Complying with Sharia While Exempting from Value-Added Tax: Murābaḥah in Indonesian Islamic Banks
Abstract
Law number 42/2009 on Value Added Tax and some subsequent amendments have exempted Islamic banks from the value-added tax on their murābaḥah transactions. This provision raises the sharia issue because the goods are delivered directly from the supplier to the customer. At the same time, the DSN-MUI Fatwa regarding the murābaḥah contract sets that banks must first buy and own the goods from the suppliers before selling them back to the customers. With this tax provision, murābaḥah transactions have shifted from trade systems to service ones because banks directly transfer funds to customers to purchase goods. Such tax policy has dealt with the so-called double taxation issue of Islamic banks but sacrificed the compliance of sharia principles. This paper seeks to solve this dilemma by proposing a revision of tax regulations for murābaḥah transactions using philosophical, juridical, and sociological legal approaches. The delivery of goods from suppliers to banks and from banks to customers is included in non-taxable goods transactions for Islamic banks. With this proposal, Islamic banks are expected to be exempted from value-added tax while complying with sharia principles and competing with conventional banks.
Abstrak
UU No. 42/2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan beberapa amandemen berikutnya telah membebaskan bank syariah dari pajak pertambahan nilai (PPN) pada transaksi murabahah. Namun ketentuan ini dianggap menimbulkan isu syariah karena barang diserahkan langsung dari pemasok ke nasabah, sedangkan Fatwa DSN-MUI tentang akad murabahah mengatur bahwa bank harus membeli dan memiliki barang terlebih dahulu dari pemasok sebelum menjualnya kembali kepada nasabah. Dengan ketentuan pajak ini, transaksi murabahah telah bergeser dari sistem jual beli menjadi sistem jasa karena bank dianggap tidak melakukan pembelian barang melainkan mentransfer dana pembelian barang kepada nasabah. Ketentuan pajak ini telah meringankan beban pajak pertambahan nilai bank syariah namun mengorbankan pemenuhan prinsip syariah. Kajian ini berupaya mencari solusi dilema ini dengan usulan revisi regulasi perpajakan untuk transaksi murabahah dengan pendekatan analisa legal filosofis, normatif, dan sosiologis. Penyerahan barang dari pemasok kepada bank dan dari bank kepada nasabah dimasukkan dalam transaksi barang tidak kena pajak. Dengan usulan ini diharapkan bank syariah tetap terhindar dari pajak ganda, namun tetap memenuhi prinsip syariah serta berdaya saing dengan bank konvensional.
Keywords
References
Al-Ghazālī. (1983). al-Mustaṣfā fī 'Ilm al-Uṣūl. Beirut: Dār al-Kitāb al-'Ilmiyyah.
Asutay, Mehmet. 2007. "Conceptualization of the Second Best Solution
in Overcoming the Social Failure of Islamic Finance: Examining the
Overpowering of Homoislamicus by Homoeconomicus." IIUM Journal in
Economics and Management 15(2): 167–95.
AHKAM - Volume 22, Number 1, 2022
Ayub, M. (2007). Understanding Islamic Finance. England: John Wiley & Sons
Ltd.
Aziz, A., Muslim, M. B., & Hidayah, N. (2020). Transaksi Murabahah Perbankan
Syariah: Terbelenggu Isu Batal Demi Hukum. Jakarta: IF & Rekan (IFR).
Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI. (2017). Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, Jakarta: BPHN Kemenkumhan RI.
_____. (2014). Naskah Akademik RUU Tentang Hukum Perdata Internasional.
Jakarta: BPHN Kemenkumhan RI.
_____. (2016). Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Pajak Pertambahan
Nilai. Jakarta: BPHN Kemenkumhan RI.
Bisnis.com (2019). Akad Murabahah Dominasi Pembiayaan Bank Syariah. https://
www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190915/90/1148536/
akad-murabahah-dominasi-pembiayaan-bank-syariah.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2017). Fatwa Akad Jual Beli
Murabahah, Fatwa No.111/DSN-MUI/IX/2017.
_____. (2000). Fatwa Murabahah, Fatwa No.04/DSN-MUI/IV/2000.
_____. (2000). Fatwa Wakalah, Fatwa No.10/DSN-MUI/IV/2000.
_____. (2000). Fatwa Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi
Berdasarkan Prinsip Syariah, Fatwa No.117/DSN-MUI/II/2018.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI. (2003). Surat Perlakuan
PPN Atas Transaksi Bai Al-Murabahah No.243/PJ.53/2003 tanggal 10 Maret
Guney, N. (2015). Murābaḥah financing revisited : The contemporary debate on
its use in Islamic banks. Intellectual Discourse, 23, 495–506.
Indonesia. (1983). Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Penjelasan Umum.
_____. (2000). Undang-Undang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan.
UU No.20 Tahun 2000, LN No.130 Tahun 2000, TLN No.3988 Juncto
UU No.21 Tahun 1997, LN No.44 Tahun 1997, TLN No.3688.
_____. (2008). Undang-Undang Perbankan Syariah, UU No.21 Tahun 2008, LN
No.95 Tahun 2008 TLN No.4867, Pasal 2.
