PEMAHAMAN HADIS TENTANG PEREMPUAN MENURUT KHALED ABOU EL FADL

Achmad Baiquni

Abstract


Sebagian besar wacana keislaman yang populer di kalangan umat muslim serta wacana yang sering pula disampaikan oleh para da’i dan pemfatwa di hampir seluruh Negara muslim relatif telah menepatkan perempuan sebagai penduduk kelas dua. Wacana seperti ini termaktub dalam alQur’an dan hadis sehingga kedua sumber ini terkesan bias jender. Dalam memahami kedua sumber tersebut para sarjana Muslim mengunakan berbagai pendekatan tekstual dan  kontekstual. Khaled Abuo El Fadl yang dikenal sebagai pemikir yang awalnya konserfatif kemudian menjadi liberal, hadir sebagai pengagas pendekatan kontekstual dalam memahami hadis-hadis yang dinilai bias gender. Namun gasasannya berbeda dengan para sarjana muslim umumnya, ia berani mengatakan jika hadis dinilai bersebrangan dengan perinsip moral kemanusiaan, maka hadis tersebut tidak layak untuk dijadikan sandaran ataupun hujah.  Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menganalisis hadis tersebut Khaled mengunakan beberapa pendekatan yaitu analisis subtansi hadis dan konsekuensi moral dan sosial hadis. Penelitian ini meperoleh kesimpulan bahwa hadis-hadis yang dinilai tidak mengandung konsekuensi moral dan sosial serta banyak merendahkan perempuan, bagi Khaled hadis semacam ini belum bisa dijadikan sandaran dan ia belum bisa mempercayai kalau hadis tersebut bersumber dari Nabi Saw. Penelitian ini merupakan library research (studi kepustakaan) dengan mengunakan metode diskriptif-analitis yaitu dengan  meneliti pemahaman Abou El Fadl terhadap hadis-hadis tentang perempuan yang sering kali dijadikadikan fatwa oleh beberapa kalangan,

Keywords


Hadis, Perempuan, Khaled Abou el Fadl

Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15184

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.