesia: sejarah dan dinamika. Nun: Jurnal Studi Al-Qur'an Dan Tafsir Nusantara, 1(1): 1–32.
Hanafi, Y. (2020). Kontroversi usia kawin Aisyah RA dan Kaitannya dengan legalitas perkawinan anak di bawah umur dalam Islam. Jurnal of Islamic Law/Jurnal Hukum Islam, 15(2): 163–334.
Haries, A. (2014). Analisis tentang studi komparatif antara hukum kewarisan Islam dan hukum kewarisan adat. Fenomena, 6(2). DOI: 10.21093/fj.v6i2.169
Ikrom, M. (2015). Hak dan kewajiban suami isteri: perspektif Al-Quran. Jurnal Qolamuna, 1(1): 23–40.
Ilman, R. Z. (2019). Menjawab kontroversi tafsir murah labib ke nusantara; analisis kritis kitab magnumopus Syaikh Nawawi al-Bantani. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 7(2). https://doi.org/10.21274/kontem.2019.7.2.299-336
Jamil, R. (2017). Hukum waris dan wasiat (sebuah perbandingan antara pemikiran Hazairin dan Munawwir Sjadzali). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 10(1): 99–114. DOI: 10.14421/ahwal.2017.10108.
Khader, J. (2020). Reactualizing Hegel: Žižek, the universality of Islam, and its political potentiality (revisiting "the archives of islam"). Sophia, 59: 793–808. DOI: 10.1007/s11841-020-00799-0.
Lever, J. (2019). Halal meat and religious slaughter: from spatial concealment to social controversy – breaching the boundaries of the permissible? Environment and Planning C: Politics and Space, 37(5): 899–907. DOI: 10.1177/2399654418813267.
Lintner, T. (2018). The controversy over controversy in the social studies classroom. SRATE Journal, 27(1): 14–21.
Lubis, S., & Khairani, K. (2020). Hak waris anak angkat menurut fikih dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Action Research Literate, 4(1). DOI: 10.46799/arl.v4i1.80
Lutfia, R., & Waryanto, N. H. (2017). Aplikasi pembagian harta waris berbasis android dengan metode forward chaining. Unpublished undergraduate thesis.
Malik, R. K. (2019). Hermeneutika al-Qur'an dan debat tafsir modern: implementasinya dengan masa kini. At-Turas: Jurnal Studi Keislaman, 6(1). DOI: 10.33650/at-turas.v6i1.583.
Marwah Adli, A. S. (2020). Penyelesaian sengketa waris adat bagi masyarakat beragama Islam berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 9(1): 74–91. DOI: 10.24843/jmhu.2020.v09.i01.p06.
Masnayanti, M., & Mustari, A. (2019). Pertimbangan hakim dalam penyelesaian sengketa harta waris antara saudara kandung. Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syari'ah, 1(1): 22–30. DOI: 10.24252/iqtishaduna.v1i1.10937.
Mellor, N. (2021). The making of the Muslim Brotherhood's faith brand. Middle East Law and Governance, 13(2): 196–214. DOI: 10.1163/18763375-13020005.
Mohd, S. J., & Yasin, R. F. B. F. (2020). Removal of despotic political regime: the abū dharr's legacy and its legitimacy. Intellectual Discourse, 28(1): 195–213.
Muhammad, T., Mamman, D., & Abubakar Tangaza, M. (2019). Controversies and challenges of Islamic banking: analysis of regulatory reform. Journal of Contemporary Research in Business, Economics and Finance, 1(1): 12–15. DOI: 10.33094/26410265.2019.11.12.15.
Muttakin, A. (2016). Kaidah kebahasaan dalam kajian tafsir. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur'an dan Tafsir, 1(2): 79–90. DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1594.
Muttaqin, L. (2013). Aplikasi teori double movement Fazlur Rahman terhadap doktrin kewarisan Islam klasik. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 7(2): 195–206. DOI: 10.24090/mnh.v7i2.564.
Naskur, N. (2016). Ahli waris dalam kompilasi hukum Islam. Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah, 6(2). DOI: 10.30984/as.v6i2.251.
Nugroho, F. (2019). Penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Nosarara: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 7(2).
Rahman, O., Fung, B., & Yeo, A. (2016). Exploring the meanings of hijab through online comments in Canada. Journal of Intercultural Communication Research, 45(3): 214–232. DOI: 10.1080/17475759.2016.1171795.
Ratnawaty, L. (2021). Pelaksanaan konsep Al Radd dalam pembagian waris berdasarkan hukum waris Islam. Yustisi, 5(1): 57–69.
Raza, M., Shah, S., & Khurshid, M. (2012). Islamic banking controversies and challenges. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 3(10): 1018–1026.
Rissanen, I. (2011). Religion and modern society: citizenship, secularisation and the state. Ethnic and Racial Studies, 34(11): 2000–2001. DOI: 10.1080/01419870.2011.607778.
Rodin, D. (2017). Alquran dan konservasi lingkungan: telaah ayat-ayat ekologis. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 17(2): 391–410. DOI: 10.21154/altahrir.v17i2.1035.
Rokhmat. (2009). Tafsir kontekstual ayat-ayat hukum dalam Al-Qur'an. Jurnal Tribakti, 20(2). DOI: 10.33367/tribakti.v20i2.100.
