Menyoal Pandemi Covid 19 Perspektif Fiqih Ekologi; Refleksi tahun baru hijriyah 1443
Abstract
Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa semesta dan seisinya bertasbih mensucikan Sang Pencipta. Termasuk dalam hal ini Covid-19, yang menjadi salah satu makhluk bagian dari semesta yang juga turut bertasbih mensucikan-Nya. Upaya berdamai dengan Covid 19 adalah bagian dari semesta termasuk manusia. “Yusabbihu lahu ma fissamawati wal ardl" (QS 59:24). Karenanya gelorakan tasbih kepada sang Pencipta Semesta, karena tasbih tidak hanya sekedar ucapan "Subhanallah" dengan duduk diam bersila, namun tasbih semesta yang sesuai dengan dimensinya, sebagai pohon, batu, gunung, termasuk sebagai virus Covid 19.
Kata Kunci: Covid 19; Fikih Ekologi; Tahun Baru HijriyahKeywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Asqolani, Ibnu Hajar (1989), Fath al-Bari bi-Sharh Sahih al-Bukhari, c. 1, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Buti, Muhammad Sa‘id Ramadan (1991) Fiqh al-Sirah. Damsyik: Dar al-Fikr.
Fajar, Abbas Sofwan Matla’il. 2021. Fikih Ekologi Etika Pemanfaatan Lingkungan di Lereng Gunung Kelud, Yogyakarta, Deepublish.
Shahadah al-Natur et al. (1996), al-Nuzum al-Islamiyyah, al-Tashri‘iyyah wa la Siyasah wa alIqtisadiyyah wa al–Ijtima‘iyyah wa al-Difa‘iyyah, c. 2. ‘Irbid: Dar al-Amal.
DOI: https://doi.org/10.15408/adalah.v5i1.22207 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.