_____. (2009). Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
UU No.16 Tahun 2009, LN No.62 Tahun 2009, TLN No.4999, Juncto
PERPU No.5 Tahun 2008, LN No.211 Tahun 2008, TLN No.4953, Juncto
UU No.28 Tahun 2007 Juncto UU No.16 Tahun 2000 Juncto UU No.9
Tahun 1994 Juncto UU No.6 Tahun 1983.
_____. (2009). Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. UU No.42 Tahun 2009, LN No.150
Tahun 2009, TLN No.5069 Juncto UU No.18 Tahun 2000, LN No.128
Complying with Sharia While Exempting from Value-Added Tax - 81
Tahun 2000, TLN No.3986 Juncto UU No.11 Tahun 1994, LN No.61
Tahun 1994, TLN No.3568 Juncto UU No.8 Tahun 1983, LN No.51 Tahun
, TLN No.3264.
_____. (2011). Undang-Undang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
UU No.12 Tahun 2011 LN No.82 Tahun 2011 TLN No.5234 Juncto UU
No.15 Tahun 2019 LN No.183 Tahun 2019 TLN No.6398.
_____. (1968). Undang-Undang Pemungutan Pajak Penjualan. UU No.2 Tahun
, LN No.14 Tahun 1968 TLN No.2847, Juncto UU No.19 Tahun 1951,
LN No.94 Tahun 1951 TLN No.157, Juncto UU No.35 Tahun 1953, LN
No.85 Tahun 1953 TLN No.489.
_____. (2008). Undang-Undang Perbankan Syariah. UU No.21 Tahun 2008, LN
No.95 Tahun 2008, TLN No.4867.
Ibrahim, A And Abdul J.S. (201). A Comparative Analysis Of DSN-MUI Fatwas
Regarding Murabahah Contract And The Real Context Application (A Study
At Islamic Banking In Aceh), Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum
Islam Volume 5 (1) 372—401. DOI: 10.22373/Sjhk.V5i1.8845
Inilah.com. (2010). Bank Syariah Bebas Pajak Ganda. dari https://inilah.com/
news/1096482/bank-syariah-bebas-pajak-ganda dan dapat diakses juga dari
https://finance.detik.com/moneter/d-1534622/pemerintah-pastikan-trans
aksi-syariah-bebas-pajak-berganda. accessed on 10 April 2020
Kompas. (2008). Penghapusan Pajak Ganda Embuat Produk Syariah Kompetitif.
https://pontianak.kompas.com/read/2008/01/11/18461677/penghapusan.
pajak.ganda.membuat.produk.syariah.kompetitif dan dapat diakses juga
dari https://www.antaranews.com/berita/114190/pajak-ganda-halangipembiayaan-
idb-melalui-sukuk. accessed on 10 April 2020.
Lathif, A. A. (2012). Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah Pada Perbankan Syariah di Indonesia.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2021). Putusan Nomor 12/PUUXIX/
,
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2008). Peraturan Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah, PMA No.02 Tahun 2008.
Malaysia. (1976). Laws of Real Property Gains Tax Act 1976 Schedule 2 Paragraph 3 (g).
Miah, M. D., & Suzuki, Y. (2020). Murabaha syndrome of Islamic banks : a
paradox or product of the system ? Journal of Islamic Accounting and Business
Research, 11(7), 1363–1378. https://doi.org/10.1108/JIABR-05-2018-0067
Otoritas Jasa Keuangan RI. (2016). Standar Produk Perbankan Syariah Murabahah,
Jakarta: OJK.https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/beritadankegiatan/
publikasi/Documents/Pages/Buku-Standar-Produk-Perbankan-Syariah
Murabahah/Buku%20Standar%20Produk%20Murabahah.pdf. accessed on 2 September 2019.
Pemerintah RI. (2016). Peraturan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari
Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan dan Perjanjian Pengikatan
Jual Beli Atas Tanah dan/Atau Bangunan Beserta Perubahannya, PP No.34
Tahun 2016, LN No.168 Tahun 2016, TLN No.5916.
_____. (1994). Peraturan Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari
Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan, PP No.48 Tahun 1994,
LN No.77 Tahun 1994, TLN No.3580.
Pengadilan Pajak pada Pengadilan Tata Usaha Negara. (2017). Putusan
No.Put-87830/PP/M.XVA/99/2017. tanggal 23 Oktober 2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87841/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87842/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87843/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87844/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87845/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87846/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87847/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87848/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-87829/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-88159/PP/M.XVA/99/2017.
_____. (2017). Putusan No.Put-88160/PP/M.XVA/99/2017.
Sairally. (2002). Murabahah financing: Some controversial issues. Review of Islamic
Economics, 12, 73–86.
Usmani, M. T. (2007). Murabahah. accountancy.com.pk.
Vogel, F. E., & Hayes, S. L. (1998). Islamic Law and Finance: Religion, Risk and
Return. The Netherlands: Kluwer Law.
Zayd, A. A. (2004). Bay; al-murabahah wa-tatbiqatuhu al-mu’asirah fi al-masarif
al-islamiyyah. Damascus: Dar al-Fikr.
DOI: 10.15408/ajis.v22i1.22833
Refbacks
- There are currently no refbacks.