Saada, N. (2020). Understanding the religious controversy around democracy in Muslim-majority societies: an educational perspective. Citizenship Teaching and Learning, 15(1): 63–78. DOI: 10.1386/ctl_00020_1.
Sartika, P. (2017). Pemberian wasiat kepada ahli waris yang menyimpang dari hukum Islam (studi Kecamatan Kutamakmur Aceh Utara). Premise Law Journal, 4: 165070.
Smolka, M. (2021). Why does controversy persist? Paradigm clash, conflicting visions, and academic productivity in the aesthetics of religion. Science as Culture, 30(4): 465–490. DOI: 10.1080/09505431.2021.1918077.
Sriani, E. (2018). Fiqih mawaris kontemporer: pembagian waris berkeadilan gender. Tawazun: Journal of Sharia Economic Law, 1(2): 133–147. DOI: 10.21043/tawazun.v1i2.4986.
Sudja`i, A. (2016). Kontroversi Ta`wil dalam Kitab Mafhum Al Nash: studi atas pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid. Jurnal Didaktika Islamika, 8(2): 19–38.
Suhairi, S. (1970). Perdamaian dalam pembagian harta warisan (kritik atas konsep qat'iy dalam hukum kewarisan Islam). Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 6(1). DOI: 10.24090/mnh.v6i1.595.
Sulfanwandi, S. (2021). Pemikiran tafsir Al-Munir Fi Al-Aqidah Wa Al-Syari'ah Al-Manhaj karya Dr. Wahbah Al-Zuhayli. Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum, 10(1): 65–84. DOI: 10.22373/legitimasi.v10i1.10518.
Sulistiyo, A. (2016). Persepsi siswa terhadap materi sejarah yang bersifat kontroversi dalam membentuk penalaran kritis siswa di SMA Negeri 1 Pekalongan. Indonesian Journal of History Education, 4(1).
Susylawati, E. (2019). Sengketa kewenangan pengadilan dalam perkara waris akibat adanya pilihan hukum. Al-Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 1(1): 81–96. DOI: 10.19105/al-lhkam.v1i1.2554.
Taqiyuddin, H. (2020). Hukum waris Islam sebagai instrumen kepemilikan harta. Asy-Syari'ah, 22(1): 1–20. DOI: 10.15575/as.v22i1.7603.
Thohari, I. (2015). Konflik kewenangan antara pengadilan negeri dan pengadilan agama dalam menangai perkara sengketa waris orang Islam. Universum, 9(2). DOI: 10.30762/universum.v9i2.84.
van Klinken, A., & Chitando, E. (2016). Public Religion and the Politics of Homosexuality in Africa. London & New York: Routledge. DOI: 10.4324/9781315602974.
Wahab, H. (2014). Kontroversi tafsir al-Quran bi al-ishārah dalam pandangan ulama tafsir. Tajdid: Jurnal Ilmu Ushuluddin. DOI: 10.30631/tjd.v13i1.35.
Wahidi, R. (2016). Aplikasi hermeneutika kontekstual al-Qur'an Abdullah Saeed. Al Itqan: Jurnal Studi Al-Qur'an, 2(1). DOI: 10.47454/itqan.v2i1.17.
Walim, W. (2017). Prinsip, asas dan kaidah hukum waris Islam adil gender. Jurnal Hukum Mimbar Justitia, 3(1): 35–54. DOI: 10.35194/jhmj.v3i1.9.
Wan Suhaimi Wan Abdullah. (2003). The reality of an abrogation in the Qur'an: a review of Surah al-Baqarah, 2:106. Al-Bayan Journal of Al-Quran & Al-Hadith, 1: 121–136.
Wantaka, A., Rosyid, Abdul, & Habibullah, E.S. (2019). Pembagian warisan dalam perspektif hukum Islam dan hukum adat Jawa (studi komparasi). In Prosa AS: Prosiding Al Hidayah Ahwal Asy-Syakhshiyah (pp. 13–33). Bogor: STAI Al-Hidayah Bogor.
Wartini, A. (2014). Corak penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 11(1): 109–126. DOI: 10.24239/jsi.v11i1.343.109-126.
Wijaya, W. P. (2020). Ayat-ayat waris dalam tinjauan tafsir Maudhu'i dan penyimpangannya di Indonesia. Wardah, 21(1): 106–122. DOI: 10.19109/wardah.v21i1.5826.
Winarno, W. (2021). Implementasi wasiat dan kewarisan dalam persfektif hukum Islam. Islamitsch Familierecht Journal, 2(2): 164–180. DOI: 10.32923/ifj.v2i02.2013.
Yasin, H. (2020). Mengenal metode penafsiran al Quran. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1): 34–51. DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.826.
Zouaoui, S., & Rezeg, K. (2021). Islamic inheritance calculation system based on Arabic ontology (AraFamOnto). Journal of King Saud University – Computer and Information Sciences, 33(1): 68–76. DOI: 10.1016/j.jksuci.2018.11.015.
Zulyadain, Z. (2017). Menimbang kontroversi pemaknaan konsep Ahl Al-Kitāb dalam Al-Qur'an. Ulumuna, 16(2): 379–310. DOI: 10.20414/ujis.v16i2.180.
DOI: 10.15408/ajis.v23i2.31266
Refbacks
- There are currently no refbacks.